Kita Dipanggil Menjadi Roti yang Terpecah Bagi Dunia 

Hari Ke-9
Senin Biasa XXVII, 09 Oktober 2023
Peringatan: Abraham, Bapa Bangsa; S. Dionisius; S. Yohanes Leonardus

Bacaan: Yun. 1:1-17; 2:10
Injil: Luk. 10:25-37

“Jawab orang itu: ‘Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu dan dengan segenap akal budimu, dan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.”
(Lukas 10:27)

Perumpamaan tentang seorang Samaria yang baik hati, yang kita dengarkan hari ini, berawal dari pertanyaan seorang ahli Taurat kepada Yesus: “Guru, apa yang kuperbuat untuk memperoleh hidup yang kekal?”

Mungkin di banyak kesempatan kita pun sering bertanya kepada diri sendiri, pasangan, teman, atau kepada pastor: “Apa yang harus kuperbuat agar jiwaku selamat dan masuk surga?” Jawaban yang kita dapatkan mungkin bisa sama dengan jawaban Yesus kepada ahli Taurat: “Jadilah orang yang baik.” Tapi, bagaimana caranya menjadi orang baik?Jawaban untuk pertanyaan ini pasti beragam dan mungkin takkan ada habisnya jika dibahas satu-persatu. Namun, satu hal yang pasti disepakati semua orang di muka bumi ini adalah orang baik itu selalu mengasihi!

Kata mengasihi mungkin terdengar sepele namun praktiknya bukanlah hal yang sepele. Untuk itu, Yesus menyampaikan perumpamaan tentang orang Samaria yang baik hati, agar kita belajar bagaimana mengasihi. Yesus mengajak kita untuk tidak hanya mengasihi Allah dalam doa, pujian, nyanyian; atau mengasihi sesama yang berkeyakinan sama seperti kita saja, melainkan kita juga harus berani keluar dari diri kita untuk mengasihi semua orang – siapa saja – yang kita jumpai dalam hidup ini. Yesus mengajak kita untuk mengasihi semua orang sampai kita sendiri lupa bahwa kita sedang mengasihi. Kita diajak untuk mengasihi sampai habis.

Melalui perumpamaan orang Samaria yang baik hati, Yesus mengilustrasikan pentingnya cinta dan belas kasih yang bebas dari ras, tanpa memandang latar belakang orang yang kita kasihi. Orang Samaria yang sering dianggap sebagai masyarakat kelas dua saat itu karena tidak berdarah Israel murni, malah menunjukkan belas kasih yang tulus pada korban yang membutuhkan pertolongan. Bahkan seorang imam dan orang Lewi tak menghentikan langkah mereka ketika menemukan si korban perampokan yang terbaring dalam keadaan setengah mati. Padahal mereka merupakan kelompok yang sangat dekat dengan segala hal yang berbau ibadah, agama dan Tuhan. 

Bapa Suci Paus Fransiskus mengatakan bahwa, ketika kita memberikan sepotong roti milik kita kepada seseorang yang lapar dalam nama Kristus, itu saja sudah merupakan suatu karya misi. Apalagi dalam pemecahan Roti Ekaristi, yaitu Kristus sendiri, itu merupakan sebuah karya misi yang luar biasa (par excellence), karena Ekaristi adalah sumber dan puncak kehidupan dan misi Gereja (Pesan Hari Minggu Misi Sedunia ke-97). Makna dari Roti yang terpecah dalam Ekaristi yang selalu kita rayakan adalah Kristus yang merelakan diri-Nya sendiri terpecah dan dibagikan. Seperti itu pulalah yang dituntut dari diri kita, para murid Yesus. Lihatlah orang Samaria dalam perumpamaan Injil hari ini. Meskipun ia bukan murid Yesus, namun kasih dan pemberian dirinya tulus kepada sesama yang membutuhkan, tanpa peduli latar belakang orang yang ditolongnya. Itu adalah contoh konkret dari  pemberian diri, menjadi “Roti yang terpecah dan dibagi-bagikan”. 

Misi kita hari ini: menghayati pemberian diri yang tulus bagi Tuhan dan sesama. 

(Ignasius Lede – Komisi Karya Misioner Konferensi Waligereja Indonesia)

Doa Persembahan Harian

Allah, Bapa kami, kepada-Mu kupersembahkan hari ini. Kuhunjukkan semua doa, pikiran, perkataan, tindakan maupun suka-dukaku hari ini dalam kesatuan dengan Putra-Mu Yesus Kristus, yang senantiasa mempersembahkan Diri-Nya dalam Ekaristi bagi keselamatan dunia. Kiranya Roh Kudus, yang menjiwai Yesus, juga menjadi Pembimbing dan Kekuatanku hari ini sehingga aku siap sedia menjadi saksi Kasih-Mu.

Bersama Santa Maria, Bunda Yesus dan Bunda Gereja, secara khusus aku berdoa bagi ujud-ujud Bapa Suci dan para rasul doa Gereja Indonesia untuk bulan ini:

Ujud Gereja UniversalUntuk Sinode – Kita berdoa, semoga Gereja mengadopsi keutamaan mendengar dan berdialog sebagai gaya hidup pada setiap tingkatan, dan membiarkan dirinya dibimbing oleh Roh Kudus sampai ke ujung-ujung dunia. 

Ujud Gereja IndonesiaPemberdayaan – Kita berdoa, semoga para penggerak pemberdayaan dianugerahi ketekunan, kegigihan, dan kreativitas dalam mendampingi masyarakat kecil demi memenuhi kebutuhan dan meningkatkan kesejahteraan hidup mereka. 

Amin

ROSARIO MISIONER
PERISTIWA GEMBIRA

  1. Maria menerima kabar gembira dari Malaikat Gabriel

“Salam hai engkau yang dikaruniai, Tuhan menyertai engkau; jangan takut, hai Maria, sebab engkau beroleh kasih karunia di hadapan Allah. Sesungguhnya engkau akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki dan hendaklah engkau menamai Dia Yesus.” (Luk. 1:28b.30b-31)

Intensi doa untuk Benua Asia (butiran manik warna kuning)

Ya Bapa, bersama Maria Bunda Evangelisasi, Bunda segala bangsa, kami umat-Mu di benua Asia datang mengucap syukur dan pujian atas anugerah keberagaman, termasuk keberagaman dalam beragama. Kami menyadari pentingnya kerukunan umat beragama sebagai modal untuk membangun negara dan menjaga integritas nasional. Semoga tahun berahmat ini, tahun yang dicanangkan sebagai Tahun Kerukunan Umat Beragama dapat memperkuat toleransi, dialog dan moderasi antar umat beragama di negara dan benua kami. Sebagai saksi-saksi Kristus, mampukanlah kami untuk mewartakan Kabar Gembira akan kasih-Mu yang inklusif kepada semua orang. Karuniakanlah hikmat agar dalam keterbukaan kami pada perbedaan, kami tetap mampu menjaga iman kami pada-Mu. Dengan pengantaraan, Yesus Kristus, Tuhan kami. Amin. 

Ya Maria Bunda evangelisasi, Bunda segala bangsa, doakanlah dan lindungilah kami, anakmu!

  1. Maria mengunjungi Elisabet saudaranya

“Diberkatilah engkau di antara semua perempuan dan diberkatilah buah rahimmu. Siapakah aku ini sampai ibu Tuhanku datang mengunjungi aku?” (Luk. 1:42-43)

Intensi doa untuk Benua Australia & Oceania (butiran manik warna biru)

Ya Bapa, bersama Maria Bunda Evangelisasi, Bunda segala bangsa, kami mohon curahkanlah kasih dan pengampunan-Mu di benua Australia dan Oceania. Khususnya bagi anak-anak dan remaja yang terjebak dalam sistem peradilan remaja. Semoga mereka memperoleh kesempatan untuk bertobat, memperbaiki diri dan bertumbuh dalam cinta-Mu. Tuntunlah pihak berwenang agar menjalankan tugas mereka dengan bijaksana dan penuh belas kasih, menghindari pemakaian kekerasan dan hukuman dalam menangani anak-anak, remaja, maupun para penyandang disabilitas. Semoga para pemimpin dan seluruh masyarakat menyadari tugas mereka untuk melindungi hak dan kesejahteraan anak dan remaja, dengan terus mengembangkan program intervensi positif demi perbaikan karakter dan masa depan para generasi penerus di benua ini. Dengan pengantaraan, Yesus Kristus, Tuhan kami. Amin. 

Ya Maria Bunda evangelisasi, Bunda segala bangsa, doakanlah dan lindungilah kami, anakmu!

  1. Yesus dilahirkan di Bethlehem

Maria “melahirkan seorang anak laki-laki, lalu dibungkusnya bayi itu dengan kain lampin dan dibaringkannya di dalam palungan, karena tidak ada tempat bagi mereka di rumah penginapan.” (Luk. 2:7)

Intensi doa untuk Benua Eropa (butiran manik warna putih)

Ya Bapa, bersama Maria Bunda Evangelisasi, Bunda segala bangsa, kami berdoa untuk benua Eropa khususnya bagi Bapa Suci Paus Fransiskus. Dalam memimpin Gereja Katolik, Paus Fransiskus tak henti-hentinya mendengungkan belas kasih dan kepeduliannya bagi kaum miskin, dan juga komitmennya bagi kerukunan umat beragama di dunia. Kami mohon, anugerahkanlah kesehatan dan kekuatan bagi Paus Fransiskus, sehingga beliau mampu untuk terus memimpin seluruh umat Katolik di jalan misi yang Engkau percayakan. Semoga karya misi Kepausan di seluruh dunia dapat terus mendukung misi evangelisasi Gereja lokal maupun universal. Dan semoga kami semua Kau mampukan untuk menjadi misionaris-misionaris pembawa harapan dan impian demi pembaruan di seluruh dunia. Dengan pengantaraan, Yesus Kristus, Tuhan kami. Amin. 

Ya Maria Bunda evangelisasi, Bunda segala bangsa, doakanlah dan lindungilah kami, anakmu!

  1. Yesus dipersembahkan di Bait Allah

Simeon berkata kepada Maria, “Sesungguhnya Anak ini ditentukan untuk menjatuhkan atau membangkitkan banyak orang di Israel dan untuk menjadi suatu tanda yang menimbulkan perbantahan. Kelak suatu pedang akan menembus jiwamu sendiri.” (Luk. 2:34-35)

Intensi doa untuk Benua Amerika (butiran manik warna merah)

Ya Bapa, bersama Maria Bunda Evangelisasi, Bunda segala bangsa, 

kami berdoa demi persaudaraan dan perdamaian di benua Amerika. Semoga dialog dan kerjasama terus diperjuangkan sehingga seluruh warga yang berasal dari bangsa, suku, dan agama berbeda dapat hidup bersama dengan damai. Tumbuhkanlah kepedulian dan rasa saling memiliki agar keharmonisan dalam jalan bersama dapat tercipta. Sadarkanlah setiap pribadi akan peran mereka sebagai agen keadilan dan perubahan yang positif. Semoga dengan tumbuhnya kesadaran dan kecintaan akan perdamaian, perang dan krisis dalam bentuk apapun dapat dihindari. Dan untuk mereka yang saat ini menjadi korban perang, semoga mereka menemukan pertolongan sehingga dapat pulih kembali secara fisik, mental dan finansial. Dengan pengantaraan, Yesus Kristus, Tuhan kami. Amin. 

Ya Maria Bunda evangelisasi, Bunda segala bangsa, doakanlah dan lindungilah kami, anakmu!

  1. Yesus ditemukan di Bait Allah

“Mengapa kamu mencari Aku? Tidakkah kamu tahu, bahwa Aku harus berada di dalam rumah Bapa-Ku? Tetapi mereka tidak mengerti apa yang dikatakan-Nya kepada mereka.” (Luk. 2:49-50)

Intensi doa untuk Benua Afrika (butiran manik warna hijau)

Ya Bapa, bersama Maria Bunda Evangelisasi, Bunda segala bangsa, kami mohon anugerahkanlah keadilan di benua Afrika, khususnya demi kesetaraan hidup setiap orang. Perjuangan akan perlindungan bagi perempuan dan anak-anak untuk mendapatkan hak-hak mereka dalam bidang politik, sosial, ekonomi, pendidikan dan kesehatan masih terus berlangsung. Perempuan dan anak-anak sering menjadi korban pernikahan dini, perkawinan paksa, kekerasan dan pelecehan seksual serta pemerkosaan. Semoga dalam perjuangan hidup yang berat itu, mereka menemukan belas kasih-Mu yang dapat membebaskan mereka dari penderitaan dan mengangkat harkat hidup mereka. Karena Engkaulah Allah yang Hidup, yang selalu berbelas kasih kepada umat-Mu yang tertindas dan yang setia berharap akan pertolongan-Mu. Dengan pengantaraan, Yesus Kristus, Tuhan kami. Amin.

Ya Maria Bunda evangelisasi, Bunda segala bangsa, doakanlah dan lindungilah kami, anakmu!

Tinggalkan komentar