Renungan Harian Misioner
Jumat Biasa VIII, 02 Juni 2023
P. S. Marselinus & Petrus
Sir. 44:1,9-12; Mzm. 149:1-2,3-4,5-6a.9b; Mrk. 11:11-26
Misi: Menampilkan hidup yang berkualitas dan berfaedah sebagai bukti tindakan iman yang terlibat aktif dalam kebersamaan.
Sesama sahabat misioner yang terkasih. Ruang cerita iman kita di Pekan Biasa VIII ini masih selangkah untuk melihat kutukan bahkan cemoohan sebagai suatu kesempatan untuk menuntut setiap kita menampilkan jati diri serta manfaat diri kita dalam suatu kebersamaan.
Kitab Bin Sirakh menampilkan orang-orang kesayangan Tuhan, yang semua perbuatan dan kebijaksanaan mereka terus dikenang. Tindakan, ujar-lisan mereka, detik sanubari serta pikiran mereka sungguh membawa perbaikan bagi begitu banyak orang.
Sementara pada Injil Suci menurut Markus yang kita dengar hari ini, terkisahkan tentang Yesus mengutuk pohon ara yang tidak berbuah ketika dibutuhkan Yesus dan murid-murid-Nya. Namun kisah beralih dari pohon ara yang gelap mati kering menjadi iman kepercayaan serta memohon sesuatu dalam Yesus mampu mengubah segalanya. Kisah kutukan Yesus atas pohon ara justru ditutup Markus dengan kisah Yesus mengajarkan bahkan menuntut para Murid-Nya untuk saling mengampuni agar diampuni Tuhan.
Sesama sahabat misioner yang terkasih. Menjadi orang yang baik di mata Tuhan dan dunia bukan suatu pilihan hidup yang enteng melainkan suatu penyikapan atas hidup yang pantas di hadapan Tuhan serta berfaedah bagi diri sendiri dan sesama.
Yesus mengutuk pohon ara yang tidak produktif merupakan tuntutan untuk para Murid-Nya serta kita semua yang mengidentifikasi diri sebagai pengikut-Nya agar menampilkan hidup yang berkualitas serentak bermanfaat bagi diri sendiri dan sesama. Nilai termahal dari hidup dan kehidupan adalah menjadi berguna dan berkat bagi sesama. Menjadi berguna bagi kehidupan bersama bukan suatu langkah maju sebatas mengembangkan potensi diri, melainkan menyamakan kemajuan potensi diri dengan tindakan iman, yakni percaya pada pertolongan dan kuasa Tuhan.
Yesus pada ruang ukuran iman, menegaskan bahwa iman mampu mengubah segalanya dari yang mustahil menjadi suatu kenyataan yang pasti. Yesus berkata: “Percayalah kepada Allah… sesungguhnya barangsiapa berkata kepada gunung itu berantakan dan tertancaplah ke dalam laut, maka apa yang dikatakan itu akan terjadi, asal ia tidak bimbang hati, tetapi percaya bahwa apa yang dikatakan itu akan terjadi”.
Sesama sahabat misioner yang terkasih. Percaya pada Tuhan sebagai alat ukur iman tidak berhenti pada ungkapan verbal biasa, melainkan harus terjadi melalui dialog dengan Tuhan dalam doa. Orang berdoa dengan baik adalah orang yang percaya bahwa doanya akan terkabul. Kualitas doa kaum beriman bukan sekadar meminta, memuji dan mengungkapkan syukur melainkan doa yang bertolak dari suatu kesadaran iman bahwa kita sebagai orang orang yang berdosa berharap akan pengampunan Tuhan serta kerelaan kita untuk mengampuni.
Sesama sahabat misioner yang terkasih. Hadirlah sebagai pribadi yang berfaedah bagi kepentingan banyak orang dalam landasan yang tepat yakni iman kepercayaan. Bertolak dari kepercayaan itu, kita berkonsultasi dengan Tuhan melalui doa-doa kita agar kita mampu mengubah situasi yang berantakan menjadi suatu yang tertata baik. Melalui kepercayaan pada Tuhan, kita mampu menata ulang kenyataan buruk dunia kita. Namun faedah iman yang seyogianya kita lakukan adalah mengampuni sesama.
Mari kita merawat potensi diri dan manfaat hidup kita dengan percaya pada Tuhan, yang terwujud dalam doa, berkarya dan saling mengampuni. Amin.
(RP. Hiasintus Ikun, CMF – Dirdios KKI Keuskupan Palangkaraya)
Doa Persembahan Harian
Allah, Bapa kami, kepada-Mu kupersembahkan hari ini. Kuhunjukkan semua doa, pikiran, perkataan, tindakan maupun suka-dukaku hari ini dalam kesatuan dengan Putra-Mu Yesus Kristus, yang senantiasa mempersembahkan Diri-Nya dalam Ekaristi bagi keselamatan dunia. Kiranya Roh Kudus, yang menjiwai Yesus, juga menjadi Pembimbing dan Kekuatanku hari ini sehingga aku siap sedia menjadi saksi Kasih-Mu.
Bersama Santa Maria, Bunda Yesus dan Bunda Gereja, secara khusus aku berdoa bagi ujud-ujud Bapa Suci dan para rasul doa Gereja Indonesia untuk bulan ini:
Ujud Gereja Universal: Penghapusan praktik penyiksaan – Kita berdoa semoga komunitas internasional berkomitmen dengan cara-cara konkret untuk memastikan penghapusan praktik penyiksaan dan menjamin adanya dukungan bagi para korban dan keluarganya.
Ujud Gereja Indonesia: Hati Yesus – Kita berdoa, semoga kita dianugerahi rahmat untuk menghormati dan mencintai Hati Yesus, dan percaya, bahwa dalam Hati-Nya yang Maha Kudus kita boleh menemukan kekuatan dan penghiburan, lebih-lebih ketika kita dicekam oleh beban hidup dan krisis yang tak tertanggungkan.
Amin
