Semangat Kasih dalam Pewartaan Iman dan Perkembangan Jemaat

Renungan Harian Misioner
Jumat Pekan Paskah V, 7 Mei 2021
P. Raimundus dr Penyafort

Kis. 15:22-31; Mzm. 57:8-9,10-12; Yoh. 15:12-17

Renungan Harian Misioner dari Yung-Fo, Pangkalpinang

Para sahabat misioner yang terkasih: Shalom! Dalam nuansa dan kegembiraan Paskah kita menyaksikan bagaimana iman akan Tuhan kita Yesus Kristus semakin berkembang dan menjangkau banyak orang, termasuk bangsa-bangsa bukan Yahudi. Bahwa perkembangan ini sudah sejak awal diwarnai secara signifikan oleh perlawanan dari para pemegang otoritas duniawi, hal ini menjadi suatu dinamika yang unik. Sebab sekalipun para tokoh agama yang diwakili oleh para imam kepala dan para anggota Mahkamah Agama yahudi, para tokoh masyarakat yang diwakili oleh tua-tua bangsa Yahudi, dan bahkan juga para tokoh politik-pemerintahan, yang diwakili oleh wali negeri dan para penguasa Romawi, sekalipun semua institusi sosial ini menentang dan menganiaya para murid Yesus, namun pewartaan iman akan Yesus Kristus dan kuasa kebangkitan-Nya, ternyata tidak dapat dihentikan, karena de facto kuasa-kuasa ilahi yang mengalir dari Allah Tritunggal, kuasa-kuasa surgawi inilah yang bekerja melalui para rasul dan para pemberita Injil itu, hingga akhirnya menjangkau semakin banyak orang dari berbagai bangsa.

Perkembangan yang semakin meluas tersebut, ternyata membawa juga berbagai persoalan lain, selain penganiayaan. Munculnya para pengajar yang tidak mendapat mandat dari para rasul, telah menggelisahkan jemaat di Antiokhia, Kilikia, dan Siria. Perkembangan ini kemudian disikapi oleh para murid, dengan memanggil ‘Konsili Yerusalem’ guna menegaskan beberapa hal inti yang harus tetap dijaga dan diperhatikan ketika bangsa-bangsa bukan Yahudi masuk menjadi bagian dari jemaat (Kis. 15:24-28). Keputusan inipun tidak diambil oleh para rasul sendirian, tetapi mereka tetap mengandalkan dan mengutamakan ‘bimbingan Roh Kudus,’ sehingga buah dari keputusan ini mendatangkan sukacita di dalam jemaat (Kis. 15:28.31).

Menempatkan perkembangan baru ini di dalam terang Firman Tuhan melalui Injil Yohanes (Yoh. 15:12-17), kita mendapatkan beberapa hal yang menarik untuk menjadi panduan bagi hidup dan tugas-perutusan kita dalam jemaat di masa kini.

Pertama, bahwa persoalan boleh saja datang menghadang, dan bahwa kuasa-kuasa duniawi boleh saja hadir sebagai ‘penghalang pemberitaan Injil,’ namun di sisi lain, kita bersuka-cita untuk mewarisi jaminan yang muncul dari hidup dan kesaksian para rasul, bahwa Roh Allah dan Anak Manusia, bahkan Allah Bapa sendiri ikut bekerja meneguhkan pewartaan para rasul. Peneguhan tentang campur tangan Tritunggal ini muncul dalam kesaksian hidup Santo Stefanus, yang karena sedemikian dikuatkan oleh Allah, maka Stefanus bahkan berani mengampuni dan mendoakan mereka yang menganiaya dirinya, sama seperti Yesus dari atas salib mengampuni dan mendoakan mereka yang mengolok-olok Dia (Kis. 7:55-60, Luk. 23:34).

Pengalaman tentang “pengampunan” yang terjadi pada Yesus yang kembali terulang dalam diri Stefanus ini, membenarkan apa yang kita dengar dari Injil hari ini tentang perintah cinta kasih, yang harus menjadi “jiwa” dari kehidupan dan pelayanan para murid, dengan Tuhan kita Yesus Kristus sebagai modelnya. Sekalipun seisi dunia dengan berbagai kuasanya berseberangan dengan kita sebagai para murid Yesus, ketika kita mulai menerima tugas-perutusan untuk memberi kesaksian tentang Dia, kita diamanatkan untuk tidak menghadapi perlawanan dari dunia ini dengan cara yang sama yakni aniaya dan permusuhan, tetapi dengan pengampunan dan kasih. Kasih dan pengampunan inilah yang menjadi inti dari pewartaan kita tentang Yesus Kristus dan Injil-Nya, sebab melalui kasih dan pengampunan yang tanpa batas itu, pengalaman hidup Yesus, yakni pengampunan dan kasih-Nya “terulang kembali” di dalam diri kita. Demikian Firman-Nya, “Inilah perintah-Ku, yaitu supaya kamu saling mengasihi, seperti Aku telah mengasihi kamu. Tidak ada kasih yang lebih besar dari pada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya. Kamu adalah sahabat-Ku, jikalau kamu berbuat apa yang Kuperintahkan kepadamu. Aku tidak menyebut kamu lagi hamba, sebab hamba tidak tahu, apa yang diperbuat oleh tuannya, tetapi Aku menyebut kamu sahabat, karena Aku telah memberitahukan kepada kamu segala sesuatu yang telah Kudengar dari Bapa-Ku. Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Dan Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap, supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam nama-Ku, diberikan-Nya kepadamu. Inilah perintah-Ku kepadamu: Kasihilah seorang akan yang lain” (Yoh. 15:12-17).

Kiranya dunia dan orang-orang di sekitar kita boleh menemukan “pengampunan dan kasih Yesus” tersebut “terulang kembali di dalam diri kita.” Amin!

(RD. Marcel Gabriel – Imam Keuskupan Pangkalpinang)

DOA PERSEMBAHAN HARIAN

Allah, Bapa kami, kepada-Mu kupersembahkan hari ini. Kuhunjukkan semua doa, pikiran, perkataan, tindakan maupun suka-dukaku hari ini dalam kesatuan dengan Putra-Mu Yesus Kristus, yang senantiasa mempersembahkan Diri-Nya dalam Ekaristi bagi keselamatan dunia. Kiranya Roh Kudus, yang menjiwai Yesus, juga menjadi Pembimbing dan Kekuatanku hari ini sehingga aku siap sedia menjadi saksi Kasih-Mu.

Bersama Santa Maria, Bunda Yesus dan Bunda Gereja, secara khusus aku berdoa bagi ujud-ujud Bapa Suci dan para rasul doa Gereja Indonesia untuk bulan ini:

Ujud Evangelisasi:

Dunia Keuangan: Marilah kita berdoa bagi mereka yang bertanggung jawab dalam keuangan agar bekerja sama dengan pemerintah untuk mengatur bidang keuangan dan melindungi warga dari bahaya. Kami mohon…

Ujud Gereja Indonesia:

Para buruh: Semoga pemerintah dan pengusaha dapat segera menemukan jalan untuk mengatasi krisis pengangguran dan berusaha untuk sedapat mungkin mencegah terjadinya Pemutusan Hubungan Kerja. Kami mohon…

Ujud Khusus Tahun Santo Yoseph:

Sudilah menjadikan Santo Yoseph pelindung para pekerja kami, sehingga mampu melaksanakan tugas mereka dalam keluarga dan masyarakat luas, sehingga menemukan kebahagiaan dalam tugas mereka. Kami mohon…

Amin

Tinggalkan komentar