Beritakan Injil Sebagai Orang yang Berbagi Sukacita 

Hari Ke-29
Minggu Biasa XXX, 29 Oktober 2023
Peringatan: B. Michaelis Rua

Bacaan: Kel. 22:21-27; 1Tes. 1:5c-10
Injil: Mat. 22:34-40

“Dan kamu mengikuti teladan kami dan teladan Tuhan; dalam penindasan yang berat kamu telah menerima firman itu dengan sukacita yang dikerjakan oleh Roh Kudus.”
(1 Tesalonika 1:6)

Ketika kita jatuh cinta, atau tertarik pada seseorang yang baru saja kita kenal, pasti kita akan berusaha mencari tahu tentang diri orang tersebut. Kita ingin lebih mengenalnya. Jika semakin mengenal maka akan mempererat relasi kita. Seperti pepatah yang mengatakan, tak kenal maka tak sayang. Pengenalan yang mendalam akan dapat memperdalam pula rasa cinta. Terbentuknya sebuah relasi mulai dari perjumpaan hingga dapat terjalin dengan baik dan menjadi langgeng, membutuhkan usaha, proses dan waktu. 

Begitupun relasi kita dengan Tuhan. Coba kita ingat-ingat, pertama kali kita mendengar tentang Tuhan Yesus dari mana? Mungkin dari orang tua, Romo, guru, atau bahkan dari cerita teman. Kemudian mungkin saat itu hati kita tersentuh, merasa tertarik, dan kita kemudian berusaha mencari tahu lebih banyak lagi mengenai diri-Nya. Semakin dalam pemahaman kita akan Tuhan, maka kita akan semakin mengenal-Nya. Tapi tidak berakhir di sana saja. Jika kita benar-benar mencintai Tuhan, kita akan terus-menerus, tak pernah berhenti berusaha memahami diri-Nya. 

Pemahaman akan Tuhan tidak hanya datang dari mendengar kata-kata pengajaran dan pewartaan yang disampaikan orang lain. Tetapi terutama melalui apa yang kita lihat, temukan dan alami secara langsung ketika berelasi dengan orang-orang yang hadir bersaksi tentang Tuhan. Hal yang sama juga terjadi ketika kita mewartakan Tuhan kepada orang lain, terutama kepada mereka yang belum mengenal-Nya dengan baik. Kita tidak bisa memaksa orang untuk langsung menyukai Tuhan Yesus. Cinta yang dipaksakan tidak akan berakhir baik. Yang perlu kita lakukan adalah memperkenalkan-Nya, dan menata diri kita, sehingga pewartaan kita selaras dengan karakter dan perilaku kita sendiri. Tapi bukan hanya perilaku kita saat tampil di muka umum saja, melainkan juga perilaku dalam kehidupan kita sehari-hari. Sehingga ketika orang-orang melihat kita, mereka dapat menemukan pantulan sosok Yesus dalam diri kita. 

Menjadi seorang pengikut Yesus berarti meneladani diri dan kehidupan Yesus secara penuh. Bukan hanya ajaran-ajaran yang diberikan-Nya tetapi juga pengalaman hidup dan perjalanan misi-Nya. Termasuk juga dalam hal penindasan dan penderitaan yang dialami-Nya. Seperti teladan yang diberikan Yesus, penindasan dan penderitaan berat yang kita temui jangan sampai membuat kita gentar atau mundur. Sebaliknya kita tahu bahwa kita yang telah dibaptis, memiliki Roh Tuhan yang akan bekerja di dalam diri kita. Roh itulah yang akan memampukan kita untuk bisa menjadi saksi-saksi Kristus yang tangguh di dunia ini. 

Injil adalah Kabar Sukacita. Tentu saja dalam pewartaan akan ada orang yang menerima dan menolak. Tak perlu takut dan tak perlu menghitung prestasi, karena pewartaan bukanlah bisnis atau pencapaian. Tugas kita hanya satu, yaitu terus berusaha mewartakan Injil dengan sukacita, seperti yang dulu dikerjakan Yesus. 

Misi kita hari ini: memberitakan Injil bukan dengan memaksa, melainkan dengan semangat sukacita, mengikuti teladan Yesus sendiri.

(Budi Ingelina – Biro Nasional Karya Kepausan Indonesia)

Doa Persembahan Harian

Allah, Bapa kami, kepada-Mu kupersembahkan hari ini. Kuhunjukkan semua doa, pikiran, perkataan, tindakan maupun suka-dukaku hari ini dalam kesatuan dengan Putra-Mu Yesus Kristus, yang senantiasa mempersembahkan Diri-Nya dalam Ekaristi bagi keselamatan dunia. Kiranya Roh Kudus, yang menjiwai Yesus, juga menjadi Pembimbing dan Kekuatanku hari ini sehingga aku siap sedia menjadi saksi Kasih-Mu.

Bersama Santa Maria, Bunda Yesus dan Bunda Gereja, secara khusus aku berdoa bagi ujud-ujud Bapa Suci dan para rasul doa Gereja Indonesia untuk bulan ini:

Ujud Gereja UniversalUntuk Sinode – Kita berdoa, semoga Gereja mengadopsi keutamaan mendengar dan berdialog sebagai gaya hidup pada setiap tingkatan, dan membiarkan dirinya dibimbing oleh Roh Kudus sampai ke ujung-ujung dunia. 

Ujud Gereja IndonesiaPemberdayaan – Kita berdoa, semoga para penggerak pemberdayaan dianugerahi ketekunan, kegigihan, dan kreativitas dalam mendampingi masyarakat kecil demi memenuhi kebutuhan dan meningkatkan kesejahteraan hidup mereka. 

Amin

ROSARIO MISIONER
PERISTIWA MULIA

  1. Yesus bangkit dari antara orang mati

“Malaikat itu berkata, janganlah kamu takut; sebab aku tahu kamu mencari Yesus yang disalibkan itu. Ia tidak ada di sini, sebab Ia telah bangkit, sama seperti yang telah dikatakan-Nya.” (Mat. 28:5-6)

Intensi doa untuk Benua Asia (butiran manik warna kuning)

Ya Bapa, bersama Maria Bunda Evangelisasi, Bunda segala bangsa, kami memohon anugerah persatuan untuk benua Asia, khususnya negara kami Indonesia yang sebentar lagi akan menyelenggarakan pemilu. Semoga pemilu dapat dijalankan secara terbuka, transparan dan akuntabel sehingga menjadi instrumen yang mempersatukan seluruh bangsa Indonesia. Pimpinlah hati dan pikiran kami untuk memilih pemimpin negara yang bijaksana dan adil, sesuai dengan kehendak-Mu. Semoga iman kami pada-Mu dapat menjadi landasan yang menjadikan kami warga negara yang aktif, mau peduli dan mengambil peran dalam memajukan bangsa dan negara kami. Jauhkanlah segala konflik, kekerasan dan dampak negatif dalam pemilu ini, agar kami sungguh dapat bersukacita menyambut pemimpin baru kami. Dengan pengantaraan, Yesus Kristus, Tuhan kami. Amin. 

Ya Maria Bunda evangelisasi, Bunda segala bangsa, doakanlah dan lindungilah kami, anakmu!

  1. Yesus naik ke surga

“Sesudah Ia mengatakan demikian, Ia diangkat ke surga disaksikan oleh mereka, dan awan menutup-Nya dari pandangan mereka. ‘Hai orang Galilea, mengapa kamu berdiri melihat ke langit?’ Yesus ini, yang diangkat ke surga meninggalkan kamu, akan kembali dengan cara yang sama seperti kamu lihat Dia naik ke surga.” (Kis. 1:9-11)

Intensi doa untuk Benua Australia & Oceania (butiran manik warna biru)

Ya Bapa, bersama Maria Bunda Evangelisasi, Bunda segala bangsa, kami berdoa untuk benua Australia dan Oceania. Anugerahkanlah 

Roh kesetiaan pada masyarakat agar dapat menghargai sejarah dan akar kehidupan. Saat ini orang-orang Aborigin, penduduk asli benua Australia, tengah menghadapi penderitaan, tekanan dan ketidakadilan karena rasisme, perbudakan, kekerasan, dan perampasan hak atas tanah mereka. Lindungilah mereka, dan kembalikanlah kebebasan hidup mereka di tanah warisan nenek moyang mereka. Terangilah akal budi semua orang untuk memaknai penghormatan akan leluhur dan sejarah sebagai wujud iman akan sejarah penciptaan-Mu. Semoga karya cinta kasih-Mu menjadi nyata melalui upaya-upaya untuk menjaga dan merawat warisan dan kekayaan budaya, termasuk kehidupan suku-suku asli. Dengan pengantaraan, Yesus Kristus, Tuhan kami. Amin. 

Ya Maria Bunda evangelisasi, Bunda segala bangsa, doakanlah dan lindungilah kami, anakmu!

  1. Roh Kudus turun atas para rasul

“Tiba-tiba terdengarlah bunyi dari langit seperti tiupan angin keras yang memenuhi seluruh rumah, di mana mereka duduk […] lalu mereka semua dipenuhi Roh Kudus, dan mulai berbicara dalam bahasa lain, seperti yang diberitakan oleh Roh itu kepada mereka untuk dikatakan.” (Kis. 2:2.4)

Intensi doa untuk Benua Eropa (butiran manik warna putih)

Ya Bapa, bersama Maria Bunda Evangelisasi, Bunda segala bangsa, berkatilah benua Eropa dengan Roh persaudaraan. Bebaskanlah hati setiap orang dari ketakutan terhadap pengungsi dan pencari suaka, yang mengakibatkan stigmatisasi, sikap bermusuhan dan diskriminasi. Tanamkanlah penghargaan akan kehidupan agar keadilan dan kemanusiaan dapat ditegakkan terutama bagi kaum lemah dan terpinggirkan, yang membutuhkan rasa aman dan perlindungan. Banyak anak korban perang yang tidak dapat bertemu orang tua mereka karena aturan pembatasan. Semoga mereka segera dapat berkumpul kembali dan memperoleh hak untuk hidup bebas di bumi ciptaan-Mu ini. Dan semoga perbedaan dapat dijembatani, solusi baru dapat ditemukan untuk mencapai rekonsiliasi yang menjamin hak hidup dan perlindungan yang setara bagi semua orang. Dengan pengantaraan, Yesus Kristus, Tuhan kami. Amin. 

Ya Maria Bunda evangelisasi, Bunda segala bangsa, doakanlah dan lindungilah kami, anakmu!

  1. Maria diangkat ke surga

“Jikalau kita percaya, bahwa Yesus telah mati dan telah bangkit, maka kita juga percaya bahwa dengan perantaraan Yesus, Allah akan mengumpulkan bersama-sama dengan Dia, mereka yang telah meninggal. Sesudah itu kita yang hidup, yang masih tinggal, akan diangkat bersama-sama dengan mereka dalam awan menyongsong Tuhan di angkasa. Demikianlah kita akan selama-lamanya bersama-sama dengan Tuhan.” (1 Tes. 4:14.17)

Intensi doa untuk Benua Amerika (butiran manik warna merah)

Ya Bapa, bersama Maria Bunda Evangelisasi, Bunda segala bangsa, kami mohon anugerah pembebasan untuk semua orang yang menjadi korban perdagangan manusia dan perbudakan, khususnya di benua Amerika. Berikanlah keselamatan kepada para korban, karena Engkaulah Sumber keselamatan hidup kami. Semoga mereka yang pernah jatuh dalam kejahatan sesama, Kau angkat kembali dan Kau penuhi hidup mereka dengan sukacita-Mu. Bebaskanlah juga para pelaku kejahatan dari kuasa gelap dan tuntunlah mereka kepada pertobatan. Semoga kasih karunia-Mu menyertai segala upaya individu, kelompok dan organisasi, dalam memerangi perdagangan manusia dan perbudakan di mana pun juga. Sehingga suatu hari nanti penghormatan terhadap harkat dan martabat setiap manusia dapat ditegakkan di muka bumi ini. Dengan pengantaraan, Yesus Kristus, Tuhan kami. Amin. 

Ya Maria Bunda evangelisasi, Bunda segala bangsa, doakanlah dan lindungilah kami, anakmu!

  1. Maria dimahkotai di surga

“Tampaklah suatu tanda besar di langit; seorang perempuan berselubungkan matahari, dengan bulan di bawah kakinya dan sebuah mahkota dari dua belas bintang di atas kepalanya.” (Why. 12:1)

Intensi doa untuk Benua Afrika (butiran manik warna hijau)

Ya Bapa, bersama Maria Bunda Evangelisasi, Bunda segala bangsa, kami mohon rahmatilah benua Afrika agar dapat terbebas dari bencana alam dan kekerasan. Krisis pangan akibat dari kekeringan, banjir dan konflik yang berkelanjutan menyebabkan angka kematian yang tinggi. Anak-anak menjadi korban: terbunuh dan meninggal karena kekurangan gizi. Curahkanlah rahmat-Mu ya Bapa Maha Pemurah dan Pengasih, berkatilah alam benua ini sehingga dapat memberi kelimpahan yang menopang kehidupan masyarakatnya. Bebaskanlah mereka dari jeratan kemiskinan dan ancaman kelaparan ekstrem yang menjadi sumber penderitaan mereka. Semoga semangat solidaritas terus tumbuh dalam diri kami semua, sehingga seluruh dunia mau peduli dan bekerjasama untuk memberikan pertolongan pada saudara-saudari kami di benua Afrika. Dengan pengantaraan, Yesus Kristus, Tuhan kami. Amin. 

Ya Maria Bunda evangelisasi, Bunda segala bangsa, doakanlah dan lindungilah kami, anakmu!

Tinggalkan komentar