Yohanes Pembaptis

Renungan Harian Misioner
Senin, 24 Juni 2024
HARI RAYA KELAHIRAN S. YOHANES PEMBAPTIS

Yes. 49:1-6; Mzm. 139:1-3,13-14ab,14c-15; Kis. 13:22-26; Luk. 1:57-66,80

Sangat mungkin, bahwa di tengah keluarga atau lingkungan persahabatan kita dijumpai peristiwa atau relasi persaudaraan dan persahabatan, yang semula kelihatannya berwarna kelabu, penuh noda atau dihiasi banyak duka derita, namun dalam perjalanan waktu ternyata membawa “tanda-tanda berkah dari Allah”, yang sama sekali tidak terduga. Di sana rupanya Allah berkarya sehingga sejarah pribadi atau keluarga kita memancar indah. 

Refleksi Kita: Seberapa sering kita membuka hati kita, kalau-kalau Tuhan berkenan menyentuh jiwa kita dengan kasih. 

Bacaan I: Yesaya 49:1-6: Dalam mengarungi perjalanan panjang dalam sejarah untuk mendengarkan Rencana Penyelenggaraan Ilahi, umat Allah dalam Perjanjian Lama, kerap kali dituntun Allah melalui jalan pasang surut atau rangkaian  jurang dan bukit serta rantai kerakal maupun kerikil, yang sulit diramalkan sebelumnya. Melalui para nabi, Penyelenggaraan Ilahi dapat berkali-kali menyibakkan hutan lebat atau menyisipkan sinar terang matahari yang mencerahkan kegelapan menjadi hidup yang penuh sukacita dan dilengkapi dengan kesejahteraan. Bersamaan dengan Yesaya di masa dulu, kadang kali nabi masa kini menyela hadir dalam keruwetan masyarakat, sehingga penyelamatan Allah menyibakkan duka derita. 

Refleksi Kita: sejauh manakah dalam lingkup kehidupan kita tersirat warna kasih Ilahi di tengah pelbagai jalan sulit dan sempit, menandakan cinta kasih Allah di hidup kita?

Bacaan II: Kisah 13:22-26: Perjalanan Umat Israel melewati banyak peristiwa yang berat maupun ringan. Namun banyak umat Allah mengakui, bahwa Allah senantiasa hadir di tengah anak-anak Allah. Dengan demikian, kita semua tidak jarang mengalami kehadiran ‘nabi besar’ seperti Yohanes Pembaptis di samping sekian banyak Utusan Allah, yang tidak berhingga banyaknya. Dalam Yudea, sering kali terjadi banyak nabi, utusan Allah, dengan segala bentuk pengabdiannya. Oleh sebab itu, orang di sekitar Yohanes Pembaptis menyambut pengutusan-pengutusan  yang memukau. 

Refleksi Kita: selalu kita setia kepada iman pada Allah dan siaga, kalau-kalau Tuhan mau mendatangi hidup kita, untuk menyampaikan Kehendak Kudus-Nya. 

Bacaan Injil: Lukas 1:57-66.80 memperlihatkan bagaimana Utusan Allah untuk menyongsong Sang Mesias, dalam Pribadi Yohanes Pembaptis, dihadirkan mendekat Penebusan Sang Kristus. Dalam proses itu, seluruh keluarga dan lingkungan-Nya sudah disiapkan dan benar-benar diberkahi Allah. Lahir maupun batin Penebusan Dosa disiapkan dengan sepenuh kasih Allah, sehingga Sang Putra mendapat sambutan sepenuhnnya. 

Refleksi Kita: Untuk pengutusan yang dari Allah, disiapkan banyak hal. Yang terpenting, pertobatan juga yang baik. Marilah kita menyambut Tuhan dengan tobat. 

(RP. B.S. Mardiatmadja, SJ – Dosen STF Driyarkara)

Doa Persembahan Harian

Allah, Bapa kami, kepada-Mu kupersembahkan hari ini. Kuhunjukkan semua doa, pikiran, perkataan, tindakan maupun suka-dukaku hari ini dalam kesatuan dengan Putra-Mu Yesus Kristus, yang senantiasa mempersembahkan Diri-Nya dalam Ekaristi bagi keselamatan dunia. Kiranya Roh Kudus, yang menjiwai Yesus, juga menjadi Pembimbing dan Kekuatanku hari ini sehingga aku siap sedia menjadi saksi Kasih-Mu.

Bersama Santa Maria, Bunda Yesus dan Bunda Gereja, secara khusus aku berdoa bagi ujud-ujud Bapa Suci dan para rasul doa Gereja Indonesia untuk bulan ini:

Ujud Gereja UniversalPara migran yang meninggalkan negeri mereka – Semoga para migran yang meninggalkan negeri mereka karena perang atau kelaparan, terpaksa melakukan perjalanan penuh bahaya dan kekerasan, menemukan sambutan dan peluang baru di negara-negara yang menerima mereka. 

Ujud Gereja IndonesiaOrang muda – Semoga Gereja semakin terbuka dan mampu merangkul kaum muda di tengah proses pembentukan identitas, sehingga mereka dapat mengalami Kristus sebagai Sahabat dan Juru Selamat.

Amin

Tinggalkan komentar