Renungan Harian Misioner
Sabtu Pekan Biasa XXIII, 16 September 2023
P. S. Kornelius dan S. Siprianus
1Tim. 1:15-17; Mzm. 113:1-2,3-4,5a,6-7; Luk. 6:43-49; atau dr RUybs
“Orang yang baik mengeluarkan apa yang baik dari perbendaharaan hatinya yang baik dan orang yang jahat mengeluarkan apa yang jahat dari perbendaharaannya yang jahat. Karena yang diucapkan mulutnya, meluap dari hatinya” (Lukas 6:45).
Dalam bacaan Injil hari ini, Yesus menyampaikan perumpamaan tentang pohon dan buahnya serta dua macam dasar. Dalam perumpamaan tentang pohon dan buahnya, Yesus mengatakan bahwa “tidak ada pohon yang baik yang menghasilkan buah yang tidak baik, dan juga tidak ada pohon yang tidak baik yang menghasilkan buah yang baik” (ayat 43).
Perumpamaan yang disampaikan Yesus ini merupakan bagian dari rangkaian pengajaran-Nya kepada para murid. Yesus ingin menutup pengajaran-Nya dengan dorongan agar para murid menghasilkan buah sebagai tanda kesejatian kemuridan mereka. Tak ada cara lain untuk menunjukkan kesejatian itu kecuali dengan cara hidup yang bisa dilihat dan dirasakan.
Perumpamaan ini mengingatkan kita bahwa karakter dan tindakan kita adalah buah dari apa yang kita imani dan yakini. Jika hati kita penuh dengan kasih, kebaikan, dan iman, maka tindakan kita akan mencerminkan hal itu. Namun, jika hati kita dipenuhi dengan kebencian, kejahatan, dan keraguan, maka tindakan kita akan mencerminkan itu juga. Sungguh menyedihkan dan terbukti palsu kalau mulut mengatakan hal-hal manis, tetapi hati penuh kedengkian dan kejahatan. Kesaksian palsu seperti itu hanya bertahan sementara saja. Ketika tekanan datang dan badai menerpa, akan kelihatan belangnya.
Yesus ingin menyampaikan kepada kita bahwa iman dan tindakan yang benar adalah pondasi yang kokoh bagi hidup kita. Kita harus mendengarkan ajaran-Nya dan melaksanakannya dengan setia. Hanya dengan begitu kita dapat menghadapi cobaan dan badai dalam hidup dengan iman yang kokoh. Kita diajak untuk tidak hanya menjadi pendengar, tetapi juga pelaku; tidak hanya menjadi pembicara tetapi juga menjadi pemberi contoh; tidak hanya pandai meneriakkan kata-kata kasih, kudus, tak bercela, tetapi juga hidup sesuai dengan kata-kata yang kita teriakkan itu. Kita harus menunjukkan iman kita dalam tindakan sehari-hari. Dengan begitu, kita dapat membangun hidup di atas pondasi yang kokoh, yaitu iman kepada Kristus.
Misi sederhana yang dapat kita buat hari ini: tetap bertekun membaca Kitab Suci dan berusaha mengasihi orang tua, anak, kakak dan adik, teman, serta tetangga dengan hati yang tulus.
(Ignasius Lede – Komisi Karya Misioner KWI)
Doa Persembahan Harian
Allah, Bapa kami, kepada-Mu kupersembahkan hari ini. Kuhunjukkan semua doa, pikiran, perkataan, tindakan maupun suka-dukaku hari ini dalam kesatuan dengan Putra-Mu Yesus Kristus, yang senantiasa mempersembahkan Diri-Nya dalam Ekaristi bagi keselamatan dunia. Kiranya Roh Kudus, yang menjiwai Yesus, juga menjadi Pembimbing dan Kekuatanku hari ini sehingga aku siap sedia menjadi saksi Kasih-Mu.
Bersama Santa Maria, Bunda Yesus dan Bunda Gereja, secara khusus aku berdoa bagi ujud-ujud Bapa Suci dan para rasul doa Gereja Indonesia untuk bulan ini:
Ujud Gereja Universal: Mereka yang terpinggirkan – Kita berdoa bagi saudara-saudara kita yang terpinggirkan, dan berada dalam situasi yang tidak manusiawi, semoga mereka tidak diabaikan oleh lembaga-lembaga masyarakat dan tidak dipandang lebih rendah dan kurang diperlukan.
Ujud Gereja Indonesia: Inspirasi pengampunan – Kita berdoa, semoga kita rajin membaca dan menggali inspirasi dari Kitab Suci tentang pertobatan, sehingga kita disadarkan, bahwa manusia siapa pun mempunyai hak untuk diampuni, jika mau menyesali kesalahannya, dan mohon pengampunan dari Tuhan yang Maha Rahim.
Amin
