Berjalan Bersama di Jalan Perdamaian dan Keselamatan

Hari Ke-31
Selasa Biasa XXX, 31 Oktober 2023
Peringatan: S. Br. Alfonsus Rodriguez

Bacaan: Rm. 8:18-25
Injil: Luk. 13:18-21

“Namun, jika kita mengharapkan apa yang tidak kita lihat, kita menantikannya dengan tekun.”
(Roma 8:25)

Bruder Rodriguez si penjaga pintu Kolose Montesione milik Serikat Jesus, bukanlah seorang penjaga pintu biasa. Tugasnya memang terlihat sepele. Mungkin sosoknya pun sering disepelekan. Namun ia tak pernah menyepelekan panggilan Tuhan padanya.  

Awalnya ia belajar di kolose Jesuit karena ingin menjadi imam. Namun karena kematian ayahnya, ia harus pulang melanjutkan bisnis ayahnya. Saat itu ia masih berusia 14 tahun. Banyak kematian terjadi dalam hidupnya. Ia kehilangan istri, ketiga anaknya, dan juga ibunya. Ia akhirnya menjadi sebatang kara dan bangkut. 

Pada usia 40 tahun, Rodriquez memulai masa Novisiatnya di Serikat Jesus. Catatan awal mengenai dirinya kurang baik: pendidikan minim, kondisi mental tidak stabil. Tugas-tugas yang kemudian dipercayakan kepadanya antara lain: menjaga pintu – menerima pengunjung, mencari orang dan menyampaikan pesan-pesan, membagikan sedekah dan menghibur mereka yang membutuhkan. Terlihat sepele saja, bukan? Namun, pribadi rendah hati dan selalu ramah itu menjalankannya dengan sungguh-sungguh. Pekerjaan yang mungkin membosankan bagi orang lain, apalagi dijalankan selama bertahun-tahun, dijalaninya dengan gembira. Ia melihat siapapun yang mengetuk pintu, jika laki-laki adalah Tuhan Yesus; dan jika perempuan adalah Bunda Maria. Tiap kali bel pintu berbunyi, ia bergegas menyambut. 

Ia menyapa setiap pengunjung dengan senyum yang sama seperti yang ia berikan untuk Tuhan. Menjadi seorang penjaga pintu tak mengecilkan hati maupun imannya. Sebaliknya tanpa melakukan hal-hal besar, kehadiran dan pengaruhnya sungguh dirasakan oleh orang-orang yang berjumpa dengannya. Para siswa datang meminta nasihat, doa maupun motivasi. Dalam kesenyapan dan tatapan yang terarah setia ke gerbang kolose, ia melalui perjalanan rohani yang dalam. Kerendahan hati yang menempatkan dirinya sebagai hamba terendah, malah akhirnya menghantar dirinya menjadi Santo. 

Hidup memang dapat menjadi sangat sulit dan buruk. Ketika semuanya tiba-tiba berubah dan apa yang kita miliki mendadak lenyap tak bersisa. Namun jika kita mau terus berjuang, seperti yang dilakukan bruder Rodriguez, hidup takkan dapat mengalahkan kita. Dalam kerapuhan dan kelemahannya, bruder Rodriguez bangkit. Yesus yang telah menderita dan disalibkan bersama umat-Nya, khususnya mereka yang lemah, menyertai bruder Rodriquez, berjalan bersamanya dalam kerapuhan dan kelemahannya. 

Awalnya bruder Rodriguez pun terpuruk dihantam badai kehidupan. Namun ia berani menggapai keluar dengan bergabung ke Serikat Jesus. Di sanalah ia memulai kehidupan baru, dalam komunitas yang mendukungnya. Meskipun dalam kondisi lemah dan rapuh, ia tetap membuka diri dan mau berjalan bersama orang-orang di sekitarnya. Akhirnya ia bangkit menjadi pemenang, mengalahkan prasangka buruk, kerapuhan, dan kelemahannya dengan rahmat Tuhan Yesus serta Bunda Maria. Bahkan seperti Tuhan Yesus yang berjalan di samping para murid, terutama ketika mereka merasa bingung, putus asa, takut akan misteri ketidakadilan yang mengelilingi dan berusaha menguasai mereka (Pesan Paus Fransiskus, Hari Minggu MIsi Sedunia ke-97), bruder Rodriguez pun hadir berjalan bersama orang-orang yang merasa bingung, sedih dan terluka. 

Misi kita hari ini: mengajak setiap orang untuk berjalan bersama di jalan perdamaian dan keselamatan yang telah dianugerahkan Allah dalam Kristus kepada seluruh umat manusia.

(Budi Ingelina – Biro Nasional Karya Kepausan Indonesia)

Doa Persembahan Harian

Allah, Bapa kami, kepada-Mu kupersembahkan hari ini. Kuhunjukkan semua doa, pikiran, perkataan, tindakan maupun suka-dukaku hari ini dalam kesatuan dengan Putra-Mu Yesus Kristus, yang senantiasa mempersembahkan Diri-Nya dalam Ekaristi bagi keselamatan dunia. Kiranya Roh Kudus, yang menjiwai Yesus, juga menjadi Pembimbing dan Kekuatanku hari ini sehingga aku siap sedia menjadi saksi Kasih-Mu.

Bersama Santa Maria, Bunda Yesus dan Bunda Gereja, secara khusus aku berdoa bagi ujud-ujud Bapa Suci dan para rasul doa Gereja Indonesia untuk bulan ini:

Ujud Gereja UniversalUntuk Sinode – Kita berdoa, semoga Gereja mengadopsi keutamaan mendengar dan berdialog sebagai gaya hidup pada setiap tingkatan, dan membiarkan dirinya dibimbing oleh Roh Kudus sampai ke ujung-ujung dunia. 

Ujud Gereja IndonesiaPemberdayaan – Kita berdoa, semoga para penggerak pemberdayaan dianugerahi ketekunan, kegigihan, dan kreativitas dalam mendampingi masyarakat kecil demi memenuhi kebutuhan dan meningkatkan kesejahteraan hidup mereka. 

Amin

ROSARIO MISIONER
PERISTIWA SEDIH

  1. Yesus berdoa kepada Bapa-Nya di surga dalam sakratul maut

“Ya, Bapa, jikalau Engkau berkenan, ambillah cawan ini dari hadapan-Ku, tetapi janganlah menurut kehendak-Ku, melainkan kehendak-Mu yang terjadi.” (Mat. 26:39)

Intensi doa untuk Benua Asia (butiran manik warna kuning)

Ya Bapa, bersama Maria Bunda Evangelisasi, Bunda segala bangsa, kami mohon berkatilah upaya kami di benua Asia dalam menjalankan Protokol Perlindungan Anak dan Dewasa Rentan. Kami menyadari penuh akan tugas, peran dan tanggung jawab kami sebagai bagian dari Gereja Katolik untuk mencegah dan melawan tindak kejahatan seksual pada anak dan dewasa rentan. Berkatilah segala upaya, proses pendampingan dan pemulihan bagi para korban. Sembuhkanlah luka dan trauma para korban. Semoga semua pihak mau bekerja sama dan menyadari pentingnya protokol ini bagi penghormatan terhadap martabat manusia dan proses pemurnian Gereja, sekaligus menjadi jalan pertobatan, pembaruan spiritual dan panggilan. Semoga Gereja dapat menjadi tempat yang aman bagi semua orang. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin. 

Ya Maria Bunda evangelisasi, Bunda segala bangsa, doakanlah dan lindungilah kami, anakmu!

  1. Yesus didera

“Mereka memukul kepala-Nya dengan buluh, dan meludahi-Nya dan berlutut menyembah-Nya. Sesudah mengolok-olokkan Dia, mereka menanggalkan jubah ungu yang dipakai-Nya dan mengenakan lagi pakaian-Nya kepada-Nya.” (Mrk. 15:19-20a)

Intensi doa untuk Benua Australia & Oceania (butiran manik warna biru)

Ya Bapa, bersama Maria Bunda Evangelisasi, Bunda segala bangsa, kami mohon berkatilah benua Australia dan Oceania dengan rahmat pengharapan, kasih dan iman. Saat ini krisis hunian menyebabkan banyak orang kehilangan tempat tinggal dan sulit menemukan bantuan, terutama kaum perempuan dan anak-anak. Yesus Kristus Putra-Mu, Tuhan dan Juruselamat kami, berjanji bahwa kami tidak akan dibiarkan menjadi yatim-piatu. Berikanlah pertolongan-Mu bagi mereka yang saat ini terlantar. Biarlah cahaya pengharapan-Mu tetap memancar mengalahkan keputusasaan. Ketuklah hati, agar semakin banyak orang peduli akan nasib sesamanya dan mau mengulurkan tangan untuk menolong. Semoga pihak berwenang dapat segera memberikan solusi dan layanan tempat tinggal yang layak dan terjangkau bagi semua orang. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin. 

Ya Maria Bunda evangelisasi, Bunda segala bangsa, doakanlah dan lindungilah kami, anakmu!

  1. Yesus dimahkotai duri

“Mereka menganyam sebuah mahkota duri dan menaruhnya di atas kepala-Nya. Kemudian mereka mulai memberi hormat kepada-Nya katanya, “Salam, hai raja orang Yahudi!” (Mrk. 15:17-18)

Intensi doa untuk Benua Eropa (butiran manik warna putih)

Ya Bapa, bersama Maria Bunda Evangelisasi, Bunda segala bangsa, kami mendoakan persatuan di benua Eropa. Semoga setiap orang di benua ini saling mendukung dan berjalan bersama sebagai satu keluarga manusia. Benua Eropa telah menjadi rumah yang Engkau berkati untuk disinggahi orang-orang dari berbagai suku, bangsa dan budaya berbeda. Terkadang hidup bersama dalam perbedaan tidaklah selalu mudah. Untuk itu anugerahkanlah kerendahan hati dan cinta yang besar sehingga semua orang mampu mengutamakan toleransi, penghormatan atas harkat, martabat dan hak asasi manusia. Lindungilah mereka dari kejahatan rasisme, termasuk penggunaan argumen rasis, anti-Semit, xenofobia, dalam ranah publik maupun wacana politik yang dapat mengakibatkan iklim negatif dan sentimen antar etnis. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.

Ya Maria Bunda evangelisasi, Bunda segala bangsa, doakanlah dan lindungilah kami, anakmu!

  1. Yesus memanggul salib-Nya ke gunung Golgota

“Sambil memikul salib-Nya, Ia pergi keluar ke tempat yang bernama Tempat Tengkorak, yang dalam bahasa Ibrani disebut Golgota.”(Yoh. 19:16b)

Intensi doa untuk Benua Amerika (butiran manik warna merah)

Ya Bapa, bersama Maria Bunda Evangelisasi, Bunda segala bangsa, kami mohon hikmat-Mu untuk orang-orang di benua Amerika, agar  mampu menghargai nilai kehidupan yang Kau anugerahkan kepada manusia. Kejahatan yang menghilangkan nyawa manusia, seperti penembakan massal dan pembunuhan dengan senjata api terus meningkat akhir-akhir ini di benua ini. Lindungi dan luputkanlah semua orang dari bahaya. Hibur dan kuatkanlah keluarga para korban yang meninggal agar mampu mengatasi trauma dan duka yang mereka alami. Tuntunlah hati para pengambil keputusan dalam menciptakan aturan dan sanksi tegas demi mengontrol penggunaan senjata api. Semoga seluruh lapisan masyarakat dapat bersatu mengupayakan keamanan umum melalui semangat persaudaraan, cinta kasih dan dialog. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.

Ya Maria Bunda evangelisasi, Bunda segala bangsa, doakanlah dan lindungilah kami, anakmu!

  1. Yesus wafat di salib

“Yesus berseru dengan suara nyaring, “Ya Bapa, ke dalam tangan-Mu Kuserahkan nyawa-Ku. Sesudah berkata demikian Ia menyerahkan nyawa-Nya.” (Luk. 23:46)

Intensi doa untuk Benua Afrika (butiran manik warna hijau)

Ya Bapa, bersama Maria Bunda Evangelisasi, Bunda segala bangsa, kami datang pada-Mu untuk mendoakan benua Afrika. Kehidupan beragama di beberapa daerah masih terancam. Konflik politik yang berubah menjadi konflik agama menyebabkan banyak orang mengalami penganiayaan karena mempertahankan iman mereka pada-Mu. Lindungilah komunitas-komunitas Kristiani dari ancaman penculikan dan pembunuhan yang dilakukan oleh kelompok teroris. Semoga belas kasih dan penyertaan-Mu turun atas benua ini, menghapus teror, ketakutan dan penindasan yang dialami oleh umat-Mu, agar mereka dapat kembali menaikkan pujian dan memuliakan nama-Mu sebagai Allah yang Mahakuasa. Sebagaimana kami percaya bahwa di mana dosa bertambah, di sana anugerah menjadi berlimpah-limpah. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.

Ya Maria Bunda evangelisasi, Bunda segala bangsa, doakanlah dan lindungilah kami, anakmu!

Tinggalkan komentar