Renungan Harian Misioner
Kamis Pekan Biasa XXXII, 16 November 2023
P. S. Margarita dr Skotlandia, S. Gertrudis
Keb. 7:22 – 8:1; Mzm. 119:89,90,130,135,175; Luk. 17:20-25
Banyak orang Kristen yang bertanya tentang kedatangan Kristus yang kedua atau tentang kedatangan Kerajaan Allah. Dalam tradisi Yahudi, mereka meyakini bahwa dunia tidak akan dihancurkan melainkan diubah bentuknya pada akhir zaman. Pada waktu itu akan ada peperangan, penganiayaan, penderitaan, dan kesengsaraan, namun semua itu merupakan persiapan yang diperlukan agar kerajaan Allah menjadi matang. Dalam konteks inilah orang-orang Farisi bertanya pada Yesus tentang kedatangan Kerajaan Allah.
Atas pertanyaan mereka, Yesus mengatakan bahwa, “Kerajaan Allah datang tanpa tanda-tanda lahiriah, juga orang tidak dapat mengatakan, “Lihat ia ada di sini! Atau Ia ada di sana! Sebab sesungguhnya Kerajaan Allah ada di antara kamu” (Luk. 17:20-21) Apakah dunia ini akan hancur total dan akan muncul dunia yang baru, atau apakah dunia ini akan berangsur-angsur berubah menjadi langit yang baru dan bumi yang baru, tidaklah sepenting kenyataan bahwa Kerajaan Allah sudah menjadi kenyataan di tengah-tengah kita. dan itu sudah berkembang setiap hari.
Ketika Yesus berkata, “Kerajaan Allah ada di antara kamu”, maksudnya adalah kerajaan itu bertumbuh di dalam kita. Ketika kita membiarkan nilai-nilai Injil seperti: keadilan, perdamaian dan kasih berkuasa dalam hidup kita, maka Kerajaan Allah itu ada di tengah-tengah kita dan di dalam diri kita. Dengan demikian, Kerajaan Allah berarti kehidupan batin setiap individu. Jika manusia bijaksana dan sehat secara spiritual, ia akan membawa dampak positif bagi dunia, baik dalam hal politik, ekonomi, moralitas, atau perlindungan terhadap lingkungan. Pada titik inilah Kerajaan Allah itu dihadirkan.
Namun Kerajaan Allah ini tidak hanya sudah ada di dalam diri kita, tetapi sudah ada di tengah-tengah kita, artinya Kerajaan itu juga sudah hadir di luar diri kita. Kerajaan Allah hadir setiap kali ada cinta, keadilan dan perdamaian. Kapan pun kita melihat kebaikan, kebenaran, dan kasih, di sanalah Kerajaan Allah hadir. Pribadi Yesus Kristus yang merupakan inkarnasi Kerajaan Allah. Dia adalah perwujudan kerajaan Allah dalam perkataan, perbuatan, kehidupan, penderitaan, kematian dan kebangkitan-Nya. Kehadiran-Nya di tengah orang-orang berdosa, mukjizat penyembuhan dan pengusiran setan, belas kasih terhadap mereka yang lemah dan terpinggirkan adalah tanda-tanda bahwa Kerajaan Allah ada di tengah-tengah kita. Memang benar, Yesus bagi kita adalah Kebijaksanaan Tuhan secara pribadi. Yesus adalah Kerajaan Allah karena Dia mewujudkan kehadiran Allah dalam hidup-Nya.
Di dalam Kristus, kita semua diubahkan secara baru jika kita datang kepada-Nya untuk meminta hikmat dan arahan, sebab, “di dalam hikmat ada roh yang cerdas dan kudus…” (Keb. 7:21-24). Jika kita ingin bertumbuh dalam kekudusan dan kemurnian serta menjalani kehidupan dengan kebijaksanaan sejati, maka kita harus membiarkan Firman Tuhan berakar dalam hati kita sehingga dengan menghidupi Firman Tuhan, kita dapat menjalani kehidupan dengan kebijaksanaan sejati dan kemurnian. Pada akhirnya, Yesus, Hikmat Allah, akan menjadikan kita sahabat Allah ketika kita datang kepada-Nya. Ketika kita menjalani kehidupan Injil, kita akan diperbarui oleh Roh Kudus yang berdiam di dalam kita. Karena sengsara dan kebangkitan Kristus, kita dipersatukan dengan Tuhan dalam hati dan pikiran. Di dalam Dialah kita mengalami Kerajaan-Nya!
(RP. Joseph Gabriel, CSsR – Studentat Redemptoris, Yogyakarta)
Doa Persembahan Harian
Allah, Bapa kami, kepada-Mu kupersembahkan hari ini. Kuhunjukkan semua doa, pikiran, perkataan, tindakan maupun suka-dukaku hari ini dalam kesatuan dengan Putra-Mu Yesus Kristus, yang senantiasa mempersembahkan Diri-Nya dalam Ekaristi bagi keselamatan dunia. Kiranya Roh Kudus, yang menjiwai Yesus, juga menjadi Pembimbing dan Kekuatanku hari ini sehingga aku siap sedia menjadi saksi Kasih-Mu.
Bersama Santa Maria, Bunda Yesus dan Bunda Gereja, secara khusus aku berdoa bagi ujud-ujud Bapa Suci dan para rasul doa Gereja Indonesia untuk bulan ini:
Ujud Gereja Universal: Untuk Bapa Suci – Kita berdoa untuk Bapa Suci, semoga dalam menjalankan tugas perutusannya, Beliau dapat terus menemani umat yang dipercayakan kepadanya dengan pertolongan Roh Kudus.
Ujud Gereja Indonesia: Kekerasan seksual – Kita berdoa, semoga institusi-institusi gerejani dapat menciptakan suasana dan rasa aman serta mampu menegakkan protokol yang bisa menjauhkan dan mencegah terjadinya kekerasan seksual terhadap mereka-mereka yang lemah dan rentan.
Amin
