Menjadi Orang yang Diberkati TUHAN – Belajar dari Pengalaman Hidup Bunda Maria

Renungan Harian Misioner
Selasa, 30 Mei 2023
P. S. Jeanne d’Arc

Sir. 35:1-12; Mzm. 50:5-6,7-8,14,23; Mrk. 10:28-31

Pembaca Ren-Har KKI yang terkasih: Shalom!

Setelah bersuka cita merayakan Paskah: kemenangan Tuhan kita Yesus Kristus atas maut dan dosa, kini kita kembali ke dalam Masa Biasa Tahun A/1 Pekan VIII. Dan kita masih berada dalam Bulan Doa Bersama Bunda Maria, yang tinggal beberapa hari lagi, yakni H29, H30, H31. H30 adalah Hari Pesta Maria Bunda Gereja, dan H31 adalah Pesta Bunda Maria mengunjung Santa Elisabet, saudaranya. Karena itulah, kita ingin mengajak anda semua untuk merenungkan Firman Tuhan dalam Bacaan-bacaan hari ini, dan mengkonfrontirnya dengan pengalaman hidup Bunda Maria, untuk mendapatkan petunjuk untuk menghayati hidup & melaksanakan tugas-perutusan sebagai putra-putri Maria!

Panggilan Hidup Bunda Maria

Panggilan hidup Bunda Maria sudah dirancang Tuhan sejak manusia pertama jatuh ke dalam dosa (Kejadian 3:15). Rancangan Tuhan itu kemudian terwujud ketika Bunda Maria, menyetujui panggilan Tuhan baginya untuk menjadi Bunda Tuhan (Lukas 1:38). Kemudian Simeon, atas inspirasi Roh Kudus, memberitahu Maria, bahwa tugasnya sebagai Bunda Tuhan itu akan mendatangkan penderitaan baginya (Lukas 2:25.34-35).

Konsistensi hidup dan panggilan Maria dalam terang Firman Tuhan hari ini

Firman Tuhan dalam Bacaan kita pada hari Selasa Masa Biasa Pekan VIII Tahun A/1 hari ini diambil dari Kitab Putra Sirakh 35: 1-12 dengan Mazmur 50:5-6. 7-8. 14. 23 sebagai Mazmur Tanggapan, dan Markus 10: 28-31 sebagai Bacaan Injil.

Membaca kehidupan dan perjuangan Bunda Maria yang menghayati panggilannya sebagai Bunda Tuhan dalam terang Kitab Putra Sirakh 35: 1-12, kita menemukan bahwa Maria adalah seorang pribadi yang sungguh hidup menurut hukum Tuhan, dan bahkan mempersembahkan bukan hanya korban, tetapi dirinya sendiri dan kehendaknya untuk tunduk dan melakukan kehendak Tuhan (Putra Sirakh 35:1-3. 5-9; Lukas 1:38).

Dari sisi-tilik Mazmur Tanggapan hari ini, Bunda Maria telah ‘mempersembahan dirinya untuk memuliakan Tuhan’ melalui panggilan hidupnya, dan karena itu dirinya termasuk dalam barisan ‘orang-orang yang menyaksikan keselamatan Allah’ ketika dirinya berada Bersama para rasul di ruang atas mendapatkan kunjungan dari Yesus yang bangkit, dan bersama para rasul itu berdoa memohon kedatangan Roh Kudus yang dijanjikan Putra-Nya yang telah menang atas maut dan dosa itu (Bdk. Mazmur 50:23; Kisah 1: 12-14).

Selanjutnya ketika kita membaca kehidupan Bunda Maria dari sisi tilik Injil hari ini, kita juga menemukan bahwa, Maria – seperti Petrus,- juga merupakan orang yang telah meninggalkan segala sesuatu demi Yesus (Bdk. Markus 10:28), dan karena itu sebagai Bunda Tuhan dan Bunda Gereja, pemberian diri Maria yang total itu mendapatkan ganjaran seperti yang dikatakan dalam Injil hari ini juga. Ganjaran itu bukan rumah atau ladang, tetapi “saudara laki-laki dan perempuan, ibu dan anak-anak yang tidak terbilang jumlahnya, yaitu mereka yang menerima Putra-Nya Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat, dan yang menjadi bagian dari keluarga kaum beriman di dalam Gereja yang didirikan oleh Yesus, Putra-Nya (Bdk. Markus 10: 29-30).

Menghormati Bunda Maria = melakukan perintah Firman Tuhan!

Pada zaman akhir ini, kita menyaksikan kembalinya sejumlah serangan melawan Maria dan Tradisi berikut Ajaran Gereja Katolik, yang dulu pernah dilakukan para bidat anti Katolik. Para penyesat itu menyerang Maria sebagai “orang berdosa” dan bahwa “penghormatan kepada Maria sebagai berlebihan & tidak alkitabiah,” serta masih banyak lagi! Serangan semacam itu datang dari denominasi Gereja yang mengakui dan mengajarkan bahwa Alkitab adalah satu-satunya otoritas untuk kebenaran iman (= Sola Scriptura!).

Ketika kita memeriksa Kitab Suci tentang Maria dengan teliti dan hati terbuka, kita justru menemukan bahwa para penyerang itu “hanya mengambil ayat atau teks yang perlu dan yang mendukung ajaran mereka, dan membuang ayat atau teks atau bahkan Kitab yang tidak mendukung”. Elias Zulkifi menyebut hal itu dengan istilah “Teologi Pemulung.”  Contohnya Martin Luther, setelah keluar dari Gereja Katolik, membuang Kitab-kitab Deuterokanonika dari Daftar Kanon Alkitab Katolik!

Kembali kepada Maria! Dari atas salib, Tuhan kita Yesus Kristus telah memberikan Maria kepada Yohanes, dan Yohanes menerima Maria sebagai Ibunya (Yohanes 19:26-27). Maria, selanjutnya bukan hanya menjadi ibu bagi Yohanes saja, tetapi juga bagi Gereja, yakni para rasul dan semua orang yang percaya! Maka menghormati Maria, bagi para rasul dan semua orang percaya adalah melaksanakan Firman Tuhan, yakni perintah untuk menghormati orang tua (Keluaran 20:22; Matius 15:4 dan 19:9; Markus 7:10 dan 10:19; Lukas 18:20 dan Efesus 6:2). Bahkan dalam peristiwa pemberitahuan tentang kelahiran Yesus (Lukas 1:28-37) dan peristiwa kunjungan Maria kepada Elisabet (Lukas 1:39-45), yang menghormati Maria bukan hanya manusia tetapi juga malaikat, dan bahkan Roh Kudus yang hadir dalam diri Elisabet. Siapapun yang menolak menghormati Bunda Maria, dia menempatkan dirinya lebih dari malaikat, dan bahkan Roh Kudus sendiri “menghormati Maria sebagai Bunda Tuhan!”

Pembaca Ren-Har KKI yang terkasih, Maria Bunda Yesus adalah orang yang diberkati Tuhan, dan karena itu ketika kita menghormati Maria, pasti ada berkat yang tersedia bagi kita melalui perantaraan Maria seperti yang telah terjadi pada pesta nikah di Kana itu (Bdk. Yohanes 2:1-11). Amin!

(RD. Marcel Gabriel – Imam Keuskupan Pangkalpinang)

Doa Persembahan Harian

Allah, Bapa kami, kepada-Mu kupersembahkan hari ini. Kuhunjukkan semua doa, pikiran, perkataan, tindakan maupun suka-dukaku hari ini dalam kesatuan dengan Putra-Mu Yesus Kristus, yang senantiasa mempersembahkan Diri-Nya dalam Ekaristi bagi keselamatan dunia. Kiranya Roh Kudus, yang menjiwai Yesus, juga menjadi Pembimbing dan Kekuatanku hari ini sehingga aku siap sedia menjadi saksi Kasih-Mu.

Bersama Santa Maria, Bunda Yesus dan Bunda Gereja, secara khusus aku berdoa bagi ujud-ujud Bapa Suci dan para rasul doa Gereja Indonesia untuk bulan ini:

Ujud Gereja Universal: Gerakan-gerakan dan Kelompok-kelompok Gerejawi – Kita berdoa semoga gerakan-gerakan dan kelompok-kelompok Gerejawi menemukan kembali misi evangelisasi mereka setiap hari, dan menempatkan karisma mereka pada setiap pelayanan bagi mereka yang membutuhkan di dunia ini.

Ujud Gereja Indonesia: Kebijaksanaan Maria – Kita berdoa, semoga para ibu dan kaum perempuan bersedia meneladan Bunda Maria, sehingga mereka menjadi sabar dan bijaksana, rela berkorban dan percaya bahwa karena pertolongan Tuhan, apa yang tidak mungkin menjadi mungkin terjadi bagi kehidupan anak-anak dan lingkungannya.

 Amin

Tinggalkan komentar