Renungan Harian Misioner
Rabu Dalam Pekan Suci, 13 Maret 2022
P. S. Martinus I
Yes. 50:4-9a; Mzm. 69:8-10,21-22,31,33-34; Mat. 26:14-25
Hari Rabu dalam Pekan Suci, dapat mengingatkan kita kepada para martir di Korea dan Vietnam, yang telah mengabdi pewartaan iman, habis-habisan sampai mengorbankan hidup karena melaksanakan iman kepada Tuhan Yesus Kristus, mengikuti jejak para Rasul, yang terus-menerus mencari Kehendak Allah, dalam “Jalan Bersama Guru Nasaret”, yang sangat tidak ringan, walau sering pula mereka dianugerahi sukacita yang mengagumkan. Itulah sebabnya, nama mereka sering dikenakan oleh orang-orang muda lain, yang ingin mengikuti “jalan bersama dengan Sang Jalan-Kebenaran-Hidup”. Pada pelbagai titik tertentu, kesulitan sering kali mereka alami. Dalam kondisi itu, para Sahabat Tuhan diundang untuk setia, kepada Sang Kristus, Emmanuel, Tuhan Bersama kita. Mungkin renungan mengenai Yesaya 50:4-9a, bolehlah membawa kita merasakan pengalaman para Murid Tuhan, dan memberi kekuatan kepada kita di masa sekarang. Dalam pada itu, kita boleh pula mengenangkan para pelayan Paguyuban Umat Beriman (klerus, biarawan/wati dan awam) yang pada masa yang hampir bersamaan, di seluruh dunia, sampai ke pelosok-pelosok terpencil, melayani pewartaan umat. Sampai sekarang, banyak yang masih ingat, pelayan-pelayan umat, dengan atau tanpa tertahbis, senantiasa mewartakan Kabar Gembira, menjaga sukacita para murid Kristus, membesarkan hati yang sering kali mengecil karena duka derita: sebab para Pelayan Utama harus dimasukkan ke penjara, seperti Suster yang di Afrika beberapa waktu yang lalu mengalaminya. Banyak dari mereka yang harus mengalami siksaan berat dari banyak pihak. Sementara itu, terdengar pula bisikan Roh, agar mereka memiliki pengharapan yang tidak putus-putusnya, akan Kemurahan Hati Allah.
REFLEKSI KITA: kita dipanggil untuk senantiasa mempunyai harapan akan Karunia Roh Kudus menguatkan hati kita selama hidup. Sejauh manakah kita siap untuk menyerahkan hidup bagi Tuhan?
Bacaan Injil – Lukas 4:16-21: Lukas, seperti sudah sering kita dengar, di sini menunjukkan optimismenya akan peran Tuhan Yesus dalam pemenuhan Perjanjian Allah yang dibarui. Oleh sebab itu, Tuhan diperlihatkan sebagai membaca dari Perjanjian Lama, bahwa Allah tidak akan melupakan Janji-Nya. Padahal, perjalanan akhir ziarah Yesus sungguh berat. Hal ini pantas sekali kita ingat, di tengah Minggu Suci, menjelang Peringatan Cinta Allah, yang dirayakan dalam Masa Penting ini. Guru dari Nasaret mengalami wujud nyata dari “pengosongan Diri, ketika Sang Putera menjalani penjelmaan menjadi manusia papa, demi terwujudkannya Kerahiman Bapa”. Azas dan Dasar persembahan Diri-Nya mau mewujudkan semangat orang-orang seperti Paulus, yang mengikuti Yesus menyerahkan hidup demi Kerajaan Allah sehingga: apapun disambutnya, supaya Allah Makin Dimuliakan Gairah-Nya (AMDG).
REFLEKSI KITA: JAGALAH HATI UNTUK MEMULIAKAN ALLAH MELALUI SANG KRISTUS BERKAT DAYA ROH KUDUS. Jangan lupa, Guru Bersama kita, sudah memberi teladan, dengan menderita dan Wafat di Salib demi penebusan kita. Minggu ini kita diperkenankan merayakan Kamis Putih, yang merupakan hari menyambut dikaruniakannya Perayaan Ekaristi untuk mengenangkan Penyerahan Diri Kristus. Untuk itu, dalam Misa Krisma, kita mengenangkan Sakramen Imamat, dan mendoakan para Imam dan Uskup kita.
REFLEKSI KITA: bagaimanakah kita sejauh ini merayakan Ekaristi? Dengan penuh syukur? Apakah kita juga membiasakan diri untuk berdoa sepenuh hati dalam Misa? Offline maupun Online? Sejauh mana kita mendoakan mereka yang sering melayani Misa?
(RP. B.S. Mardiatmadja, SJ – Dosen STF Driyarkara)
DOA PERSEMBAHAN HARIAN
Allah, Bapa kami, kepada-Mu kupersembahkan hari ini. Kuhunjukkan semua doa, pikiran, perkataan, tindakan maupun suka-dukaku hari ini dalam kesatuan dengan Putra-Mu Yesus Kristus, yang senantiasa mempersembahkan Diri-Nya dalam Ekaristi bagi keselamatan dunia. Kiranya Roh Kudus, yang menjiwai Yesus, juga menjadi Pembimbing dan Kekuatanku hari ini sehingga aku siap sedia menjadi saksi Kasih-Mu.
Bersama Santa Maria, Bunda Yesus dan Bunda Gereja, secara khusus aku berdoa bagi ujud-ujud Bapa Suci dan para rasul doa Gereja Indonesia untuk bulan ini:
Ujud Gereja Universal: Tenaga kesehatan
Kita berdoa untuk para tenaga kesehatan yang melayani orang sakit dan lansia, terutama yang berada di negara-negara miskin; semoga mereka mendapat dukungan yang memadai dari negara dan komunitas setempat.
Ujud Gereja Indonesia: Bersikap terhadap konsumerisme
Kita berdoa semoga kita tetap bersikap sederhana dan tidak tergoda untuk memiliki barang yang tidak kita perlukan di tengah gelombang konsumerisme yang mendikte dunia.
Amin
Saya katharina Gosal sangat tertarik dengan misi misi katolik terutama bagi kemiskinan.
Dan terima kasih dengan adanya situs ini memberikan informasi harian kepada saya untuk selalu bertumbuh dalam kristus. Menjadi manusia spt yg diajarkan Yesus Kristus.
SukaSuka