TUHAN Menyertai Kita Bahkan di Saat Kita Lemah dan Gagal

Hari Ke-20
Jumat Biasa XXVIII, 20 Oktober 2023
Peringatan : S. Irene dari Portugal dan S. Maria Bertilla Boscardin

Bacaan: Rm. 4:1-8
Injil: Luk. 12:1-7

“Berbahagialah orang yang dosanya tidak diperhitungkan Tuhan.”
(Roma 4:8)

Benar-benar tidak berdosa dan tampak tidak berdosa, tentu saja berbeda. Banyak orang hidupnya terlihat benar, lurus dan baik. Tetapi ada orang-orang yang memang sungguh-sungguh hidup benar, berlaku lurus dan baik. Persoalan norma, salah-benar di kehidupan sosial kita, termasuk juga dalam hidup menggereja, seringkali malah menjadi jerat dan batu sandungan. Orang menjadi takut berbuat salah bukan karena sungguh sadar dan benci akan dosa, melainkan hanya karena takut dikecam dan dihakimi publik. Akhirnya demi keamanan diri, nama baik dan status, mereka memutuskan untuk memakai topeng, berpura-pura, menutupi kesalahan dan dosa mereka, seakan-akan mereka adalah manusia benar dan suci. 

Setelah dikecam celaka, Yesus menuding orang-orang Farisi dengan sebutan yang keras: munafik! Munafik atau bermuka-dua merupakan sikap berpura-pura. Biasanya ada sesuatu yang ingin ditutupi atau disembunyikan. Atau tidak adanya keberanian untuk mengakui perbuatan atau kenyataan yang sesungguhnya, apa adanya. 

Dalam suratnya kepada jemaat di Roma, Rasul Paulus mengatakan bahwa upah merupakan hak orang bekerja, namun kepada orang yang tidak bekerja, Allah memperhitungkan iman sebagai kebenaran. Perbuatan tidaklah menjadi dasar kebenaran, melainkan iman kepada Allah. Hal ini harus dipahami dengan baik, agar manusia tidak kemudian menjadi kerdil dalam berperilaku. Perlu adanya kesadaran bahwa selama masih hidup, manusia takkan bisa mengkhianati kodrat dirinya yaitu adanya unsur kedagingan, yang selalu mengarahkan manusia pada pada hal-hal yang tidak baik (bdk. Rm. 7:18).

Jatuh dalam dosa mungkin saja terjadi pada siapapun juga. Yang Yesus inginkan dari kita adalah tidak menjadi munafik seperti halnya orang-orang Farisi. Kita harus berani mengakui dosa dan kesalahan kita. Mengakui kelemahan dan kesalahan membutuhkan kerendahan hati. Saat kita merendahkan hati, kita  membiarkan Tuhan mengangkat kita dari kedosaan kita. Itulah yang diwartakan oleh para misionaris Tuhan: pertobatan, pengampunan dosa dan keselamatan. Tuhan menutupi dosa-dosa dari orang yang mau bertobat. Namun, Tuhan tidak menoleransi kemunafikan orang-orang yang berusaha menutup-nutupi dosa mereka sendiri di hadapan sesama manusia, apalagidi hadapan Tuhan. 

Kemunafikan biasanya timbul karena adanya kekhawatiran dan ketakutan akan penilaian dan penerimaan orang-orang di sekitar. Adanya tuntutan kesempurnaan dan ketakutan akan kegagalan di dalam diri. Alih-alih mengakui dan menerima bahwa: aku memiliki kelemahan, aku juga bisa gagal, orang dapat tergelincir dalam dosa karena tuntutan kesempurnaan itu. Padahal Tuhan tak pernah menolak diri kita. Ia selalu menerima dan menyertai kita, dalam situasi apapun, terutama ketika kita membutuhkan pertolongan-Nya. 

Paus Fransiskus dalam pesan untuk Hari Minggu Misi Sedunia ke-97 mengatakan bahwa dalam belas kasih-Nyayang besar, Tuhan tidak pernah lelah menyertai kita, terlepas dari semua kegagalan, keraguan, kelemahan, dan kecemasan serta pesimisme yang membuat kita, orang-orang yang beriman kerdil, menjadi “bodoh dan lamban hati”Untuk itu mari kita lepaskan topeng kemunafikan, belajar menerima diri, mengakui kelemahan dan juga dosa-dosa kita. Menyadari sepenuhnya bahwa kesempurnaan adalah milik Tuhan semata. Justru dalam kelemahan kita itulah kuasa Tuhan menjadi sempurna (bdk. 2Kor. 12:9).

Misi kita hari ini: menyadari dan menyerahkan seluruh kelemahan, kesalahan dan kekhawatiran kita hanya pada Tuhan.

(Budi Ingelina – Biro Nasional Karya Kepausan Indonesia)

Doa Persembahan Harian

Allah, Bapa kami, kepada-Mu kupersembahkan hari ini. Kuhunjukkan semua doa, pikiran, perkataan, tindakan maupun suka-dukaku hari ini dalam kesatuan dengan Putra-Mu Yesus Kristus, yang senantiasa mempersembahkan Diri-Nya dalam Ekaristi bagi keselamatan dunia. Kiranya Roh Kudus, yang menjiwai Yesus, juga menjadi Pembimbing dan Kekuatanku hari ini sehingga aku siap sedia menjadi saksi Kasih-Mu.

Bersama Santa Maria, Bunda Yesus dan Bunda Gereja, secara khusus aku berdoa bagi ujud-ujud Bapa Suci dan para rasul doa Gereja Indonesia untuk bulan ini:

Ujud Gereja UniversalUntuk Sinode – Kita berdoa, semoga Gereja mengadopsi keutamaan mendengar dan berdialog sebagai gaya hidup pada setiap tingkatan, dan membiarkan dirinya dibimbing oleh Roh Kudus sampai ke ujung-ujung dunia. 

Ujud Gereja IndonesiaPemberdayaan – Kita berdoa, semoga para penggerak pemberdayaan dianugerahi ketekunan, kegigihan, dan kreativitas dalam mendampingi masyarakat kecil demi memenuhi kebutuhan dan meningkatkan kesejahteraan hidup mereka. 

Amin

ROSARIO MISIONER
PERISTIWA SEDIH

  1. Yesus berdoa kepada Bapa-Nya di surga dalam sakratul maut

“Ya, Bapa, jikalau Engkau berkenan, ambillah cawan ini dari hadapan-Ku, tetapi janganlah menurut kehendak-Ku, melainkan kehendak-Mu yang terjadi.” (Mat. 26:39)

Intensi doa untuk Benua Asia (butiran manik warna kuning)

Ya Bapa, bersama Maria Bunda Evangelisasi, Bunda segala bangsa, kami mohon berkatilah upaya kami di benua Asia dalam menjalankan Protokol Perlindungan Anak dan Dewasa Rentan. Kami menyadari penuh akan tugas, peran dan tanggung jawab kami sebagai bagian dari Gereja Katolik untuk mencegah dan melawan tindak kejahatan seksual pada anak dan dewasa rentan. Berkatilah segala upaya, proses pendampingan dan pemulihan bagi para korban. Sembuhkanlah luka dan trauma para korban. Semoga semua pihak mau bekerja sama dan menyadari pentingnya protokol ini bagi penghormatan terhadap martabat manusia dan proses pemurnian Gereja, sekaligus menjadi jalan pertobatan, pembaruan spiritual dan panggilan. Semoga Gereja dapat menjadi tempat yang aman bagi semua orang. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin. 

Ya Maria Bunda evangelisasi, Bunda segala bangsa, doakanlah dan lindungilah kami, anakmu!

  1. Yesus didera

“Mereka memukul kepala-Nya dengan buluh, dan meludahi-Nya dan berlutut menyembah-Nya. Sesudah mengolok-olokkan Dia, mereka menanggalkan jubah ungu yang dipakai-Nya dan mengenakan lagi pakaian-Nya kepada-Nya.” (Mrk. 15:19-20a)

Intensi doa untuk Benua Australia & Oceania (butiran manik warna biru)

Ya Bapa, bersama Maria Bunda Evangelisasi, Bunda segala bangsa, kami mohon berkatilah benua Australia dan Oceania dengan rahmat pengharapan, kasih dan iman. Saat ini krisis hunian menyebabkan banyak orang kehilangan tempat tinggal dan sulit menemukan bantuan, terutama kaum perempuan dan anak-anak. Yesus Kristus Putra-Mu, Tuhan dan Juruselamat kami, berjanji bahwa kami tidak akan dibiarkan menjadi yatim-piatu. Berikanlah pertolongan-Mu bagi mereka yang saat ini terlantar. Biarlah cahaya pengharapan-Mu tetap memancar mengalahkan keputusasaan. Ketuklah hati, agar semakin banyak orang peduli akan nasib sesamanya dan mau mengulurkan tangan untuk menolong. Semoga pihak berwenang dapat segera memberikan solusi dan layanan tempat tinggal yang layak dan terjangkau bagi semua orang. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin. 

Ya Maria Bunda evangelisasi, Bunda segala bangsa, doakanlah dan lindungilah kami, anakmu!

  1. Yesus dimahkotai duri

“Mereka menganyam sebuah mahkota duri dan menaruhnya di atas kepala-Nya. Kemudian mereka mulai memberi hormat kepada-Nya katanya, “Salam, hai raja orang Yahudi!” (Mrk. 15:17-18)

Intensi doa untuk Benua Eropa (butiran manik warna putih)

Ya Bapa, bersama Maria Bunda Evangelisasi, Bunda segala bangsa, kami mendoakan persatuan di benua Eropa. Semoga setiap orang di benua ini saling mendukung dan berjalan bersama sebagai satu keluarga manusia. Benua Eropa telah menjadi rumah yang Engkau berkati untuk disinggahi orang-orang dari berbagai suku, bangsa dan budaya berbeda. Terkadang hidup bersama dalam perbedaan tidaklah selalu mudah. Untuk itu anugerahkanlah kerendahan hati dan cinta yang besar sehingga semua orang mampu mengutamakan toleransi, penghormatan atas harkat, martabat dan hak asasi manusia. Lindungilah mereka dari kejahatan rasisme, termasuk penggunaan argumen rasis, anti-Semit, xenofobia, dalam ranah publik maupun wacana politik yang dapat mengakibatkan iklim negatif dan sentimen antar etnis. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.

Ya Maria Bunda evangelisasi, Bunda segala bangsa, doakanlah dan lindungilah kami, anakmu!

  1. Yesus memanggul salib-Nya ke gunung Golgota

“Sambil memikul salib-Nya, Ia pergi keluar ke tempat yang bernama Tempat Tengkorak, yang dalam bahasa Ibrani disebut Golgota.”(Yoh. 19:16b)

Intensi doa untuk Benua Amerika (butiran manik warna merah)

Ya Bapa, bersama Maria Bunda Evangelisasi, Bunda segala bangsa, kami mohon hikmat-Mu untuk orang-orang di benua Amerika, agar  mampu menghargai nilai kehidupan yang Kau anugerahkan kepada manusia. Kejahatan yang menghilangkan nyawa manusia, seperti penembakan massal dan pembunuhan dengan senjata api terus meningkat akhir-akhir ini di benua ini. Lindungi dan luputkanlah semua orang dari bahaya. Hibur dan kuatkanlah keluarga para korban yang meninggal agar mampu mengatasi trauma dan duka yang mereka alami. Tuntunlah hati para pengambil keputusan dalam menciptakan aturan dan sanksi tegas demi mengontrol penggunaan senjata api. Semoga seluruh lapisan masyarakat dapat bersatu mengupayakan keamanan umum melalui semangat persaudaraan, cinta kasih dan dialog. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.

Ya Maria Bunda evangelisasi, Bunda segala bangsa, doakanlah dan lindungilah kami, anakmu!

  1. Yesus wafat di salib

“Yesus berseru dengan suara nyaring, “Ya Bapa, ke dalam tangan-Mu Kuserahkan nyawa-Ku. Sesudah berkata demikian Ia menyerahkan nyawa-Nya.” (Luk. 23:46)

Intensi doa untuk Benua Afrika (butiran manik warna hijau)

Ya Bapa, bersama Maria Bunda Evangelisasi, Bunda segala bangsa, kami datang pada-Mu untuk mendoakan benua Afrika. Kehidupan beragama di beberapa daerah masih terancam. Konflik politik yang berubah menjadi konflik agama menyebabkan banyak orang mengalami penganiayaan karena mempertahankan iman mereka pada-Mu. Lindungilah komunitas-komunitas Kristiani dari ancaman penculikan dan pembunuhan yang dilakukan oleh kelompok teroris. Semoga belas kasih dan penyertaan-Mu turun atas benua ini, menghapus teror, ketakutan dan penindasan yang dialami oleh umat-Mu, agar mereka dapat kembali menaikkan pujian dan memuliakan nama-Mu sebagai Allah yang Mahakuasa. Sebagaimana kami percaya bahwa di mana dosa bertambah, di sana anugerah menjadi berlimpah-limpah. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.

Ya Maria Bunda evangelisasi, Bunda segala bangsa, doakanlah dan lindungilah kami, anakmu!

Tinggalkan komentar