Renungan Harian Misioner
Jumat Pekan Biasa XXII, 08 September 2023
Pesta Kelahiran SP Maria
Mi. 5:1-4a atau Rm. 8:28-30; Mzm. 13:6ab,6cd; Mat. 1:1-16,18-23 (panjang) atau Mat. 1:18-23 (singkat)
Hampir tak ada bangsa, yang tidak menghubungkan dengan “kelahiran” atau “anugerah kehidupan”. Tanggal 8 September sudah lama dirayakan dalam Gereja, berkaitan dengan “kelahiran”: bukan sehubungan dengan Maria MELAHIRKAN, melainkan berkaitan dengan MARIA DILAHIRKAN: ya berhubungan dengan yang di masa sekarang sering dirayakan: “Hari Kelahiran” para Ibu kita, karena berkat peristiwa itulah, lalu dia dapat melahirkan kita-kita para anaknya. Marilah kita refleksikan: seberapa dalam kita mensyukuri ‘sudah terlahirkannya’ Ibu kita? Terimakasih Tuhan!
Antiphona Pembuka: kita mensyukuri Peringatan Kelahiran Bunda Maria, karena daripadanyalah kita menyambut kelahiran Sang Putra untuk menyelamatkan kita semua. Dengan demikian, Pesta Hari Ulang Tahun Ibu Maria merujuk pada kaitannya dengan Tuhan Yesus, Sang Mesias. Ini adalah Pesta Iman: yaitu relasi kita dengan Penyelamat kita juga.
Refleksi kita: bagaimanakah kita menghayati iman kepada Sang Mesias, yang membersihkan kita dari segala dosa kita?
Bacaan I: Mikha 5:1-4a, Perjanjian Lama mengajak kita sadar akan tempat Maria, sebagai keturunan manusia (Abraham dst), yang dari satu sisi merupakan sesama manusia bagi kita; namun sekaligus juga menjadi Pribadi Manusiawi, yang menyambut inisiatif Allah, untuk melibatkan manusia, Perawan Israel, yang (dengan segala tanda tanya, yang harus dipecahkannya dan disambutnya) menyediakan diri untuk mengambil bagian sebagai makhluk dalam Rencana Sang Khalik mewujudkan Kemurahan Hati-Nya untuk mengatasi dosa Adam-Hawa, sehingga dosa perdana dapat dibersihkan. Betapa Allah tidak hanya mengikutsertakan kita dalam meneruskan Penciptaan, tetapi juga dalam meneruskan cinta bagi manusia.
Bacaan Kudus dari Roma 8:28-30, kemurahan hati Allah tidak hanya tampak dari Kej. 3 untuk menebus kesalahan manusia pertama dengan berdosa, tetapi terutama dengan melibatkan ciptaan untuk ikut serta dalam penyuburan cinta kasih Ilahi. Berkah Roh Allah memungkinkan manusia, menyediakan dirinya untuk memulihkan relasi penuh kasih antara manusia dengan Allah. Sepantasnyalah kita mensyukuri cinta Allah: yang berkenan memurnikan relasi Pencipta dangan Ciptaan, tetapi juga membebat luka karena dosa dengan terpadunya Yang Ilahi dengan Yang Insani, sehingga Cinta menjadi utuh kembali.
Refleksi: doakan berulang-ulang: “Salam Maria, penuh rahmat, Tuhan sertaMu… terpujilah…”
Mazmur Tanggapan: Mzm.13:6ab,6cd, bersama Daud, kita sekaligus menyesali dosa manusia dan mempersembahkan diri untuk menyambut kemurahan hati Allah. Karena belas kasih Allah itulah, kita menyambut kebaikan hati Allah Tritunggal.
Bacaan Injil: Matius 1:1-16.18-23, bacaan dari Perjanjian Lama memperlihatkan, bagaimana pasang surut bakti iman anak-cucu Abraham-Ishak-Yakub tidaklah menyurutkan Kerahiman Ilahi untuk memulihkan relasi demi Keluarga Allah, bahkan dengan mengikutsertakan Perawan Israel. Peristiwa itu tidaklah merupakan ‘peristiwa kebetulan’ melainkan menjadi bagian dari Rencana Penyelamatan, yang mewujudkan cinta Allah. Pantaslah kita mensyukurinya: sebab, manusia dipersatukan dengan Kasih Sayang Ilahi, dalam memurnikan kembali “relasi kasih” antara Pencipta dan Ciptaan. Bahwa Allah berkenan memeluk kembali Ciptaan melalui Pelahiran Maria, itu ungkapan kasih sayang tanpa batas-Nya.
Marilah kita mensyukuri Berkah Allah, yang memeluk Perawan Suci dan kita semua: demi pemulihan cinta. Marilah kita berdoa: “Salam Maria, penuh rahmat, Tuhan sertamua, terpujilah… Santa Maria Bunda Allah… sampai mati. Amin”.
“Bunda, selamat ulang tahun.”
(RP. B.S. Mardiatmadja, SJ – Dosen STF Driyarkara)
Doa Persembahan Harian
Allah, Bapa kami, kepada-Mu kupersembahkan hari ini. Kuhunjukkan semua doa, pikiran, perkataan, tindakan maupun suka-dukaku hari ini dalam kesatuan dengan Putra-Mu Yesus Kristus, yang senantiasa mempersembahkan Diri-Nya dalam Ekaristi bagi keselamatan dunia. Kiranya Roh Kudus, yang menjiwai Yesus, juga menjadi Pembimbing dan Kekuatanku hari ini sehingga aku siap sedia menjadi saksi Kasih-Mu.
Bersama Santa Maria, Bunda Yesus dan Bunda Gereja, secara khusus aku berdoa bagi ujud-ujud Bapa Suci dan para rasul doa Gereja Indonesia untuk bulan ini:
Ujud Gereja Universal: Mereka yang terpinggirkan – Kita berdoa bagi saudara-saudara kita yang terpinggirkan, dan berada dalam situasi yang tidak manusiawi, semoga mereka tidak diabaikan oleh lembaga-lembaga masyarakat dan tidak dipandang lebih rendah dan kurang diperlukan.
Ujud Gereja Indonesia: Inspirasi pengampunan – Kita berdoa, semoga kita rajin membaca dan menggali inspirasi dari Kitab Suci tentang pertobatan, sehingga kita disadarkan, bahwa manusia siapa pun mempunyai hak untuk diampuni, jika mau menyesali kesalahannya, dan mohon pengampunan dari Tuhan yang Maha Rahim.
Amin
