Hari Ke-10
Selasa Biasa XXVII, 10 Oktober 2023
Peringatan : S. Daniel dkk; S. Paulinus dr York
Bacaan: Yun. 3:1-10
Injil: Luk. 10:38-42
“Perempuan itu mempunyai seorang saudara yang bernama Maria. Maria ini duduk dekat kaki Tuhan dan terus mendengarkan perkataan-Nya.”
(Lukas 10:39)
Yesus mampir ke rumah dua bersaudara, Marta dan Maria. Banyak pembaca melihat kisah mengenai dua perempuan bersaudara ini sebagai kisah persaingan dua perempuan: yang satu melayani dalam gerakan, yang lain duduk diam mendengarkan sang Guru. Dua sosok murid Yesus dengan gestur bertolak belakang. Pola kemuridan pun dibenturkan: aksi versus kontemplatif, karya versus doa. Manusia memang suka membanding-bandingkan: kekayaan, kecantikan, kepandaian, popularitas, dsbnya. Dari perbandingan lalu menjadi saling bersaing, saling meremehkan, bahkan hingga sampai saling menjatuhkan. Lalu, apakah kisah Marta dan Maria ini benar merupakan kisah persaingan?
Marta sibuk menyiapkan makanan, mengurus dapur dan tamu. Ia adalah teladan hospitalitas. Yesus dan para murid berjalan berkeliling, dari satu kampung ke kampung lainnya. Mereka tentu lelah. Hospitalitas Marta sangat berharga. Yesus dan para murid butuh tempat istirahat, dilayani makan-minum. Lalu mengapa Yesus malah menegurnya? Jika kita perhatikan baik-baik, Yesus tak mencela pelayanan Marta. Yang ingin diingatkan Yesus adalah bahwa perempuan bukanlah sekadar pelayan, yang tugasnya hanya mengurusi tamu dan dapur.
Mungkin terkesan Yesus lebih sayang pada Maria, atau Maria memiliki karakter yang lebih ideal. Namun, sosok Maria takkan menjadi utuh tanpa Marta. Ya, mereka berdua seperti satu keping mata uang yang berada di sisi berbeda, namun tak terpisahkan. Masing-masing memiliki karakter, perilaku dan peran berbeda. Tapi itu jugalah yang membuat Yesus menjadikan mereka model teladan bagi para murid Tuhan.
Marta lebih tampak aktif, sibuk bergerak, namun monoton. Ia model teladan pekerja keras, yang setia memberikan diri secara total. Ia selalu konsisten mengerjakan apa yang diyakininya penting dan perlu, terutama secara kodrat perempuan pada masa itu, yaitu melayani meja, Guru maupun tamu.
Berbeda dengan Marta yang sibuk dan terlihat melakukan banyak hal, Maria tampak pasif, duduk diam di dekat kaki Yesus. Tapi dalam sikap diamnya itu ia tidak sedang diam! Ia dengan berani mengambil sikap dan peran berbeda. Di zaman itu, belajar Taurat adalah kewajiban laki-laki saja. Perempuan tak memiliki hak untuk menjadi murid. Namun Maria berani mendobrak diskriminasi dan aturan lama, ia tampil memberikan teladan seorang murid perempuan. Ia duduk dengan sikap seorang murid sejati: menjadi pendengar dan pelaku Firman.
Menyediakan pelayanan dan akomodasi untuk para pewarta Injil memang penting. Tapi muara dari semuanya itu adalah jati diri sebagai pendengar dan pelaku Firman, berfokus pada Yesus, Sang Sabda hidup. Tak memandang gender, perempuan atau laki-laki, semua murid Yesus harus memiliki jati diri yang sama. Di zaman kini pun, meski sudah banyak perubahan yang terjadi, masih kita temukan sekat-sekat tertentu dalam peran dan posisi yang bisa diambil oleh perempuan di dalam Gereja. Yesus bukan hanya mengecam Marta, tapi juga kita semua. Jangan sampai kitapun masih menerapkan mentalitas dan diskriminasi seperti itu. Setiap murid Tuhan, tak peduli laki-laki atau perempuan, punya hak untuk memilih posisi dan peran terbaik: berada di dekat kaki Tuhan, mendengarkan firman dan menjadikannya sebagai dasar gerak pelayanan.
Misi kita hari ini: melekat pada Yesus dengan tekun membaca dan mendengarkan perkataan-Nya melalui Kitab Suci.
(Budi Ingelina – Biro Nasional Karya Kepausan Indonesia)
Doa Persembahan Harian
Allah, Bapa kami, kepada-Mu kupersembahkan hari ini. Kuhunjukkan semua doa, pikiran, perkataan, tindakan maupun suka-dukaku hari ini dalam kesatuan dengan Putra-Mu Yesus Kristus, yang senantiasa mempersembahkan Diri-Nya dalam Ekaristi bagi keselamatan dunia. Kiranya Roh Kudus, yang menjiwai Yesus, juga menjadi Pembimbing dan Kekuatanku hari ini sehingga aku siap sedia menjadi saksi Kasih-Mu.
Bersama Santa Maria, Bunda Yesus dan Bunda Gereja, secara khusus aku berdoa bagi ujud-ujud Bapa Suci dan para rasul doa Gereja Indonesia untuk bulan ini:
Ujud Gereja Universal: Untuk Sinode – Kita berdoa, semoga Gereja mengadopsi keutamaan mendengar dan berdialog sebagai gaya hidup pada setiap tingkatan, dan membiarkan dirinya dibimbing oleh Roh Kudus sampai ke ujung-ujung dunia.
Ujud Gereja Indonesia: Pemberdayaan – Kita berdoa, semoga para penggerak pemberdayaan dianugerahi ketekunan, kegigihan, dan kreativitas dalam mendampingi masyarakat kecil demi memenuhi kebutuhan dan meningkatkan kesejahteraan hidup mereka.
Amin
ROSARIO MISIONER
PERISTIWA SEDIH
- Yesus berdoa kepada Bapa-Nya di surga dalam sakratul maut
“Ya, Bapa, jikalau Engkau berkenan, ambillah cawan ini dari hadapan-Ku, tetapi janganlah menurut kehendak-Ku, melainkan kehendak-Mu yang terjadi.” (Mat. 26:39)
Intensi doa untuk Benua Asia (butiran manik warna kuning)
Ya Bapa, bersama Maria Bunda Evangelisasi, Bunda segala bangsa, kami mohon berkatilah upaya kami di benua Asia dalam menjalankan Protokol Perlindungan Anak dan Dewasa Rentan. Kami menyadari penuh akan tugas, peran dan tanggung jawab kami sebagai bagian dari Gereja Katolik untuk mencegah dan melawan tindak kejahatan seksual pada anak dan dewasa rentan. Berkatilah segala upaya, proses pendampingan dan pemulihan bagi para korban. Sembuhkanlah luka dan trauma para korban. Semoga semua pihak mau bekerja sama dan menyadari pentingnya protokol ini bagi penghormatan terhadap martabat manusia dan proses pemurnian Gereja, sekaligus menjadi jalan pertobatan, pembaruan spiritual dan panggilan. Semoga Gereja dapat menjadi tempat yang aman bagi semua orang. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.
Ya Maria Bunda evangelisasi, Bunda segala bangsa, doakanlah dan lindungilah kami, anakmu!
- Yesus didera
“Mereka memukul kepala-Nya dengan buluh, dan meludahi-Nya dan berlutut menyembah-Nya. Sesudah mengolok-olokkan Dia, mereka menanggalkan jubah ungu yang dipakai-Nya dan mengenakan lagi pakaian-Nya kepada-Nya.” (Mrk. 15:19-20a)
Intensi doa untuk Benua Australia & Oceania (butiran manik warna biru)
Ya Bapa, bersama Maria Bunda Evangelisasi, Bunda segala bangsa, kami mohon berkatilah benua Australia dan Oceania dengan rahmat pengharapan, kasih dan iman. Saat ini krisis hunian menyebabkan banyak orang kehilangan tempat tinggal dan sulit menemukan bantuan, terutama kaum perempuan dan anak-anak. Yesus Kristus Putra-Mu, Tuhan dan Juruselamat kami, berjanji bahwa kami tidak akan dibiarkan menjadi yatim-piatu. Berikanlah pertolongan-Mu bagi mereka yang saat ini terlantar. Biarlah cahaya pengharapan-Mu tetap memancar mengalahkan keputusasaan. Ketuklah hati, agar semakin banyak orang peduli akan nasib sesamanya dan mau mengulurkan tangan untuk menolong. Semoga pihak berwenang dapat segera memberikan solusi dan layanan tempat tinggal yang layak dan terjangkau bagi semua orang. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.
Ya Maria Bunda evangelisasi, Bunda segala bangsa, doakanlah dan lindungilah kami, anakmu!
- Yesus dimahkotai duri
“Mereka menganyam sebuah mahkota duri dan menaruhnya di atas kepala-Nya. Kemudian mereka mulai memberi hormat kepada-Nya katanya, “Salam, hai raja orang Yahudi!” (Mrk. 15:17-18)
Intensi doa untuk Benua Eropa (butiran manik warna putih)
Ya Bapa, bersama Maria Bunda Evangelisasi, Bunda segala bangsa, kami mendoakan persatuan di benua Eropa. Semoga setiap orang di benua ini saling mendukung dan berjalan bersama sebagai satu keluarga manusia. Benua Eropa telah menjadi rumah yang Engkau berkati untuk disinggahi orang-orang dari berbagai suku, bangsa dan budaya berbeda. Terkadang hidup bersama dalam perbedaan tidaklah selalu mudah. Untuk itu anugerahkanlah kerendahan hati dan cinta yang besar sehingga semua orang mampu mengutamakan toleransi, penghormatan atas harkat, martabat dan hak asasi manusia. Lindungilah mereka dari kejahatan rasisme, termasuk penggunaan argumen rasis, anti-Semit, xenofobia, dalam ranah publik maupun wacana politik yang dapat mengakibatkan iklim negatif dan sentimen antar etnis. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.
Ya Maria Bunda evangelisasi, Bunda segala bangsa, doakanlah dan lindungilah kami, anakmu!
- Yesus memanggul salib-Nya ke gunung Golgota
“Sambil memikul salib-Nya, Ia pergi keluar ke tempat yang bernama Tempat Tengkorak, yang dalam bahasa Ibrani disebut Golgota.”(Yoh. 19:16b)
Intensi doa untuk Benua Amerika (butiran manik warna merah)
Ya Bapa, bersama Maria Bunda Evangelisasi, Bunda segala bangsa, kami mohon hikmat-Mu untuk orang-orang di benua Amerika, agar mampu menghargai nilai kehidupan yang Kau anugerahkan kepada manusia. Kejahatan yang menghilangkan nyawa manusia, seperti penembakan massal dan pembunuhan dengan senjata api terus meningkat akhir-akhir ini di benua ini. Lindungi dan luputkanlah semua orang dari bahaya. Hibur dan kuatkanlah keluarga para korban yang meninggal agar mampu mengatasi trauma dan duka yang mereka alami. Tuntunlah hati para pengambil keputusan dalam menciptakan aturan dan sanksi tegas demi mengontrol penggunaan senjata api. Semoga seluruh lapisan masyarakat dapat bersatu mengupayakan keamanan umum melalui semangat persaudaraan, cinta kasih dan dialog. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.
Ya Maria Bunda evangelisasi, Bunda segala bangsa, doakanlah dan lindungilah kami, anakmu!
- Yesus wafat di salib
“Yesus berseru dengan suara nyaring, “Ya Bapa, ke dalam tangan-Mu Kuserahkan nyawa-Ku. Sesudah berkata demikian Ia menyerahkan nyawa-Nya.” (Luk. 23:46)
Intensi doa untuk Benua Afrika (butiran manik warna hijau)
Ya Bapa, bersama Maria Bunda Evangelisasi, Bunda segala bangsa, kami datang pada-Mu untuk mendoakan benua Afrika. Kehidupan beragama di beberapa daerah masih terancam. Konflik politik yang berubah menjadi konflik agama menyebabkan banyak orang mengalami penganiayaan karena mempertahankan iman mereka pada-Mu. Lindungilah komunitas-komunitas Kristiani dari ancaman penculikan dan pembunuhan yang dilakukan oleh kelompok teroris. Semoga belas kasih dan penyertaan-Mu turun atas benua ini, menghapus teror, ketakutan dan penindasan yang dialami oleh umat-Mu, agar mereka dapat kembali menaikkan pujian dan memuliakan nama-Mu sebagai Allah yang Mahakuasa. Sebagaimana kami percaya bahwa di mana dosa bertambah, di sana anugerah menjadi berlimpah-limpah. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.
Ya Maria Bunda evangelisasi, Bunda segala bangsa, doakanlah dan lindungilah kami, anakmu!
