Renungan Harian Misioner
Rabu Pekan Biasa X, 14 Juni 2023
P. S. Metodius
2Kor. 3: 4-11; Mzm. 99:5,6,7,8,9; Mat. 5:17-19
Janganlah kalian menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya (Matius 5:17).
Anatole France mengatakan bahwa manusia hidup dengan tindakan bukan dengan kata-kata. Beraksi memang lebih tepat daripada sekadar sesumbar mengatakan yang hebat-hebat. Dalam injil hari ini Yesus menegaskan kepada para murid bahwa yang terpenting dalam mengikuti Dia adalah melakukan apa yang diajarkan dalam Taurat, bukan sebatas berbicara tentang Taurat. Hukum dibuat agar kita bertindak dalam koridor dan menjadi lebih baik, namun tidak berarti hanya berhenti pada kata-kata.
Sebagai orang Katolik, ada banyak aturan-aturan agama yang dibuat untuk mengarahkan diri kita semakin setia kepada-Nya. Kita kadang lupa atau bahkan mengabaikan aturan-aturan itu dan melakukan yang sebaliknya. Yesus secara jelas mengatakan bahwa Dia datang bukan untuk meniadakan hukum Taurat, tetapi menggenapinya. Bagi Yesus, Taurat tidak memiliki arti jika hanya dipandang sebagai peraturan keagamaan semata. Taurat akan benar-benar memiliki makna dan bobot jika dijalani dan dihayati dalam hidup setiap hari.
Dalam kehidupan kita sehari-hari, kita sering berbicara yang baik, kudus, bahkan tak segan-segan mengutip ayat Alkitab hanya untuk mengatakan kepada orang-orang bahwa kita tahu banyak hal tentang agama, namun dalam tindakan kita malah mengumpat, membicarakan orang lain, tidak peduli pada sesama dan lain sebagainya. Kita menyiarkan kasih dengan bangga, tetapi membenci saudara kita sendiri.
Allah yang adalah Kasih mengajak kita hari ini untuk bertindak dan hidup dalam kasih karena kasih tak sebatas kata. Bagaimana cara agar kita mampu untuk melaksanakan kasih dalam kehidupan sehari-hari? Rasul Paulus dalam Suratnya kepada jemaat di Korintus mengatakan bahwa semua itu adalah pekerjaan Roh. Allah memampukan kita untuk melaksanakannya dalam hidup kita setiap hari. Mari kita menghidupi kasih dalam hal-hal sederhana setiap hari. Anne Frank mengatakan: anda dapat selalu dan selalu memberikan sesuatu, bahkan jika itu adalah tindakan kebaikan yang sederhana. Jika semua orang memberi dengan cara ini dan tidak mengumbar kata-kata ramah, akan ada lebih banyak cinta dan keadilan di dunia.
(Ignasius Lede – Komisi Karya Misioner KWI)
Doa Persembahan Harian
Allah, Bapa kami, kepada-Mu kupersembahkan hari ini. Kuhunjukkan semua doa, pikiran, perkataan, tindakan maupun suka-dukaku hari ini dalam kesatuan dengan Putra-Mu Yesus Kristus, yang senantiasa mempersembahkan Diri-Nya dalam Ekaristi bagi keselamatan dunia. Kiranya Roh Kudus, yang menjiwai Yesus, juga menjadi Pembimbing dan Kekuatanku hari ini sehingga aku siap sedia menjadi saksi Kasih-Mu.
Bersama Santa Maria, Bunda Yesus dan Bunda Gereja, secara khusus aku berdoa bagi ujud-ujud Bapa Suci dan para rasul doa Gereja Indonesia untuk bulan ini:
Ujud Gereja Universal: Penghapusan praktik penyiksaan – Kita berdoa semoga komunitas internasional berkomitmen dengan cara-cara konkret untuk memastikan penghapusan praktik penyiksaan dan menjamin adanya dukungan bagi para korban dan keluarganya.
Ujud Gereja Indonesia: Hati Yesus – Kita berdoa, semoga kita dianugerahi rahmat untuk menghormati dan mencintai Hati Yesus, dan percaya, bahwa dalam Hati-Nya yang Maha Kudus kita boleh menemukan kekuatan dan penghiburan, lebih-lebih ketika kita dicekam oleh beban hidup dan krisis yang tak tertanggungkan.
Amin
