Renungan Harian Misioner
Jumat Pekan Biasa XVII, 4 Agustus 2023
P. S. Yohanes Maria Vianney
Im. 23:1,4-11,15-16,27,34b-37; Mzm. 81:3-4,5-6ab,10-11ab; Mat. 13:54-58; atau dr Rybs
JEAN MARIE VIANNEY adalah seorang pastor, yang mendampingi umat dengan rendah hati. Ia bukan pastor yang menempatkan dirinya di panggung. Ia mendampingi umat dengan hati, yang merujuk kepada Allah melalui doa. Selain itu, Pastor ini menuntun murid Kristus melalui Sakramen Tobat: memurnikan diri dengan tulus.
Refleksi kita: Apakah kita melayani umat dengan mengajak orang menyingkirkan dosa untuk pemurnian diri dan pemuliaan Tuhan yang baik?
Bacaan I: Imamat 23, memberi teladan bagi semua umat agar mengarahkan hati kepada Allah, setiap kali kita mengabdi umat; bukannya mengumpulkan pujian atau menambah jumlah popularitas kita.
Refleksi kita: sejauh manakah ibadat sosial dan ritual kita dimanfaatkan untuk menumpuk “harta duniawi dan kebanggaan diri” melampaui bakti kepada Tuhan, yang baik.
Mazmur Tanggapan: memuat ajakan untuk bersorak-sorai melalui Mzm. 81. Gambarannya adalah Malaikat yang memuliakan Allah; bukan memuja manusia atau ciptaan-alam.
Refleksi kita: di manakah penyembahan kepada Tuhan benar-benar mengemuka, dan bukannya populernya solis atau koor kita? Berdoa?
Bacaan Injil: Mat. 13: 54-58, banyak dihasilkan oleh sejarah liturgi untuk memperindah dan memperdalam liturgi. Ke sanalah arah bakti bersama kita. Selayaknya kita memperindah bakti kita kepada Allah. Seluruh indera pantas kita gunakan dalam liturgi. Yang masih perlu dilakukan adalah pendalaman makna bakti kita: membawa hati, budi dan aksi kita kepada Tuhan. Bermakna pula kalau kita memuja Bapa dan Putra serta Roh Kudus dalam kesatuan dengan alam semesta dengan segala ciptaan. Sebab seluruh diri kita pun merupakan ciptaan Allah.
Refleksi kita: banyak ciptaan ahli liturgi dan puji-pujian dengan indera. Itu semua mengangkat seluruh diri dan komunitas kita kepada Kemuliaan Allah. “Tuhan bukalah hati kami untuk semakin memuliakan Dikau.”
(RP. B.S. Mardiatmadja, SJ – Dosen STF Driyarkara)
Doa Persembahan Harian
Allah, Bapa kami, kepada-Mu kupersembahkan hari ini. Kuhunjukkan semua doa, pikiran, perkataan, tindakan maupun suka-dukaku hari ini dalam kesatuan dengan Putra-Mu Yesus Kristus, yang senantiasa mempersembahkan Diri-Nya dalam Ekaristi bagi keselamatan dunia. Kiranya Roh Kudus, yang menjiwai Yesus, juga menjadi Pembimbing dan Kekuatanku hari ini sehingga aku siap sedia menjadi saksi Kasih-Mu.
Bersama Santa Maria, Bunda Yesus dan Bunda Gereja, secara khusus aku berdoa bagi ujud-ujud Bapa Suci dan para rasul doa Gereja Indonesia untuk bulan ini:
Ujud Gereja Universal: Hari Orang Muda Sedunia – Kita berdoa semoga perayaan hari Orang Muda Sedunia di Lisbon dapat membantu orang muda untuk menghidupi dan menjadi saksi Injil dalam kehidupan mereka.
Ujud Gereja Indonesia: Cita-cita kemerdekaan – Kita berdoa, semoga pemerintah, anggota DPR, para elit politik, dan kaum cendikiawan bersama-sama serius memperjuangkan cita-cita kemerdekaan dan keutuhan bangsa, dan tidak saling bertengkar serta saling mencari kesalahan, yang membingungkan masyarakat dan memecah belah kesatuan serta kerukunan.
Amin
