Renungan Harian Misioner
Jumat Pekan Biasa XXXIII, 24 November 2023
P. S. Andreas Dũng Lac
1Mak. 4:36-37,52-59; MT 1Taw. 29:10,11abc,11d-a2a,12bcd; Luk. 19:45-48; atau dr RUybs
Hari ini Gereja memperingati Santo Andreas Dũng Lac dan kawan-kawan, para martir dari Vietnam. Bagi kita – umat Katolik Indonesia, peringatan ini mempunyai arti sangat penting karena mereka adalah para martir yang tinggal sebenua dengan kita, Benua Asia. Mereka berjumlah 117 orang, dianiaya dan dibunuh karena mempertahankan iman mereka. Mereka dinyatakan kudus (dikanonisasi) oleh Paus Yohanes Paulus II pada tanggal 19 Juni 1988.
Bacaan Injil pada hari ini menampilkan kisah Yesus mengusir para pedagang yang ada di bait Allah sambil berkata, “Ada tertulis: Rumahku adalah rumah doa. Tetapi kalian telah menjadikannya sarang penyamun.” Para pedagang itu menyalahgunakan bait Allah menjadi tempat untuk jual-beli binatang kurban. Para pedagang binatang kurban kongkalikong dengan Dewan Pemeriksa Hewan Kurban untuk mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya dengan cara yang tidak jujur. Ada juga di antara para pedagang itu para penukar uang yang mencari keuntungan dari para peziarah yang datang dari pelbagai negara dengan membawa mata uang masing-masing. Bait Allah yang semestinya menjadi rumah doa berubah menjadi sarang penyamun karena di situ banyak praktik perdagangan tidak jujur!
Dalam konteks Gereja Katolik Indonesia saat ini, memang tidak terjadi bahwa Gereja dijadikan tempat berjualan binatang atau barang-barang. Tapi praktik-praktik penyalahgunaan Gereja yang seharusnya menjadi tempat doa masih terjadi. Ada pelayan-pelayan Gereja yang lebih suka bicara uang daripada menyampaikan Firman Allah. Ada juga umat tertentu yang aktif dalam kehidupan menggereja bukan untuk memberikan dirinya bagi kemajuan Gereja melainkan untuk mendapatkan keuntungan finansial. Orang-orang yang masuk dalam kelompok ini mestinya malu kalau melihat kesaksian para martir Vietnam yang kita peringati hari ini. Para martir mengabdi Gereja hingga menyerahkan nyawanya dan orang-orang yang masuk dalam kelompok ini aktif di gereja hanya untuk mendapatkan keuntungan pribadi.
Kita semua diundang untuk menjadi pengikut Yesus yang sejati yang rela berkorban bagi hadirnya Kerajaan Allah di antara kita dan bukan mencari keuntungan pribadi. ***
(RP. Yakobus Sriyatmoko, SX – Magister Novis Serikat Xaverian di Wisma Xaverian Bintaro, Tangerang)
Doa Persembahan Harian
Allah, Bapa kami, kepada-Mu kupersembahkan hari ini. Kuhunjukkan semua doa, pikiran, perkataan, tindakan maupun suka-dukaku hari ini dalam kesatuan dengan Putra-Mu Yesus Kristus, yang senantiasa mempersembahkan Diri-Nya dalam Ekaristi bagi keselamatan dunia. Kiranya Roh Kudus, yang menjiwai Yesus, juga menjadi Pembimbing dan Kekuatanku hari ini sehingga aku siap sedia menjadi saksi Kasih-Mu.
Bersama Santa Maria, Bunda Yesus dan Bunda Gereja, secara khusus aku berdoa bagi ujud-ujud Bapa Suci dan para rasul doa Gereja Indonesia untuk bulan ini:
Ujud Gereja Universal: Untuk Bapa Suci – Kita berdoa untuk Bapa Suci, semoga dalam menjalankan tugas perutusannya, Beliau dapat terus menemani umat yang dipercayakan kepadanya dengan pertolongan Roh Kudus.
Ujud Gereja Indonesia: Kekerasan seksual – Kita berdoa, semoga institusi-institusi gerejani dapat menciptakan suasana dan rasa aman serta mampu menegakkan protokol yang bisa menjauhkan dan mencegah terjadinya kekerasan seksual terhadap mereka-mereka yang lemah dan rentan.
Amin
