Renungan Harian Misioner
Kamis Pekan Biasa XXI, 31 Agustus 2023
P. S. Raymundus Nonnatus
1Tes. 3:7-13; Mzm. 90:3-4,12-13,14,17; Mat. 24:42-51
Sudah lama sekali, bangsa manusia disapa oleh “PERSAUDARAAN”. Banyak rakyat biasa saling menyapa dengan ‘Bro’ dan ‘Sis’. Sejak abad 20, pejuang-pejuang bangsa kita saling menyapa dengan sebutan “Saudara”. ‘Kebebasan’, ‘Kesetaraan’ dan ‘Persaudaraan’ menjadi pembalut relasi kasih lintas bangsa. Kongres Pemuda yang ditutup dengan Sumpah Pemuda dan diwarnai oleh lagu Indonesia Raya mengajak siapa pun menjadi satu Peguyuban Persaudaraan. Setiap perpecahan segera kita kembalikan pada persaudaraan.
Refleksi kita: segala warna itu sekadar sahaya nasionalisme, ataukah memiliki gema kekudusan karena kita adalah anak-anak Allah Bapa kita?
Bacaan I: 1 Tes. 3:7-13, menggemakan warna dasar Gereja Perdana, yang dilayani oleh Paulus. Iman kepada Tuhan Yesus Kristus menyinari kehidupan bersama dengan ‘PERSAUDARAAN, melampaui kesetiakawanan sosial, karena perkenalan, dan seringnya berjumpa beribadat bersama. Yang menguatkan pertemuan para murid Kristus adalah iman kepada Bapa dan persahabatan dalam Tuhan Yesus Kristus. Paulus bahkan mengajak supaya para murid Kristus, tidak hanya saling mencintai sebagai kelompok seiman; tetapi juga membangun persaudaraan dengan orang-orang lain yang berjumpa dengan mereka. Harapannya adalah bahwa seluruhnya akan tetap dipelihara sampai kedatangan Tuhan Yesus. Dengan demikian, cinta sosial dikuatkan oleh cinta imani serta diarahkan kepada Harapan eskatologis menantikan kedatangan Sri Yesus.
Mazmur Tanggapan: Mzm. 90: 3-4,12-13,14,17, dapat membawa umat dan kita semua sadar, bahwa semangat yang disebut Paulus hanya mungkin hadir di tengah murid Kristus, apabila sadar, betapa Roh Cinta Kristus yang menyinari segalanya dengan Cinta-kasih Ilahi. Mari kita buka hati pada Roh.
Bacaan Injil: Mat. 24:42-51, Harapan kita dalam Mazmur Tanggapan diingatkan dalam Sabda Tuhan, agar kita senantiasa membuka diri pada Tuhan Yesus Kristus, yang menjadi Cahaya Bapa bagi kita untuk penuh cinta kasih persaudaraan. Keterbukaan pada Roh Kristus itu perlu kita siagakan senantiasa, dan bukan hanya sesekali. Sebab, banyak hal dalam hidup pribadi maupun dalam hidup bersama kita, yang kadang kala menjadi kerikil dan kerakal, yang mempersulit kita jalan bersama menuju terpenuhinya Cinta Kasih Persaudaraan dalam Keluarga Allah. Pelbagai gangguan dalam ziarah kita menuju pada terpenuhinya panggilan Allah yang abadi pasti akan dilindungi Allah; dalam pada itu, setiap saat kita sendiri juga perlu berdoa: “Tuhan penuhilah kami dengan Roh Persahabatan-Mu, supaya lahir dan batin kami terpenuhi dengan Jiwa Kristus-Mu”.
(RP. B.S. Mardiatmadja, SJ – Dosen STF Driyarkara)
Doa Persembahan Harian
Allah, Bapa kami, kepada-Mu kupersembahkan hari ini. Kuhunjukkan semua doa, pikiran, perkataan, tindakan maupun suka-dukaku hari ini dalam kesatuan dengan Putra-Mu Yesus Kristus, yang senantiasa mempersembahkan Diri-Nya dalam Ekaristi bagi keselamatan dunia. Kiranya Roh Kudus, yang menjiwai Yesus, juga menjadi Pembimbing dan Kekuatanku hari ini sehingga aku siap sedia menjadi saksi Kasih-Mu.
Bersama Santa Maria, Bunda Yesus dan Bunda Gereja, secara khusus aku berdoa bagi ujud-ujud Bapa Suci dan para rasul doa Gereja Indonesia untuk bulan ini:
Ujud Gereja Universal: Hari Orang Muda Sedunia – Kita berdoa semoga perayaan hari Orang Muda Sedunia di Lisbon dapat membantu orang muda untuk menghidupi dan menjadi saksi Injil dalam kehidupan mereka.
Ujud Gereja Indonesia: Cita-cita kemerdekaan – Kita berdoa, semoga pemerintah, anggota DPR, para elit politik, dan kaum cendikiawan bersama-sama serius memperjuangkan cita-cita kemerdekaan dan keutuhan bangsa, dan tidak saling bertengkar serta saling mencari kesalahan, yang membingungkan masyarakat dan memecah belah kesatuan serta kerukunan.
Amin
