Matematika Ala YESUS

Renungan Harian Misioner
Selasa Pekan Biasa XIX, 15 Agustus 2023
P. S. Tarsisius

Ul. 31:1-8; MT Ul. 32:3-4a,7,8,9,12; Mat. 18:1-5,10,12-14

Para saudara dan sahabat serta Pembaca Ren-Har KKI semuanya, Shalom!

Tema renungan kita hari ini, adalah: BELAJAR ILMU MATEMATIKA ala YESUS. Lho, kok bisa? Apa Yesus memang mengajarkan ilmu Matematika? Jawabnya, “Iya!” Terus, seperti apakah Matematika dari Tuhan kita Yesus Kristus ini? Matematika-Nya Yesus ternyata “tidak berkaitan dengan soal perkalian, pembagian, serta pengurangan atau penambahan”tetapi terkait dengan “iman dan kepercayaan plus penyerahan diri yang total kepada penyelenggaraan Allah.” Beberapa rumus Matematika-Nya Tuhan kita Yesus Kristus adalah sebagai berikut:

Yang terbesar = yang terkecil

Menjawab pertanyaan para murid menganai “Siapakah yang terbesar di dalam Kerajaan Surga,” Yesus memanggil seorang anak kecil, menempatkannya di tengah-tengah mereka, dan kemudian menyampaikan pesan ini, “Sesungguhnya Aku berkata kepadamu: Jika kamu tidak bertobat dan menjadi seperti anak kecil ini, kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Surga. Oleh sebab itu siapa saja yang merendahkan diri dan menjadi seperti anak kecil ini, dialah yang terbesar dalam Kerajaan Surga. Siapa saja yang menyambut seorang anak seperti ini dalam nama-Ku, ia menyambut Aku,” (Matius 18: 2-5).  Melalui teks ini, ajaran Matematika dari Yesus terkait dengan cara hidup dan sikap seperti seorang anak kecil: polos, terbuka, tidak sombong tetapi apa adanya alias merendahkan diri. 

Yang kecil menjadi besar & yang kecil mengalahkan yang besar

Dalam ziarah umat Israel dari Mesir menuju ke Kanaan, kita menemukan bagaimana Tuhan Allah Israel mengubah yang kecil menjadi besar dan kemudian kita juga menyaksikan yang kecil mengalahkan yang besar! Nenek moyang orang Israel pergi ke Mesir dengan 72 orang orang, tetapi ketika keluar dari Mesir mereka sudah menjadi sebuah bangsa (Ulangan 10:20-22). Di dalam perjalanan menuju ke Kanaan ini, Israel harus berperang melawan bangsa-bangsa yang mendiami  Tanah Kanaan, yang dari sisi jumlah, jauh melebih jumlah orang Israel (Bilangan 21:3-35).

Yang terkecil menjadi yang terbesar

Tentang yang kecil dan yang besar, masih ada pengajaran Yesus dalam Injil: bahwa yang terkecil adalah yang terbesar (Matius 18:2-5). Bahkan yang dianggap kecil, justru menjadi yang terbesar. Kita menjumpai hal ini di dalam Injil Lukas dan kitab menyebutnya sebagai Matematika Pelayanan, di mana yang melayani lebih besar daripada yang dilayani (Lukas 22:24-27).

Kehadiran dan Penyertaan Tuhan sebagai Jaminan! 

Mengambil perjalanan Umat Israel sebagai rujukan, kita menemukan bahwa ada faktor penentu di dalam Matematika ala Tuhan kita Yesus Kristus ini. Manusia dari yang terkecil dapat menjadi yang terbesar, semuanya karena rancangan dan campur-tangan sekaligus penetapan Tuhan (Ulangan 31:3.6.8).

Rumusan Matematika seperti yang coba kita renungkan ini, merupakan undangan untuk hidup di dalam persekutuan dengan Tuhan Allah di dalam Yesus Kristus, Putra-Nya. Karena itu, jikalau ingin menjadi yang terbesar, jadilah sebagai yang melayani. Dan supaya pelayanan ini sungguh-sungguh membuahkan berkat, hendaknya hubungan dengan Tuhan dihayati dengan baik dan kontinu. Amin!

(RD. Marcel Gabriel – Imam Keuskupan Pangkalpinang)

Doa Persembahan Harian

Allah, Bapa kami, kepada-Mu kupersembahkan hari ini. Kuhunjukkan semua doa, pikiran, perkataan, tindakan maupun suka-dukaku hari ini dalam kesatuan dengan Putra-Mu Yesus Kristus, yang senantiasa mempersembahkan Diri-Nya dalam Ekaristi bagi keselamatan dunia. Kiranya Roh Kudus, yang menjiwai Yesus, juga menjadi Pembimbing dan Kekuatanku hari ini sehingga aku siap sedia menjadi saksi Kasih-Mu.

Bersama Santa Maria, Bunda Yesus dan Bunda Gereja, secara khusus aku berdoa bagi ujud-ujud Bapa Suci dan para rasul doa Gereja Indonesia untuk bulan ini:

Ujud Gereja UniversalHari Orang Muda Sedunia – Kita berdoa semoga perayaan hari Orang Muda Sedunia di Lisbon dapat membantu orang muda untuk menghidupi dan menjadi saksi Injil dalam kehidupan mereka. 

Ujud Gereja IndonesiaCita-cita kemerdekaan – Kita berdoa, semoga pemerintah, anggota DPR, para elit politik, dan kaum cendikiawan bersama-sama serius memperjuangkan cita-cita kemerdekaan dan keutuhan bangsa, dan tidak saling bertengkar serta saling mencari kesalahan, yang membingungkan masyarakat dan memecah belah kesatuan serta kerukunan. 

Amin

Tinggalkan komentar