Renungan Harian Misioner
Rabu Pekan Biasa XXIV, 20 September 2023
P. S. Andreas Kim Taigôn, dan Paulus Chông Hasang dkk
1Tim. 3:14-16; Mzm. 111:1-2,3-4,5-6; Luk. 7:31-35; atau dr RUybs
Untuk memahami kata-kata Yesus dalam perikop Injil yang kita renungkan hari ini (Luk. 7:31-35), kita perlu mengetahui apa yang dikatakan Yesus dalam perikop sebelumnya. Dalam Luk. 7:29-30 Yesus berkata, “Seluruh orang banyak yang mendengar perkataan-Nya, termasuk para pemungut cukai, mengakui kebenaran Allah dengan memberi diri dibaptis oleh Yohanes. Namun orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat menolak maksud Allah terhadap diri mereka dengan tidak memberi diri dibaptis oleh Yohanes.” Dari sini kita dapat mengerti bahwa kata-kata Yesus yang kita dengarkan dalam kutipan Injil hari ini ditujukan kepada orang-orang pada zaman-Nya yang tidak mau percaya baik kepada isi pewartaan Yohanes maupun pewartaan-Nya.
Yesus mengumpamakan orang-orang Farisi dan ahli-hali Taurat seperti anak-anak yang duduk di pasar dan saling mengeluh, “Kami meniup seruling bagimu, tetapi kamu tidak menari; kami menyanyikan kidung duka, tetapi kamu tidak menangis.” Perkataan Yesus ini sangat keras! Yesus menyamakan orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat dengan anak-anak yang suka menggerutu! Apa dasar Yesus mengatakan hal itu? Sebab orang-orang itu menuduh Yohanes kerasukan setan karena ia tidak makan roti dan tidak minum anggur. Dan ketika Dia (Anak Manusia) datang – Ia makan dan minum, mereka menuduh-Nya sebagai seorang pelahap dan peminum, Sahabat pemungut cukai dan orang berdosa.
Apa pesan sabda Tuhan bagi kita pembaca zaman ini? Ketika kita membaca dan mendengar isi pewartaan Yohanes Pembaptis dan Yesus, percayakah kita kepada kebenaran Allah yang ada di dalamnya? Ataukah kita menolak seperti yang dilakukan oleh orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat? Berbahagialah kita yang menerima isi pewartaan itu karena Yesus berkata di akhir perikop hari ini, “Namun, hikmat itu dibenarkan oleh semua orang yang menerimanya.” ***
(RP. Yakobus Sriyatmoko, SX – Magister Novis Serikat Xaverian di Wisma Xaverian Bintaro, Tangerang)
Doa Persembahan Harian
Allah, Bapa kami, kepada-Mu kupersembahkan hari ini. Kuhunjukkan semua doa, pikiran, perkataan, tindakan maupun suka-dukaku hari ini dalam kesatuan dengan Putra-Mu Yesus Kristus, yang senantiasa mempersembahkan Diri-Nya dalam Ekaristi bagi keselamatan dunia. Kiranya Roh Kudus, yang menjiwai Yesus, juga menjadi Pembimbing dan Kekuatanku hari ini sehingga aku siap sedia menjadi saksi Kasih-Mu.
Bersama Santa Maria, Bunda Yesus dan Bunda Gereja, secara khusus aku berdoa bagi ujud-ujud Bapa Suci dan para rasul doa Gereja Indonesia untuk bulan ini:
Ujud Gereja Universal: Mereka yang terpinggirkan – Kita berdoa bagi saudara-saudara kita yang terpinggirkan, dan berada dalam situasi yang tidak manusiawi, semoga mereka tidak diabaikan oleh lembaga-lembaga masyarakat dan tidak dipandang lebih rendah dan kurang diperlukan.
Ujud Gereja Indonesia: Inspirasi pengampunan – Kita berdoa, semoga kita rajin membaca dan menggali inspirasi dari Kitab Suci tentang pertobatan, sehingga kita disadarkan, bahwa manusia siapa pun mempunyai hak untuk diampuni, jika mau menyesali kesalahannya, dan mohon pengampunan dari Tuhan yang Maha Rahim.
Amin
