Siap Sedia Mewartakan Keselamatan TUHAN

Hari Ke-4
Rabu Biasa XXVI, 04 Oktober 2023
Peringatan: S. Fransiskus dr Assisi, Pengaku Iman

Bacaan: Neh. 2:1-8
Injil: Luk. 9:57-62

“Yesus berkata kepadanya: ‘Setiap orang yang siap untuk membajak tetapi menoleh ke belakang, tidak layak untuk Kerajaan Allah’.”
(Lukas 9:62)

Dalam bacaan Injil hari ini dikisahkan tentang tiga calon murid yang ingin mengikuti Yesus, tetapi masing-masing memiliki alasan atau syarat tertentu. Respons dan ajaran Yesus kepada mereka, mengajak kita semua untuk merenungkan tentang komitmen, pengorbanan, dan prioritas dalam mengikuti-Nya.

Dalam percakapan pertama, seseorang berkata bahwa dia akan mengikuti Yesus ke mana pun Ia pergi. Yesus merespons dengan mengatakan bahwa: Anak Manusia tidak memiliki tempat untuk bersarang. Dalam konteks ini, Yesus mengingatkan kita bahwa mengikuti-Nya bukanlah sebuah tawaran akan kenyamanan dan keamanan duniawi. Mengikuti Yesus merupakan sebuah perjalanan seumur hidup yang jauh dari kenyamanan. Kita harus siap untuk meninggalkan kenyamanan kita dan mengutamakan panggilan-Nya di atas segalanya.

Dalam percakapan kedua, ketika Yesus mengajak seseorang untuk mengikuti-Nya, orang itu meminta izin untuk pergi mengubur ayahnya terlebih dahulu. Yesus menjawab: orang mati harus mengubur orang mati, sementara orang tersebut harus pergi memberitakan Kerajaan Allah. Di sini Yesus mau menekankan tentang urgensi pelayanan dan komitmen yang diperlukan untuk mengikuti Yesus. Tidak ada urusan lain yang melebihi urgensi tugas pemberitaan Kerajaan Allah!

Dalam percakapan ketiga, seseorang mengatakan bahwa dia akan mengikuti Yesus setelah ia berpamitan kepada keluarganya. Yesus memberikan respons bahwa siapa pun yang siap membajak, namun masih memandang ke belakang, tidak cocok untuk Kerajaan Allah. Pesan ini menekankan pentingnya keteguhan hati dan totalitas gerak dalam mengikuti Yesus. Kita harus siap melepaskan ikatan-ikatan duniawi dan kelekatan emosional yang mungkin menghalangi kita dari perjalanan kita bersama Yesus.

Mengikuti Yesus tidaklah selalu enak dan berkelimpahan dalam segala hal, seperti yang mungkin kita bayangkan dan harapkan. Sebaliknya, mengikuti Yesus adalah sebuah proses panjang dan berliku, yang mana akan membentuk diri kita menjadi pribadi-pribadi misioner yang lebih tangguh. Ada momen-momen di mana kita akan menjumpai rintangan yang mungkin membuat kita hendak menyerah, merasa patah semangat, ingin memutar langkah, atau bahkan sampai menyeret diri kita hingga ke titik terendah dalam hidup kita, di mana kita bisa kehilangan harapan. Semua itu adalah konsekuensi dari mengikuti Yesus. Namun di momen-momen itu pulalah ketangguhan kita diuji dan diperkuat. Jika kita memang memiliki komitmen, tekad dan totalitas murid sejati, kita pasti akan mampu bertahan. 

Melalui bacaan Injil hari ini, niat, komitmen dan tekad kita ingin dimurnikan lagi oleh Yesus, agar kita menyadari penuh bahwa jalan misi yang kita pilih ini tidaklah gampang dan lurus-lurus saja. Untuk itu kita dapat meneladani Santo Fransiskus Asisi yang kita peringati hari ini. Dari awal panggilannya, Fransiskus tahu dan sadar, tanpa paksaan dari siapapun, ia ingin menjadi pengikut Kristus yang setia. Ia pergi meninggalkan segala kemewahan yang diwariskan keluarganya, siap sedia menjadi pewarta keselamatan. Mari kita bersama-sama belajar menjaga semangat, komitmen dan totalitas gerak serta langkah kita untuk menjadi pewarta-pewarta keselamatan yang tangguh dan selalu siap sedia, agar kita layak bagi Kerajaan Allah.

Misi kita hari ini: menjaga keteguhan hati dalam gerak dan langkah pewartaan Kerajaan Allah. 

(Ignasius Lede – Komisi Karya Misioner Konferensi Waligereja Indonesia)

Doa Persembahan Harian

Allah, Bapa kami, kepada-Mu kupersembahkan hari ini. Kuhunjukkan semua doa, pikiran, perkataan, tindakan maupun suka-dukaku hari ini dalam kesatuan dengan Putra-Mu Yesus Kristus, yang senantiasa mempersembahkan Diri-Nya dalam Ekaristi bagi keselamatan dunia. Kiranya Roh Kudus, yang menjiwai Yesus, juga menjadi Pembimbing dan Kekuatanku hari ini sehingga aku siap sedia menjadi saksi Kasih-Mu.

Bersama Santa Maria, Bunda Yesus dan Bunda Gereja, secara khusus aku berdoa bagi ujud-ujud Bapa Suci dan para rasul doa Gereja Indonesia untuk bulan ini:

Ujud Gereja UniversalUntuk Sinode – Kita berdoa, semoga Gereja mengadopsi keutamaan mendengar dan berdialog sebagai gaya hidup pada setiap tingkatan, dan membiarkan dirinya dibimbing oleh Roh Kudus sampai ke ujung-ujung dunia. 

Ujud Gereja IndonesiaPemberdayaan – Kita berdoa, semoga para penggerak pemberdayaan dianugerahi ketekunan, kegigihan, dan kreativitas dalam mendampingi masyarakat kecil demi memenuhi kebutuhan dan meningkatkan kesejahteraan hidup mereka. 

Amin

ROSARIO MISIONER
PERISTIWA MULIA

  1. Yesus bangkit dari antara orang mati

“Malaikat itu berkata, janganlah kamu takut; sebab aku tahu kamu mencari Yesus yang disalibkan itu. Ia tidak ada di sini, sebab Ia telah bangkit, sama seperti yang telah dikatakan-Nya.” (Mat. 28:5-6)

Intensi doa untuk Benua Asia (butiran manik warna kuning)

Ya Bapa, bersama Maria Bunda Evangelisasi, Bunda segala bangsa, kami memohon anugerah persatuan untuk benua Asia, khususnya negara kami Indonesia yang sebentar lagi akan menyelenggarakan pemilu. Semoga pemilu dapat dijalankan secara terbuka, transparan dan akuntabel sehingga menjadi instrumen yang mempersatukan seluruh bangsa Indonesia. Pimpinlah hati dan pikiran kami untuk memilih pemimpin negara yang bijaksana dan adil, sesuai dengan kehendak-Mu. Semoga iman kami pada-Mu dapat menjadi landasan yang menjadikan kami warga negara yang aktif, mau peduli dan mengambil peran dalam memajukan bangsa dan negara kami. Jauhkanlah segala konflik, kekerasan dan dampak negatif dalam pemilu ini, agar kami sungguh dapat bersukacita menyambut pemimpin baru kami. Dengan pengantaraan, Yesus Kristus, Tuhan kami. Amin. 

Ya Maria Bunda evangelisasi, Bunda segala bangsa, doakanlah dan lindungilah kami, anakmu!

  1. Yesus naik ke surga

“Sesudah Ia mengatakan demikian, Ia diangkat ke surga disaksikan oleh mereka, dan awan menutup-Nya dari pandangan mereka. ‘Hai orang Galilea, mengapa kamu berdiri melihat ke langit?’ Yesus ini, yang diangkat ke surga meninggalkan kamu, akan kembali dengan cara yang sama seperti kamu lihat Dia naik ke surga.” (Kis. 1:9-11)

Intensi doa untuk Benua Australia & Oceania (butiran manik warna biru)

Ya Bapa, bersama Maria Bunda Evangelisasi, Bunda segala bangsa, kami berdoa untuk benua Australia dan Oceania. Anugerahkanlah 

Roh kesetiaan pada masyarakat agar dapat menghargai sejarah dan akar kehidupan. Saat ini orang-orang Aborigin, penduduk asli benua Australia, tengah menghadapi penderitaan, tekanan dan ketidakadilan karena rasisme, perbudakan, kekerasan, dan perampasan hak atas tanah mereka. Lindungilah mereka, dan kembalikanlah kebebasan hidup mereka di tanah warisan nenek moyang mereka. Terangilah akal budi semua orang untuk memaknai penghormatan akan leluhur dan sejarah sebagai wujud iman akan sejarah penciptaan-Mu. Semoga karya cinta kasih-Mu menjadi nyata melalui upaya-upaya untuk menjaga dan merawat warisan dan kekayaan budaya, termasuk kehidupan suku-suku asli. Dengan pengantaraan, Yesus Kristus, Tuhan kami. Amin. 

Ya Maria Bunda evangelisasi, Bunda segala bangsa, doakanlah dan lindungilah kami, anakmu!

  1. Roh Kudus turun atas para rasul

“Tiba-tiba terdengarlah bunyi dari langit seperti tiupan angin keras yang memenuhi seluruh rumah, di mana mereka duduk […] lalu mereka semua dipenuhi Roh Kudus, dan mulai berbicara dalam bahasa lain, seperti yang diberitakan oleh Roh itu kepada mereka untuk dikatakan.” (Kis. 2:2.4)

Intensi doa untuk Benua Eropa (butiran manik warna putih)

Ya Bapa, bersama Maria Bunda Evangelisasi, Bunda segala bangsa, berkatilah benua Eropa dengan Roh persaudaraan. Bebaskanlah hati setiap orang dari ketakutan terhadap pengungsi dan pencari suaka, yang mengakibatkan stigmatisasi, sikap bermusuhan dan diskriminasi. Tanamkanlah penghargaan akan kehidupan agar keadilan dan kemanusiaan dapat ditegakkan terutama bagi kaum lemah dan terpinggirkan, yang membutuhkan rasa aman dan perlindungan. Banyak anak korban perang yang tidak dapat bertemu orang tua mereka karena aturan pembatasan. Semoga mereka segera dapat berkumpul kembali dan memperoleh hak untuk hidup bebas di bumi ciptaan-Mu ini. Dan semoga perbedaan dapat dijembatani, solusi baru dapat ditemukan untuk mencapai rekonsiliasi yang menjamin hak hidup dan perlindungan yang setara bagi semua orang. Dengan pengantaraan, Yesus Kristus, Tuhan kami. Amin. 

Ya Maria Bunda evangelisasi, Bunda segala bangsa, doakanlah dan lindungilah kami, anakmu!

  1. Maria diangkat ke surga

“Jikalau kita percaya, bahwa Yesus telah mati dan telah bangkit, maka kita juga percaya bahwa dengan perantaraan Yesus, Allah akan mengumpulkan bersama-sama dengan Dia, mereka yang telah meninggal. Sesudah itu kita yang hidup, yang masih tinggal, akan diangkat bersama-sama dengan mereka dalam awan menyongsong Tuhan di angkasa. Demikianlah kita akan selama-lamanya bersama-sama dengan Tuhan.” (1 Tes. 4:14.17)

Intensi doa untuk Benua Amerika (butiran manik warna merah)

Ya Bapa, bersama Maria Bunda Evangelisasi, Bunda segala bangsa, kami mohon anugerah pembebasan untuk semua orang yang menjadi korban perdagangan manusia dan perbudakan, khususnya di benua Amerika. Berikanlah keselamatan kepada para korban, karena Engkaulah Sumber keselamatan hidup kami. Semoga mereka yang pernah jatuh dalam kejahatan sesama, Kau angkat kembali dan Kau penuhi hidup mereka dengan sukacita-Mu. Bebaskanlah juga para pelaku kejahatan dari kuasa gelap dan tuntunlah mereka kepada pertobatan. Semoga kasih karunia-Mu menyertai segala upaya individu, kelompok dan organisasi, dalam memerangi perdagangan manusia dan perbudakan di mana pun juga. Sehingga suatu hari nanti penghormatan terhadap harkat dan martabat setiap manusia dapat ditegakkan di muka bumi ini. Dengan pengantaraan, Yesus Kristus, Tuhan kami. Amin. 

Ya Maria Bunda evangelisasi, Bunda segala bangsa, doakanlah dan lindungilah kami, anakmu!

  1. Maria dimahkotai di surga

“Tampaklah suatu tanda besar di langit; seorang perempuan berselubungkan matahari, dengan bulan di bawah kakinya dan sebuah mahkota dari dua belas bintang di atas kepalanya.” (Why. 12:1)

Intensi doa untuk Benua Afrika (butiran manik warna hijau)

Ya Bapa, bersama Maria Bunda Evangelisasi, Bunda segala bangsa, kami mohon rahmatilah benua Afrika agar dapat terbebas dari bencana alam dan kekerasan. Krisis pangan akibat dari kekeringan, banjir dan konflik yang berkelanjutan menyebabkan angka kematian yang tinggi. Anak-anak menjadi korban: terbunuh dan meninggal karena kekurangan gizi. Curahkanlah rahmat-Mu ya Bapa Maha Pemurah dan Pengasih, berkatilah alam benua ini sehingga dapat memberi kelimpahan yang menopang kehidupan masyarakatnya. Bebaskanlah mereka dari jeratan kemiskinan dan ancaman kelaparan ekstrem yang menjadi sumber penderitaan mereka. Semoga semangat solidaritas terus tumbuh dalam diri kami semua, sehingga seluruh dunia mau peduli dan bekerjasama untuk memberikan pertolongan pada saudara-saudari kami di benua Afrika. Dengan pengantaraan, Yesus Kristus, Tuhan kami. Amin. 

Ya Maria Bunda evangelisasi, Bunda segala bangsa, doakanlah dan lindungilah kami, anakmu!

Tinggalkan komentar