Syukuri Talenta yang Engkau Punya

Renungan Harian Misioner
Sabtu Pekan Biasa XXI, 02 September 2023
P. Martir-Martir dr Paris 1792

1Tes. 4:9-11; Mzm. 98:1,7-8,9; Mat. 25:14-30

Pertama, yang penting bukan seberapa banyak kita diberi dalam hidup, tapi seberapa baik kita bekerja sama dengan karunia-Nya. Jika kita bekerja sama dengan karunia yang Dia berikan kepada kita dan melakukannya dengan baik, kita akan menemukan kepuasan. Tuhan memberikan kepada kita secara berbeda karena Dia menciptakan kita semua dengan kapasitas yang berbeda-beda. Meskipun diciptakan secara berbeda dan diberkahi dengan bakat yang berbeda, kebahagiaan dan kepuasan diberikan kepada semua orang tanpa memandang posisi, kekayaan, dan status hidup kita. Bukan seberapa banyak yang kita miliki, apa yang kita miliki, status kita yang akan membuat kita puas, namun bagaimana kita memaksimalkan diri kita. Ini menjelaskan mengapa orang yang mempunyai lima talenta diberi lima talenta lagi; dan orang yang mempunyai dua talenta diberi dua talenta lagi. Sedangkan yang mempunyai satu talenta kehilangan apa yang dimilikinya karena gagal mewujudkan potensi yang dimilikinya secara maksimal. Sebagai konsekuensinya, hamba yang tidak berguna itu dicampakkan ke dalam kegelapan, di mana akan ada ratapan dan kertak gigi.

Kedua, bagaimanapun, karunia yang diberikan itu sesuai dengan kesanggupan kita dan untuk suatu tujuan. Semua diberikan untuk pelayanan pewartaan Kabar Gembira. Kita tidak setara dalam hal talenta namun kita bisa setara dalam memberikan yang terbaik untuk kemuliaan Tuhan yang lebih besar. Tuhan tidak menghakimi atau memuji kita berdasarkan apa yang kita hasilkan pada akhirnya, tetapi seberapa besar usaha yang kita lakukan untuk bekerja sama dengan karunia yang telah Dia berikan kepada kita. Hal ini menjelaskan mengapa dua hamba pertama sangat dipuji oleh tuannya dan diberi tanggung jawab lebih sesuai dengan kemampuannya. Tuhan tidak akan pernah menuntut dari kita apa yang tidak kita miliki. Kita hanya perlu melakukan yang terbaik sesuai dengan karunia dan sumber daya yang telah diberikan kepada kita.

Karenanya, kita bertanggung jawab kepada Tuhan atas cara kita menggunakan karunia-Nya. Kita harus menguji diri kita sendiri di hadapan Tuhan, bagaimana kita telah menggunakan apa yang telah Tuhan berikan kepada kita dengan cara yang bermanfaat bagi diri kita sendiri dan umat manusia. Jika kita menyimpan bakat dan kekayaan untuk diri kita sendiri, maka kita seperti hamba yang tidak berguna karena tidak pernah memanfaatkan apa yang dipercayakan kepada kita dengan baik. Kita harus mampu menjelaskan bagaimana kita telah mewujudkan potensi-potensi kita dalam hidup dan bagaimana kita telah membantu orang lain untuk mewujudkan potensi-potensi mereka juga. 

Pada akhirnya, kita diajak untuk bersyukur atas karunia-Nya, yang diungkapkan dalam kerja sama kita dengan anugerah Tuhan. Bila kita bekerja sama dengan kasih karunia Tuhan, kita akan diberkati dua kali lipat. Hanya ketika kita memaksimalkan penggunaan talenta kita dan mengambil risiko untuk pelayanan kerajaan Allah, mengembangkan doa dan kehidupan rohani kita, menyediakan waktu untuk pembentukan rohani iman kita, mewartakan Injil kepada mereka yang belum mengenal Kristus, membagikan iman kita kepada mereka atau membantu orang miskin, talenta kita akan bertumbuh dan berlipat ganda. Intinya adalah mensyukuri apa yang telah diberikan kepada kita. Orang yang bersyukur akan selalu mengembalikan apa yang telah diterimanya. Tanpa rasa syukur, kita tidak bisa bertanggung jawab atas apa yang diberikan kepada kita.

(RP. Joseph Gabriel, CSsR – Studentat Redemptoris, Yogyakarta)

Doa Persembahan Harian

Allah, Bapa kami, kepada-Mu kupersembahkan hari ini. Kuhunjukkan semua doa, pikiran, perkataan, tindakan maupun suka-dukaku hari ini dalam kesatuan dengan Putra-Mu Yesus Kristus, yang senantiasa mempersembahkan Diri-Nya dalam Ekaristi bagi keselamatan dunia. Kiranya Roh Kudus, yang menjiwai Yesus, juga menjadi Pembimbing dan Kekuatanku hari ini sehingga aku siap sedia menjadi saksi Kasih-Mu.

Bersama Santa Maria, Bunda Yesus dan Bunda Gereja, secara khusus aku berdoa bagi ujud-ujud Bapa Suci dan para rasul doa Gereja Indonesia untuk bulan ini:

Ujud Gereja UniversalMereka yang terpinggirkan – Kita berdoa bagi saudara-saudara kita yang terpinggirkan, dan berada dalam situasi yang tidak manusiawi, semoga mereka tidak diabaikan oleh lembaga-lembaga masyarakat dan tidak dipandang lebih rendah dan kurang diperlukan. 

Ujud Gereja IndonesiaInspirasi pengampunan – Kita berdoa, semoga kita rajin membaca dan menggali inspirasi dari Kitab Suci tentang pertobatan, sehingga kita disadarkan, bahwa manusia siapa pun mempunyai hak untuk diampuni, jika mau menyesali kesalahannya, dan mohon pengampunan dari Tuhan yang Maha Rahim. 

Amin

Tinggalkan komentar