Tuhan tak Sebatas Kata

Renungan Harian Misioner
Kamis, 27 Juni 2024
P. S. Sirillus dr Aleksandria

2Raj 24:8-17; Mzm 79:1-2.3-5.8.9; Mat 7:21-29

“Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Surga, melainkan orang yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di surga.”
(Matius 7:21)

Bacaan dari Injil Matius 7:21-29 yang kita dengarkan hari ini merupakan bagian panjang dari Khotbah di Bukit. Ada tiga bagian besar dari pengajaran dan karya Yesus yang kita dengarkan hari ini. Pada bagian pertama, Yesus mengingatkan kita semua untuk berhati-hati terhadap ajaran sesat. Ajaran sesat bisa berupa ajakan dari orang-orang yang selalu berseru tentang Tuhan dan segala hal baik lainnya, namun tidak pernah mempraktikkan kata-katanya itu dalam tindakan nyata. 

Tidak semua orang yang Berseru “Tuhan, Tuhan” akan masuk Kerajaan Surga. Dalam ayat-ayat ini, Yesus memperingatkan bahwa tidak semua orang yang memanggil-Nya “Tuhan” akan masuk ke dalam Kerajaan Surga. Yesus menekankan bahwa iman tanpa perbuatan adalah mati. Panggilan untuk menjadi pengikut Yesus tidak cukup hanya dengan perkataan, tetapi harus dibuktikan melalui tindakan nyata dalam hidup sehari-hari. Kita diajak untuk merenungkan apakah hidup kita sudah sesuai dengan kehendak Allah? Apakah kita sungguh-sungguh berusaha menjalankan perintah-perintah-Nya dan hidup sesuai dengan ajaran-Nya?

Bagian kedua dari Injil hari ini, berisikan ajaran Yesus tentang Dua macam dasar. Yesus mengumpamakan orang yang mendengar sabda-Nya seperti dua orang yang membangun rumah: yang pertama membangun di atas batu dan yang lain di atas pasir. Ketika badai datang, rumah yang dibangun di atas batu tetap berdiri, sedangkan yang dibangun di atas pasir roboh. Yesus adalah batu karang yang kokoh. Membangun hidup kita di atas dasar ajaran-Nya akan memberi kita kekuatan untuk menghadapi tantangan dan badai kehidupan. Mendengar Sabda Tuhan saja tidak cukup. Kita diajak untuk melaksanakan ajaran-ajaran Tuhan dalam hidup kita sehari-hari. Tindakan nyata adalah bukti dari iman kita. Dalam menghadapi cobaan dan kesulitan, iman yang teguh dan tindakan yang berlandaskan ajaran Kristus akan membuat kita tetap berdiri kokoh. Rumah yang dibangun di atas dasar yang kuat tidak akan roboh meskipun badai menerpa.

Bagian ketiga berkisah tentang pendapat atau reaksi orang-orang yang mendengarkan pewartaan Yesus: semua orang yang mendengar Sabda Yesus menjadi takjub! Orang yang mendengarkan ajaran Yesus menjadi takjub karena Yesus mengajar dengan kuasa dan karena Dia adalah Putra Allah. Pengajaran Yesus membawa otoritas ilahi yang menyentuh hati dan mengubah hidup. Kita diajak untuk membuka hati terhadap pengajaran Yesus. Dengan sikap rendah hati dan penerimaan yang tulus, kita akan merasakan kuasa dan transformasi dalam hidup.

Melalui bacaan Injil hari ini, kita diingatkan untuk menjalani hidup yang sesuai dengan kehendak Allah, membangun iman kita di atas dasar yang kokoh, dan membuka hati terhadap ajaran serta teladan Yesus Kristus.

Misi kita hari ini: Membaca Alkitab dan mengasihi orang-orang terdekat kita dengan sepenuh hati. 

(Ignasius Lede – Komisi Karya Misioner KWI)

Doa Persembahan Harian

Allah, Bapa kami, kepada-Mu kupersembahkan hari ini. Kuhunjukkan semua doa, pikiran, perkataan, tindakan maupun suka-dukaku hari ini dalam kesatuan dengan Putra-Mu Yesus Kristus, yang senantiasa mempersembahkan Diri-Nya dalam Ekaristi bagi keselamatan dunia. Kiranya Roh Kudus, yang menjiwai Yesus, juga menjadi Pembimbing dan Kekuatanku hari ini sehingga aku siap sedia menjadi saksi Kasih-Mu.

Bersama Santa Maria, Bunda Yesus dan Bunda Gereja, secara khusus aku berdoa bagi ujud-ujud Bapa Suci dan para rasul doa Gereja Indonesia untuk bulan ini:

Ujud Gereja UniversalPara migran yang meninggalkan negeri mereka – Semoga para migran yang meninggalkan negeri mereka karena perang atau kelaparan, terpaksa melakukan perjalanan penuh bahaya dan kekerasan, menemukan sambutan dan peluang baru di negara-negara yang menerima mereka. 

Ujud Gereja IndonesiaOrang muda – Semoga Gereja semakin terbuka dan mampu merangkul kaum muda di tengah proses pembentukan identitas, sehingga mereka dapat mengalami Kristus sebagai Sahabat dan Juru Selamat.

Amin

Tinggalkan komentar