Titah Tuhan Menyenangkan Jiwa

Renungan Harian Misioner
Sabtu Prapaskah I, 16 Maret 2019
Ul. 26:16-19; Mat. 5:43-48

Sahabat-sahabat Tuhan yang terkasih,

Kita semua meyakini dan mengamini bahwa Sabda Allah merupakan cahaya penuntun langkah hidup kita dalam segala situasi. Kita semua berjuang menghayatinya. Memang terkadang kita dihadapkan pada situasi sulit menghayatinya karena tuntutan Sabda Allah itu termasuk Sabda Yesus hari ini kadang bertolak belakang dengan situasi yang kita hadapi dan terlebih keinginan kita.

Beberapa hari lalu seorang ibu menceritakan pengalamannya di group WA sharing Kitab Suci tentang pengalaman ketidakadilan hukum yang sedang mereka dialami sehingga suaminya terpaksa harus masuk penjara. Yang mengesankan dari kisah tersebut yakni bagaimana mereka sekeluarga harus berjuang menghayati Sabda Pengampunan Tuhan di tengah situasi ketidakadilan. Ibu itu menulis:

Saya dan anak-anak sangat terpukul apalagi suami. Hati saya kecewa bahkan sampai titik kecewa berat khususnya mengetahui bahwa ada oknum-oknum yang berperan dalam kejadian ini. Saya mencoba berjalan bersama-Nya (Tuhan) yang selalu menopang dan mengajarkan Kebenaran. Terimakasih Tuhan. Ampuni saya dan keluarga saya. Dan kuatkan hati saya untuk mau mengampuni ketidakadilan yang kami rasakan ini. Berikanlah terang Roh Kudus-Mu untuk semua pihak yang terlibat. Teguhkan pengharapan hamba khususnya suami dan keluarga. Hanya kepada Engkau yang Maha Rahim, Maha Adil, Maha Pengampun, saya yakin.. Engkau tidak pernah salah, Ya Tuhanku, melihat duduk perkara ini dari Cahaya Kebenaran-Mu. Semua akan mendatangkan kebaikan bagi yang mengasihi-Mu. Terimakasih kalau kami boleh memikul salib kehidupan kami yang sangat ringan dibanding dengan Salib-Mu Yesusku. Kuatkan sertai kami selalu. Kami melihat Daud kecil yang melawan Goliat. Namun Daud selalu berdoa dan…

Para Pencinta Sabda Allah yang terkasih, pesan kisah luar biasa ibu di atas menghantar kita menyadari bahwa kita hanya bisa mampu menghayati Sabda Tuhan khususnya di saat situasi yang sangat berlawanan “hukum rimba ala dunia” kalau kita menempatkan Tuhan sebagai Penyelenggara Utama dalam hidup kita. Karena bila kehendak manusiawi menjadi pengedalinya di saat demikian maka kita akan sulit menerapkan Sabda Tuhan hari ini sebagaimana yang dilakukan (perfectly done) oleh ibu tersebut.

Kiranya kisah nyata di atas menginspirasi kita untuk semakin hidup menurut tuntunan Sabda Tuhan. Memang kadang berat saat menjalaninya tetapi selalu berbuah manis pada waktu-Nya. Sebaliknya memilih mengikuti hukum rimba mungkin kita merasa puas secara psikologis namun mengerdilkan kebahagiaan sejati yang Tuhan janjikan bagi kita. Mungkin ada yang masih menyangsikan hal ini namun ini soal hal iman yang dirajut dalam pengalaman konkret. Dan bagi yang sudah mencicipi kebenaran hal luhur tersebut dalam pengalaman nyata akan mengakui kebenaran-Nya dari sukma terdalam dan akan lebih memilih jalan Tuhan ketimbang jalan hukum rimba.

Yakinlah rahmat kasih Tuhan tidak pernah meninggalkan perjuangan kita menghayati Sabda-Nya bahkan kita akan menemukan bahwa ternyata pertolongan kasih dan kuasa Tuhan jauh melampui upaya kita dalam menghayati Sabda-Nya. Dan rahmat ini akan makin terus dianugerahkan bagi kita sehingga kita makin kokoh pada jalan-Nya.

Tuhan memberkati perjuangan kita sekalian.

(RP. John Masneno, SVD – Sekretaris Eksekutif Pusat Spiritualitas Sumur Yakub Indo – Leste)

DOA PERSEMBAHAN HARIAN

Allah, Bapa kami, kepada-Mu kupersembahkan hari ini. Kuhunjukkan semua doa, pikiran, perkataan, tindakan maupun suka-dukaku hari ini dalam kesatuan dengan Putra-Mu Yesus Kristus, yang senantiasa mempersembahkan Diri-Nya dalam Ekaristi bagi keselamatan dunia. Kiranya Roh Kudus, yang menjiwai Yesus, juga menjadi Pembimbing dan Kekuatanku hari ini sehingga aku siap sedia menjadi saksi Kasih-Mu.

Bersama Santa Maria, Bunda Yesus dan Bunda Gereja, secara khusus aku berdoa bagi ujud-ujud Bapa Suci dan para rasul doa Gereja Indonesia untuk bulan ini:

Ujud Evangelisasi:

Pengakuan Hak Komunitas-Komunitas Kristiani: Semoga komunitas-komunitas Kristiani, terutama mereka yang teraniaya, dapat merasakan kedekatan dengan Kristus dan mengalami bahwa hak-hak mereka sungguh dihormati oleh masyarakat sekitar. Kami mohon…

 Ujud Gereja Indonesia:

Pemilihan Umum Legislatif dan Presiden: Semoga dalam menggunakan hak pilihnya pada pemilihan umum untuk anggota DPR dan Presiden, semua warga negara mengutamakan hati nuraninya, serta tetap berusaha menjaga kerukunan serta persaudaraan sesama anak bangsa agar tidak tergoda oleh bujukan politik uang. Kami mohon…

Ujud Khusus:

Semoga umat di Keuskupan kami ikut mengusahakan agar penyelenggaraan pemilihan di kampung-kampung terlaksana dengan semangat persaudaraan yang tulus dan penuh kejujuran.Kami mohon…

 Amin

Satu respons untuk “Titah Tuhan Menyenangkan Jiwa

Tinggalkan komentar