Renungan Harian Misioner
Selasa Pekan Biasa X, 13 Juni 2023
P. S. Antonius dr Padua
2Kor. 1: 18-22; Mzm. 119:129,130,131,132,133,135; Mat. 5:13-16; atau dr RUybs
Sejak manusia pertama diciptakan, Allah sudah menyediakan segala yang diperlukan manusia untuk dapat hidup bahagia. Bahkan Allah juga memberikan janji keselamatan. Namun manusia tetap tidak setia, melanggar rambu-rambu yang diberikan Tuhan kepada manusia. Meski demikian, kesetiaan Allah kepada manusia tiada henti. Tuhan tetap setia mewujudkan janji-Nya untuk keselamatan manusia. Setelah mengutus para nabi, akhirnya Allah mengutus Putra-Nya, Yesus Kristus sebagai penggenapan janji-Nya. Janji Allah selalu digenapi sejak dahulu hingga kini.
Kehadiran Yesus ke dunia, dimulai saat Ia dikandung oleh perawan Maria kemudian dilahirkan di Bethlehem. Seluruh perjalanan hidup-Nya demi keselamatan manusia dan dunia. Harapan-Nya agar setiap murid-Nya menjadi pembawa terang yang memberi cahaya bagi orang-orang di sekitar.
Kepada kita semua, para pengikut-Nya, masing-masing diberikan talenta. Merupakan kewajiban kita semua untuk mengembangkan talenta yang sudah Tuhan berikan itu. Kita diutus menjadi pembawa terang yang memberi cahaya kepada sesama yang memerlukan. Bukan soal besar kecilnya cahaya yang bisa kita bagikan, melainkan kesiapan kita untuk mau membagikan cahaya itu kepada yang memerlukan.
Garam dan terang tersebut tidak hanya bermanfaat bagi diri kita saja, tetapi juga bermanfaat bagi banyak orang, agar kita mampu menjadi pengikut Kristus yang sejati. Sebab, menjadi garam dan terang dunia merupakan suatu tugas dari Tuhan yang harus kita taburkan dan pancarkan kepada banyak orang. Hendaknya garam dan terang menjadi identitas sekaligus misi bagi kita. Agar garam tidak hambar dan terang kita tidak padam, maka sebagai murid Kristus, kita harus selalu bersatu dengan Allah, Sang sumber segalanya.
Siapkah kita menjadi garam dan terang yang memberi cita rasa dan menjadi sumber cahaya kepada sesama?
(Alice Budiana – Komunitas Meditasi Katolik Ancilla Domini, Paroki Kelapa Gading – KAJ)
Doa Persembahan Harian
Allah, Bapa kami, kepada-Mu kupersembahkan hari ini. Kuhunjukkan semua doa, pikiran, perkataan, tindakan maupun suka-dukaku hari ini dalam kesatuan dengan Putra-Mu Yesus Kristus, yang senantiasa mempersembahkan Diri-Nya dalam Ekaristi bagi keselamatan dunia. Kiranya Roh Kudus, yang menjiwai Yesus, juga menjadi Pembimbing dan Kekuatanku hari ini sehingga aku siap sedia menjadi saksi Kasih-Mu.
Bersama Santa Maria, Bunda Yesus dan Bunda Gereja, secara khusus aku berdoa bagi ujud-ujud Bapa Suci dan para rasul doa Gereja Indonesia untuk bulan ini:
Ujud Gereja Universal: Penghapusan praktik penyiksaan – Kita berdoa semoga komunitas internasional berkomitmen dengan cara-cara konkret untuk memastikan penghapusan praktik penyiksaan dan menjamin adanya dukungan bagi para korban dan keluarganya.
Ujud Gereja Indonesia: Hati Yesus – Kita berdoa, semoga kita dianugerahi rahmat untuk menghormati dan mencintai Hati Yesus, dan percaya, bahwa dalam Hati-Nya yang Maha Kudus kita boleh menemukan kekuatan dan penghiburan, lebih-lebih ketika kita dicekam oleh beban hidup dan krisis yang tak tertanggungkan.
Amin
