Renungan Harian Misioner
Minggu, 03 Desember 2023
HARI MINGGU ADVEN I
Yes. 63:16b-17; 64:1,3b-8; Mzm. 80:2ac,3b,15-16,18-19; 1Kor. 1:3-9; Mrk. 13:33-37.
“Hati-hatilah dan berjaga-jagalah! Sebab kamu tidak tahu kapan saatnya tiba”
(Markus 13:33)
Tidak terasa, kita sudah berada di masa Adven, saat di mana kita menyiapkan diri menyambut kedatangan Kristus. Namun, bagaimana Kristus akan datang? Tidak bisa diduga-duga atau unpredictable! Hal yang dapat kita buat adalah berjaga-jaga. Bacaan Injil yang kita renungkan pada minggu I Adven mengajak kita untuk membuka masa persiapan ini dengan seruan kewaspadaan.
Dalam bacaan Injil hari ini, Yesus mengajarkan kepada para murid-Nya (dulu dan sekarang!) untuk terus berjaga-jaga (ayat 33- 37). Artinya, Yesus mengingatkan supaya jangan sampai kita lalai tidak mengerjakan misi yang dipercayakan kepada kita pada saat Dia datang kembali (ayat 36). Dengan melakukan tugas panggilan pelayanan dengan sungguh-sungguh, kita sedang memenuhi perintah Tuhan untuk berjaga-jaga. Bagaimana tepatnya kita harus berjaga-jaga?
Yesus memberikan gambaran tentang bagaimana kita seharusnya hidup dengan kesiagaan, seperti seorang tuan rumah yang meninggalkan rumahnya dan memberikan tugas kepada pelayan-pelayannya. Yesus menyatakan bahwa tidak ada yang tahu kapan persisnya hari dan jam kedatangan-Nya. Oleh karena itu, kita harus selalu siap dan waspada setiap saat. Setiap orang beriman diibaratkan sebagai pelayan yang bertugas menjaga dan menjalankan tugas-tugasnya dengan setia. Hal ini mencakup hidup dalam kekudusan, melakukan kebaikan, dan menjadi terang di dunia. Kita dipanggil untuk menjadi saksi Kristus melalui perilaku dan kehidupan kita sehari-hari. Cara paling sederhana dari sikap berjaga-jaga adalah dengan berdoa. Doa membantu kita tetap dekat dengan Allah, memohon petunjuk dan kekuatan-Nya dalam setiap langkah hidup kita. Doa juga membantu kita memahami dan menjalankan kehendak-Nya dengan setia.
Kesiapan kita pada akhirnya akan diuji saat Tuhan datang. Sebagaimana pelayan yang setia diberi tanggung jawab yang lebih besar, demikian juga kita akan mendapatkan bagian di dalam Kerajaan Allah. Bacaan Injil hari ini mengajak kita untuk merenungkan cara kita menjalani hidup sebagai pengikut-Nya. Apakah selama ini kita sudah hidup dalam kesiagaan, melakukan tugas-tugas kita dengan setia, dan bertekun dalam doa? Atau kewaspadaan kita hanya muncul di dua momen kunci: Natal dan Paskah.
Mari kita mempersiapkan diri dengan berjaga-jaga dan melayani Allah dalam kehidupan kita dengan sungguh-sungguh. Misi kita hari ini adalah memberikan pelayanan di Gereja dengan tulus, berkanjang dalam doa, dan mengaku dosa.
(Ignasius Lede – Komisi Karya Misioner Konferensi Waligereja Indonesia)
Doa Persembahan Harian
Allah, Bapa kami, kepada-Mu kupersembahkan hari ini. Kuhunjukkan semua doa, pikiran, perkataan, tindakan maupun suka-dukaku hari ini dalam kesatuan dengan Putra-Mu Yesus Kristus, yang senantiasa mempersembahkan Diri-Nya dalam Ekaristi bagi keselamatan dunia. Kiranya Roh Kudus, yang menjiwai Yesus, juga menjadi Pembimbing dan Kekuatanku hari ini sehingga aku siap sedia menjadi saksi Kasih-Mu.
Bersama Santa Maria, Bunda Yesus dan Bunda Gereja, secara khusus aku berdoa bagi ujud-ujud Bapa Suci dan para rasul doa Gereja Indonesia untuk bulan ini:
Ujud Gereja Universal: Untuk mereka yang berkebutuhan khusus – Kita berdoa untuk mereka yang hidup dalam berkebutuhan khusus, semoga mereka menjadi pusat perhatian masyarakat dan lembaga-lembaga dapat memberikan program-program bantuan inklusif yang menghargai partisipasi aktif mereka.
Ujud Gereja Indonesia: Perubahan iklim – Kita berdoa, semoga kita bersyukur bahwa Tuhan telah berkenan menjadi manusia yang hidup di dunia, dan karena rasa syukur itu kita terdorong untuk secara individual maupun kelompok ikut mengatasi masalah perubahan iklim dan kerusakan lingkungan yang kini mengancam bumi sebagai rumah kita bersama.
Amin
