Malaikat TUHAN

Renungan Harian Misioner
Jumat Pekan Biasa XXV, 29 September 2023
Pesta S. Mikael, Gabriel dan Rafael, Malaikat Agung

Dan 7:9-10.13-14 atau Why 12:7-12a; Mzm 138:1-2a.2bc-3.4-5; Yoh 1:47-51

Dalam hidup sehari-hari, tidak jarang orang memuji sesamanya dengan sebutan “kamu itu seperti malaikat”. Pujian itu diberikan, kalau seseorang berkelakuan amat baik, membantu sesama dengan tulus, menyelamatkan dalam situasi yang nampaknya sudah tanpa harapan. Jadi teman itu bagaikan diutus Allah secara tepat sekali. Memang, malaikat, apalagi malaikat agung diyakini sebagai utusan Allah yang istimewa. Keistimewaan itu lebih disebut lagi, ketika Mikael, Gabriel dan Rafael disebut sebagai “Malaikat Agung”. Dengan demikian, sebutan itu mau mengungkapkan pujian dan syukur kepada Tuhan Allah, yang Mahabesar dan selalu melindungi kita habis-habisan. 

Bacaan I: Dan 7:9-10.13-14, dipaparkan untuk menggambarkan, bagaimana anak-cucu Abraham Ishak Yakub menanti-nantikan utusan Tuhan – malaikat dijadikan utusan Allah untuk melindungi dan menghibur manusia, sebab mereka yakin sekali bahwa Allah senantiasa menyelenggarakan hidup manusia, walaupun situasi dan kondisi kadang kala memberi kesan, seakan-akan ada malapetaka besar. Mereka mempercayakan diri, keluarga, bangsa dan seluruh alam semesta pada kerahiman Allah. Kemurahan hati Allah pasti melampaui dosa manusia: pasti keselamatan dijamin Yang Mahacinta. Anak-anak diajak membaca Alkitab mengenai perlindungan Allah itu untuk juga membesarkan iman. 

Bacaan Injil: Yoh. 1:47-51, adalah perjumpaan perdana para murid dengan Yesus. Murid-murid perdana itu penuh iman kepada Allah Abraham-Ishak-Yakub. Orientasi mereka pada Allah yang Maha Bijaksana. Oleh sebab itu, Utusan dari Nasaret menyiratkan pengutusan dari Allah, karena Maha Bijaksana. Dia tentulah diutus Allah untuk mendatangi mereka. Dalam keyakinan itulah mereka begitu terpukau. Artinya, mereka dibawa oleh Roh pada keyakinan, bahwa Tokoh Nasaret itu menyatu dengan Allah. Dalam keyakinan itu, perjumpaan pertama mereka sudah memberi kepercayaan yang sungguh teguh. Peristiwa itu melandasi “jalan bersama Yesus” menjadi gambar yang sangat memaparkan mereka pada Allah yang Mahac Cinta. Injil ini menyebabkan Gereja juga senantiasa memiliki bakti istimewa pada para Malaikat Agung Surgawi. 

Refleksi kita: “sejauh manakah iman kita kepada Tuhan Yesus membimbing kita menyatu dengan Allah karena diresapi Roh Kudus, yang meneguhkan hidup kita?”

(RP. B.S. Mardiatmadja, SJ – Dosen STF Driyarkara)

Doa Persembahan Harian

Allah, Bapa kami, kepada-Mu kupersembahkan hari ini. Kuhunjukkan semua doa, pikiran, perkataan, tindakan maupun suka-dukaku hari ini dalam kesatuan dengan Putra-Mu Yesus Kristus, yang senantiasa mempersembahkan Diri-Nya dalam Ekaristi bagi keselamatan dunia. Kiranya Roh Kudus, yang menjiwai Yesus, juga menjadi Pembimbing dan Kekuatanku hari ini sehingga aku siap sedia menjadi saksi Kasih-Mu.

Bersama Santa Maria, Bunda Yesus dan Bunda Gereja, secara khusus aku berdoa bagi ujud-ujud Bapa Suci dan para rasul doa Gereja Indonesia untuk bulan ini:

Ujud Gereja UniversalMereka yang terpinggirkan – Kita berdoa bagi saudara-saudara kita yang terpinggirkan, dan berada dalam situasi yang tidak manusiawi, semoga mereka tidak diabaikan oleh lembaga-lembaga masyarakat dan tidak dipandang lebih rendah dan kurang diperlukan. 

Ujud Gereja IndonesiaInspirasi pengampunan – Kita berdoa, semoga kita rajin membaca dan menggali inspirasi dari Kitab Suci tentang pertobatan, sehingga kita disadarkan, bahwa manusia siapa pun mempunyai hak untuk diampuni, jika mau menyesali kesalahannya, dan mohon pengampunan dari Tuhan yang Maha Rahim. 

Amin

Tinggalkan komentar