Jangan Biarkan TUHAN Lewat dari Hidupmu

Renungan Harian Misioner
Senin Pekan Biasa XXXIII, 20 November 2023
P. S. Feliks dr Valois

1Mak. 1:10-15,41-43,54-57,62-64; Mzm. 119: 53, 61, 134, 150, 155,158; Luk. 18:35-43

Firman Tuhan yang menjadi pedoman ziarah hidup kita pada hari ini menghadirkan Pemazmur dengan doa, “Bebaskanlah aku dari pemerasan manusia, ya Tuhan, supaya aku berpegang pada perintah-Mu” (Mzm. 119: 134).

Doa Pemazmur dengan permohonan seperti tersebut di atas menjadi catatan penting untuk kita, karena di dalam situasi dan perjalanan hidup, “kemampuan untuk berpegang pada perintah Tuhan, tidak selalu ada pada setiap orang.” Dan inilah pelajaran dari Firman Tuhan untuk kita melalui tokoh Antiokus Epifanes dalam Bacaan Pertama hari ini, dan si buta dari kota Yerikho dalam Injil hari ini!

Menjauh dari Tuhan dengan merapat kepada bangsa-bangsa lain

Pengalaman Umat Allah Perjanjian Lama di zaman Pemerintahan Raja Antiokus Epifanes, menunjukkan bahwa umat pilihan Allah sekalipun tidak  selalu dapat lekat berada di dalam persekutuan dengan Tuhan. Antiokus Epifanes yang memerintah umat Allah, seharusnya memimpin bangsa itu untuk hidup menurut perintah dan hukum-hukum-Nya. Bahkan jauh sebelum masa Antiokus Epifanes, umat Israel sudah meninggalkan Allah ketika mereka meminta seorang raja, supaya mereka menjadi sama seperti bangsa-bangsa lain, padahal Tuhan Allahlah Raja mereka (1Samuel 8:7). Dengan menjadi sama seperti bangsa-bangsa lain, Israel meninggalkan Tuhan dan dengan itu juga kehilangan identitas khas mereka sebagai ‘umat milik Allah.’ 

Tidak melewatkan kesempatan untuk berjumpa dengan Tuhan!

Berbeda dengan umat pilihan Allah di masa pemerintahan raja Antiokus Epifanes, dan sebelumnya di zaman Samuel, yang memilih untuk menjadi sama dengan bangsa-bangsa lain dan lalu ‘lepas’ dari hubungan khusus dengan Tuhan, si buta dari Yerikho itu, begitu tahu bahwa Yesus sedang lewat, dia berteriak sekuat-kuatnya untuk bisa berjumpa dengan Yesus. Sekalipun orang-orang di sekitarnya menyuruhnya untuk diam, orang buta ini tidak menyerah, melainkan semakin keras berteriak, hingga didengar oleh Yesus, dan akhirnya keinginan hatinya untuk bertemu dengan Yesus dikabulkan. Di dalam perjumpaan dengan Anak Daud itu, si buta dari Yerikho ini mendapatkan kembali penglihatannya. Ia disembuhkan oleh Tuhan kita Yesus Kristus, karena imannya!

Belajar dari pengalaman Antiokus Epifanes & dari pengalaman si buta dari Yerikho

Sebagai umat Allah Perjanjian Baru, pengalaman-pengalaman para tokoh Alkitabiah dalam bacaan-bacaan Firman Tuhan hari ini, mengingatkan kita tentang pentingnya hidup di dalam Persekutuan dengan Allah, seperti yang terjadi dengan si buta dari Yerikho itu. Dia mendapatkan kembali penglihatannya, karena tidak ingin membiarkan Yesus, Anak Daud itu lewat dari hidupnya. Demikian, Semoga kita belajar dari pengalaman para tokoh Alkitabiah ini, untuk tetap menjaga dan merawat hubungan kita dengan Tuhan Allah kita. Amin!

(RD. Marcel Gabriel – Imam Keuskupan Pangkalpinang)

Doa Persembahan Harian

Allah, Bapa kami, kepada-Mu kupersembahkan hari ini. Kuhunjukkan semua doa, pikiran, perkataan, tindakan maupun suka-dukaku hari ini dalam kesatuan dengan Putra-Mu Yesus Kristus, yang senantiasa mempersembahkan Diri-Nya dalam Ekaristi bagi keselamatan dunia. Kiranya Roh Kudus, yang menjiwai Yesus, juga menjadi Pembimbing dan Kekuatanku hari ini sehingga aku siap sedia menjadi saksi Kasih-Mu.

Bersama Santa Maria, Bunda Yesus dan Bunda Gereja, secara khusus aku berdoa bagi ujud-ujud Bapa Suci dan para rasul doa Gereja Indonesia untuk bulan ini:

Ujud Gereja UniversalUntuk Bapa Suci – Kita berdoa untuk Bapa Suci, semoga dalam menjalankan tugas perutusannya, Beliau dapat terus menemani umat yang dipercayakan kepadanya dengan pertolongan Roh Kudus. 

Ujud Gereja Indonesia: Kekerasan seksual – Kita berdoa, semoga institusi-institusi gerejani dapat menciptakan suasana dan rasa aman serta mampu menegakkan protokol yang bisa menjauhkan dan mencegah terjadinya kekerasan seksual terhadap mereka-mereka yang lemah dan rentan. 

Amin

Tinggalkan komentar