Ke Mana Anda Melekatkan Diri: YESUS KRISTUS dan Firman-Nya atau Kekayaan?

Renungan Harian Misioner
Senin Pekan Biasa XX, 21 Agustus 2023
P. S. Pius X

Hak. 2:11-19; Mzm. 106:34-35,36-37,39-40,43ab,44; Mat. 19:16-22; atau dr Rybs

Pembaca Ren-Har KKI yang terkasih, Shalom!

Ketika melihat kembali perjalanan sejarah sebuah keluarga, klan atau bahkan sebuah bangsa, bukan hanya hal-hal yang positif yang kita temukan melainkan juga hal-hal yang negatif. Namun hal-hal itu tetap membawa pesan penting untuk kita, dalam mengatur ziarah melintasi bumi menuju Kerajaan Surga.

Sekalipun sebelum wafatnya, baik Musa maupun Yosua telah mewanti-wanti umat Israel supaya tetap berpegang pada Hukum dan Perintah-Nya dan taat-setia beribadah kepada-Nya (Ulangan 34:1-13; Yosua 24: 1-29), namun dengan cepat Israel melupakan Tuhan, Allah nenek-moyang mereka, karena itu Tuhan Allah memutuskan untuk menghukum orang-orang yang tidak setia ini (Hakim-hakim 2:11-19). Upah bagi tindakan Israel yang meninggalkan Tuhan Allah ini, adalah bahwa mereka diserahkan kepada bangsa-bangsa di sekelilingnya, dan bahkan Tuhan sendiri berperang melawan mereka, karena kejahatan mereka (Hakim-hakim 2:14-15).

Pemazmur yang menyadari kedurhakaan bangsanya ini, kemudian mengangkat doa memohon kepada Tuhan, agar supaya bermurah hati kepada Israel (Mzm 106:34-37.39-40.43-44). Setiap kali para hamba-Nya memohon kepada Tuhan bagi Israel, Tuhan menunjukkan kasih-Nya dengan mengampuni mereka, namun bangsa itu jatuh lagi dalam dosa melawan Allah!

Selain dosa “melupakan dan mendurhakai Tuhan,” orang-orang Israel – terutama para tua-tua bangsa, orang Farisi dan Saduki berikut para ahli Taurat, orang-orang penting ini juga dikuasai oleh dosa kesombongan: persisnya kesombongan Rohani, di mana seseorang merasa diri lebih suci dari pada orang-orang lainnya!

Seorang yang datang kepada Yesus dan berbicara dengan-Nya tentang perbuatan baik. Dengan nada sombong, orang ini berpura-pura untuk minta nasihat Yesus, namun dibalik itu orang ini ingin mendapatkan hormat, karena melakukan hukum-hukum dan perintah Tuhan. Semua hal rohani yang baik dan bagus, disampaikannya kepada Yesus. Yesus mengakui bahwa dalam urusan relasi dengan Allah, urusan doa dan ibadah, orang kaya yang datang kepada Yesus itu “lumayan baik.” Namun dia gagal dan jatuh, karena hubungannya dengan sesama tidak sebaik hubungan dia dengan Tuhan Allahnya! Ternyata orang ini sangat kuat berada dalam lilitan kekayaan, sehingga sulit lepas dari “perhambaan kekayaan” tersebut, dan gagal untuk mengikuti pola hidup yang ditawarkan Yesus: baik terhadap Allah, sekaligus juga baik terhadap sesama. 

Kita melihat dalam penghayatan hidup beragama, mereka fokus membangun relasi dengan Allah melalui doa, sedekah, puasa dan tindakan amal-kasih lainnya. Namun sisi yang lain, yang tidak kalah pentingnya, yakni “relasi dengan sesama.” Dengan menyebutkan apa saja kewajiban keagamaannya di hadapan Yesus, orang ini sesungguhnya mencari pujian dari Yesus. Namun hal itu tidak dilakukan Yesus, karena Yesus lebih fokus kepada keselamatan jiwa orang-orang, dan karena itu menantang orang kaya tadi untuk menjual segala miliknya lalu mengikuti Yesus. Karena kesombongan dan kelekatannya yang sangat kuat dengan harta miliknya, maka orang kaya dalam Injil kita hari ini, akhirnya memilih untuk melekatkan dirinya: bukan kepada Yesus, melainkan kepada harta-miliknya. Semoga tipu-daya kekayaan berikut hal-hal lainnya, yang kita jumpai dalam hidup kita dari hari ke hari, semoga semuanya dilancarkan Tuhan! Amin!

(RD. Marcel Gabriel – Imam Keuskupan Pangkalpinang)

Doa Persembahan Harian

Allah, Bapa kami, kepada-Mu kupersembahkan hari ini. Kuhunjukkan semua doa, pikiran, perkataan, tindakan maupun suka-dukaku hari ini dalam kesatuan dengan Putra-Mu Yesus Kristus, yang senantiasa mempersembahkan Diri-Nya dalam Ekaristi bagi keselamatan dunia. Kiranya Roh Kudus, yang menjiwai Yesus, juga menjadi Pembimbing dan Kekuatanku hari ini sehingga aku siap sedia menjadi saksi Kasih-Mu.

Bersama Santa Maria, Bunda Yesus dan Bunda Gereja, secara khusus aku berdoa bagi ujud-ujud Bapa Suci dan para rasul doa Gereja Indonesia untuk bulan ini:

Ujud Gereja UniversalHari Orang Muda Sedunia – Kita berdoa semoga perayaan hari Orang Muda Sedunia di Lisbon dapat membantu orang muda untuk menghidupi dan menjadi saksi Injil dalam kehidupan mereka. 

Ujud Gereja IndonesiaCita-cita kemerdekaan – Kita berdoa, semoga pemerintah, anggota DPR, para elit politik, dan kaum cendikiawan bersama-sama serius memperjuangkan cita-cita kemerdekaan dan keutuhan bangsa, dan tidak saling bertengkar serta saling mencari kesalahan, yang membingungkan masyarakat dan memecah belah kesatuan serta kerukunan. 

Amin

Tinggalkan komentar