Bertumbuh dalam KRISTUS

Renungan Harian Misioner
Rabu Pekan Biasa XXXIII, 22 November 2023
P. S. Sesilia

2Mak. 7:1,20-31; Mzm. 17:1,5-6,8b,15; Luk. 19:11-28; atau dr RUybs

Aku berkata kepadamu: setiap orang yang mempunyai, kepadanya akan diberi, tetapi siapa yang tidak mempunyai, juga apa yang ada oadanya akan diambil (Lukas 19:26).

Bacaan Injil Lukas 19:11-28 mengisahkan perumpamaan tentang uang mina, di mana seorang bangsawan memberikan sepuluh mina kepada hambanya sebelum pergi ke negeri yang jauh untuk dinobatkan sebagai raja. Setiap hamba diberi tanggung jawab untuk mengelola mina tersebut selama ketidakhadirannya. Ketika kembali, bangsawan ini menuntut pertanggungjawaban dari setiap hambanya. Hampir semua hamba yang dipercayakan untuk mengembangkan mina yang diberikan tuannya, berusaha untuk melipatgandakan mina tersebut. Hamba yang terakhir tidak melakukan apa-apa, karena berpikir bahwa tuannya hanya tahu cari untung dan tidak ada usaha. Hamba yang terakhir ini pun dihukum dan mina yang ada padanya diberikan kepada hamba yang menghasilkan paling banyak. 

Dari perumpaan ini, ada beberapa pelajaran berharga yang bisa kita renungkan. Pertama-tama, Allah mengaruniakan kepada setiap orang bakat, kemampuan, kesempatan, dan sumber daya yang berbeda. Setiap karunia yang diberikan oleh Tuhan harus kita gunakan dengan bijaksana melalui tindakan kasih, doa, persembahan, dan banyak cara lain lagi.

Kedua, perumpamaan ini juga menekankan tanggung jawab kita sebagai pengikut Kristus untuk menggunakan bakat dan sumber daya yang Tuhan berikan kepada kita dengan cara yang baik. Hal ini mencakup pelayanan kepada sesama, bertumbuh dalam iman, dan memberikan kontribusi positif terhadap masyarakat.

Ketiga, pentingnya kesetiaan. Hamba yang setia dianggap baik dan diberi tanggung jawab yang lebih besar. Kita juga diingatkan untuk tidak membiarkan ketakutan atau kemalasan menghalangi kita dalam menggunakan bakat dan sumber daya yang Tuhan berikan. Allah ingin kita aktif dan kreatif dalam melayani-Nya dan sesama, dan tidak menjadikan ketakutan sebagai penghalang untuk bertumbuh dalam pelayanan dan ketaatan kepada-Nya.

Selain tiga hal di atas, ada hal mendasar yang ingin disampaikan Yesus, yakni prinsip adil. Dalam perumpamaan ini, Yesus mau mengajarkan kepada kita bahwa orang yang berusaha dengan sekuat tenaga dan memberikan diri sepenuhnya dalam pelayanan, akan diberikan kesempatan yang lebih besar untuk melakukan lebih banyak kebaikan dan semakin membantu banyak orang. Di samping itu, hamba yang memiliki karunia namun bersikap seperti tidak bisa apa-apa, tidak memanfaatkannya, tidak melakukan kebaikan, karunia yang ada padanya akan dicabut dan diberikan kepada orang lain. 

Melalui bacaan Injil hari ini, kita diajak untuk lebih bijaksana dalam menggunakan talenta dan sumber daya yang Tuhan berikan kepada kita. Mari berusaha untuk menjadi hamba yang setia dan berkembang dalam pelayanan kepada Tuhan dan sesama, sehingga pada akhirnya kita dapat mendengar kata-kata-Nya, Bagus, hai hamba yang baik. Engkau telah setia dalam hal yang sangat kecil, aku akan memberikan engkau tanggung jawab yang besar (bdk. Lukas 19:17).

Misi kita hari ini adalah memberikan diri dengan seluruh bakat dan talenta yang kita miliki bagi misi Gereja dan demi kebaikan banyak orang.

(Ignasius Lede – Komisi Karya Misioner KWI)

Doa Persembahan Harian

Allah, Bapa kami, kepada-Mu kupersembahkan hari ini. Kuhunjukkan semua doa, pikiran, perkataan, tindakan maupun suka-dukaku hari ini dalam kesatuan dengan Putra-Mu Yesus Kristus, yang senantiasa mempersembahkan Diri-Nya dalam Ekaristi bagi keselamatan dunia. Kiranya Roh Kudus, yang menjiwai Yesus, juga menjadi Pembimbing dan Kekuatanku hari ini sehingga aku siap sedia menjadi saksi Kasih-Mu.

Bersama Santa Maria, Bunda Yesus dan Bunda Gereja, secara khusus aku berdoa bagi ujud-ujud Bapa Suci dan para rasul doa Gereja Indonesia untuk bulan ini:

Ujud Gereja UniversalUntuk Bapa Suci – Kita berdoa untuk Bapa Suci, semoga dalam menjalankan tugas perutusannya, Beliau dapat terus menemani umat yang dipercayakan kepadanya dengan pertolongan Roh Kudus. 

Ujud Gereja Indonesia: Kekerasan seksual – Kita berdoa, semoga institusi-institusi gerejani dapat menciptakan suasana dan rasa aman serta mampu menegakkan protokol yang bisa menjauhkan dan mencegah terjadinya kekerasan seksual terhadap mereka-mereka yang lemah dan rentan. 

Amin

Tinggalkan komentar