Sabtu, 01 Juli 2023, bertempat di Wisma St. Fransiskus, Muntilan, remaja-remaja misioner Katolik dari empat belas keuskupan di Indonesia berkumpul. Keempat belas keuskupan, yaitu: K. Amboina, K. Bandung, K. jayapura, K.A. Makassar, K. Manado, K.A. Medan, K. Padang, K. Palangkaraya, K.A Palembang, K. Pangkal Pinang, K.A. Semarang, K. Sintang, K. Surabaya, K. Tanjung Selor. Pemilihan rumah retret sebagai tempat pertemuan nasional T-SoM kali ini, bukan tanpa maksud. Tujuan dari pertemuan ini memang adalah sebagai retreat bagi para remaja T-SoM sesuai dengan tema yang diusung.




T-SoM merupakan singkatan dari Teens School of Mission. Lahir sebagai buah dari Jamnas SEKAMI 2018 di Pontianak. Semangat dan sukacita jambore tidak dibiarkan berhenti dan padam saat event berakhir, maka digagaslah wadah untuk anak-anak remaja SEKAMI (Serikat Misi Kepausan Anak/Remaja Misioner). Program unggulan Karya Kepausan Indonesia ini telah melahirkan 2 angkatan. Saat ini merupakan angkatan ke-3, dengan jumlah 45 remaja. Program T-SoM merupakan program setahun, di mana remaja-remaja yang ikut dalam program ini berkesempatan untuk mengikuti penggemblengan misi secara nasional sekitar 4 kali. Selain secara nasional, di keuskupan masing-masing para remaja juga dididik oleh Dirdios KKI (Direktur Diosesan) dan para pendamping masing-masing keuskupan.


“Muntilan Prayer”
Pembukaan pertemuan nasional ke-2 ini dimulai dengan perayaan ekaristi. RD. M Nur Widipranoto selaku Direktur Nasional Karya Kepausan Indonesia memimpin misa bersama para Dirdios sebagai konselebran. Dalam homilinya Romo Nur Widi mengatakan bahwa remaja-remaja ini “dipilih, diseleksi dan dipanggil” sebagai remaja-remaja unggulan. Harapannya mereka dapat memelihara semangat sukacita, persahabatan dan menjadikannya sebagai nada dasar kehidupan mereka. Kilas balik akan pertemuan nasional T-SoM pertama yang diadakan di Surabaya bertema “Surabaya Friendship”, pertemuan kedua ini mengambil tema “Muntilan Prayer.” Romo mengatakan yang dimaksudkan dengan tema “Surabaya Friendship” adalah persahabatan ke luar, sementara tema kali ini adalah persahabatan ke dalam, ke diri sendiri dan ke Tuhan. Mengaitkan dengan bacaan pertama hari ini, Abraham pun mengundang tamunya untuk mampir, begitupun di Mutilan Prayer para remaja mengundang Allah Tri Tunggal untuk singgah.

Lebih lanjut, Romo mengatakan ada empat sikap yang perlu ditumbuhkan selama Pernas T-SoM ke-2 ini, yaitu: belajar terbuka mengenai segala hal di dalam diri (meneladani Abraham), bersikap ramah menyambut Tuhan yang hadir, memohon Tuhan hadir seperti halnya sikap perwira dalam kisah Injil (sikap kerendahan hati), dan akhirnya sikap-sikap ini diikuti dengan “ketaatan”.
Penas ke-2 T-SoM ini akan berlangsung selama tiga hari, 01 s.d 03 Juli 2023. Setelah itu kegiatan nasional Karya Kepausan Indonesia akan berlanjut dengan Jambore Nasional SEKAMI yang diadakan di Seminari Metroyudan, Magelang. Jambore akan berlangsung dari tanggal 04 s.d 07 Juli dengan peserta kurang lebih 1000 orang dari 35 keuskupan, yang terdiri dari anak, remaja dan pendamping SEKAMI. Panitia Jambore nasional ini adalah Keuskupan Agung Semarang.
(Budi Ingelina – Biro Nasional Karya Kepausan Indonesia)
