Renungan Harian Misioner
Selasa, 28 November 2023
P. S. Katarina Laboure
Dan. 2:31-45; MT Dan. 3:57-61; Luk. 21:5-11
“Waspadalah, supaya kamu jangan disesatkan. Sebab, banyak orang akan datang dengan memakai nama-Ku dan berkata: Akulah Dia, dan: Saatnya sudah dekat. Janganlah kamu mengikuti mereka.” (Lukas 21:8)
Pada suatu hari, ketika Yesus dan murid-murid-Nya berada di Yerusalem, beberapa orang mengagumi keindahan dan kemegahan Bait Allah. Mereka menunjukkan kepada Yesus tentang batu-batu besar dan hiasan-hiasan yang diberikan sebagai persembahan untuk Bait Allah. Namun, Yesus dengan tegas mengatakan bahwa akan ada saatnya ketika semua itu akan dihancurkan.
Dalam Injil Lukas 21:5-11, Yesus berbicara tentang tanda-tanda akhir zaman. Ia menyampaikan kepada murid-murid-Nya mengenai perang, gempa bumi, kelaparan, dan berbagai tanda di langit yang akan terjadi. Namun, di tengah-tengah semua itu, Yesus memberikan penghiburan dengan mengatakan bahwa itu semua hanyalah awal dari penderitaan yang akan terjadi.
Bacaan Injil hari ini mengajarkan kita untuk tidak terlalu terpaku pada keindahan dan kemegahan dunia ini. Bait Allah yang megah dan batu-batu besar yang disebutkan mungkin merepresentasikan segala sesuatu yang kita anggap berharga dan abadi di dunia ini. Namun, Yesus menunjukkan bahwa semuanya ini akan terhapus suatu saat.
Dalam hidup kita, seringkali kita terlalu fokus pada hal-hal duniawi yang bersifat sementara. Kekayaan, keindahan, dan prestasi dunia mungkin memberikan kepuasan sesaat, tetapi kepuasan itu tidak akan bertahan selamanya. Yesus mengingatkan kita untuk melihat lebih jauh, untuk mengarahkan pandangan kita ke hal-hal yang abadi dan kebenaran yang lebih tinggi. Yesus mengajak kita untuk mempersiapkan diri agar pantas saat Dia datang kembali. Bagaimana cara kita mempersiapkan diri dengan tidak terlalu fokus pada tampilan saja? Kita bisa mulai dengan ikut pelayanan di Gereja sebagai petugas liturgi dengan tulus tanpa maksud tersembunyi agar terkenal dan lain sebagainya, apalagi menjadikan Gereja sebagai ladang mencari duit. Jangan sampai! Kita pun bisa dengan setia terlibat dalam misi gereja. Jika tidak dapat terjun langsung, kita bisa selalu mendoakan para misionaris di tanah misi supaya selalu kuat dan setia dalam pelayanannya.
Penderitaan dan kesusahan yang disebutkan dalam bacaan Injil hari ini juga mengingatkan kita bahwa hidup ini tidak akan terlepas dari tantangan dan ujian. Namun, sebagai orang percaya, kita diingatkan untuk tetap teguh dalam iman dan percaya bahwa Allah senantiasa menyertai kita dalam setiap perjuangan. Keberanian, sukacita, dan keteguhan hati kita dalam menghadapi penderitaan-penderitaan akan memberi kesaksian bahwa kita sungguh mempercayai apa yang kita wartakan itu, bahwa kita disokong oleh kuasa ilahi, dan bahwa Roh Allah dan kemuliaan-Nya ada di dalam diri kita.
Dalam persiapan menghadapi akhir zaman, kita diajak untuk merenungkan tentang prioritas hidup kita. Apakah kita lebih fokus pada hal-hal yang kelihatan ataukah kita membangun dasar iman yang kuat dalam Kristus? Semoga kita dapat hidup dengan bijaksana dan menjalani hidup dengan pandangan yang terang, mengarah pada kerajaan Allah yang kekal.
Misi kita hari ini: mempersiapkan diri supaya pantas saat kedatangan Kristus dengan tekun berdoa, tulus dalam pelayanan, dan tidak mudah menyerah saat menghadapi tantangan.
(Ignasius Lede – Komisi Karya Misioner KWI)
Doa Persembahan Harian
Allah, Bapa kami, kepada-Mu kupersembahkan hari ini. Kuhunjukkan semua doa, pikiran, perkataan, tindakan maupun suka-dukaku hari ini dalam kesatuan dengan Putra-Mu Yesus Kristus, yang senantiasa mempersembahkan Diri-Nya dalam Ekaristi bagi keselamatan dunia. Kiranya Roh Kudus, yang menjiwai Yesus, juga menjadi Pembimbing dan Kekuatanku hari ini sehingga aku siap sedia menjadi saksi Kasih-Mu.
Bersama Santa Maria, Bunda Yesus dan Bunda Gereja, secara khusus aku berdoa bagi ujud-ujud Bapa Suci dan para rasul doa Gereja Indonesia untuk bulan ini:
Ujud Gereja Universal: Untuk Bapa Suci – Kita berdoa untuk Bapa Suci, semoga dalam menjalankan tugas perutusannya, Beliau dapat terus menemani umat yang dipercayakan kepadanya dengan pertolongan Roh Kudus.
Ujud Gereja Indonesia: Kekerasan seksual – Kita berdoa, semoga institusi-institusi gerejani dapat menciptakan suasana dan rasa aman serta mampu menegakkan protokol yang bisa menjauhkan dan mencegah terjadinya kekerasan seksual terhadap mereka-mereka yang lemah dan rentan.
Amin
