YESUS Jaminan Kebahagiaan Manusia

Renungan Harian Misioner
Selasa Pekan Adven I, 05 Desember 2023
P. S. Reinardus

Yes. 11:1-10; Mzm. 72:2,7-8,12-13,17; Luk. 10:21-24

Para Pembaca Ren-Har KKI yang terkasih, Shalom! Pada hari ini, Selasa, 05 Desember 2023, kita memasuki hari ketiga Tahun Baru dalam Kalender Liturgi Katolik Tahun B/II. Dalam Injil, Tuhan kita Yesus Kristus menyebut “berbahagia bagi orang-orang yang melihat apa yang dilihat oleh para rasul” (Lukas 10:23-24). Siapakah orang-orang yang dimaksud Yesus dengan kata-kata-Nya ini? Dan apa pesan-Nya untuk kita?

Orang-orang yang berbahagia

Orang-orang yang berbahagia dalam Injil Lukas ini, adalah “orang-orang yang dibimbing oleh rahmat Allah sehingga mereka sungguh-sungguh mengenal Yesus”. Dan pengenalan mereka mengenai Yesu situ, bukan terjadi karena kehebatan pikiran mereka, melainkan oleh karena kasih Allah yang menyatakan diri-Nya kepada mereka (Lukas 10:21).

Ciri lain dari orang-orang yang berbahagia, adalah mereka yang “ikut serta dalam relasi khusus antara Yesus dengan Allah, Bapa-Nya.” Rahasia tentang partisipasi manusia dalam relasi Yesus dengan Bapa-Nya ini, dibukakan kepada kita ketika penginjil Yohanes menegaskan tentang inkarnasi, “Firman itu telah menjadi manusia” (Yoh. 1:14). Juga ketika Yohanes menuliskan apa yang dikatakan Yesus tentang hubungan-Nya dengan Bapa itu, “Aku dan Bapa adalah satu” (Yoh. 10:30; 14:9). Dengan kata lain, Yesus menegaskan bahwa jikalau seseorang ingin mengenal Allah, dia dapat melihat-Nya melalui pribadi Yesus berikut apa yang diajarkan dan dikerjakan-Nya.

Pengenalan akan Yesus ini juga dapat diketahui melalui sejarah, karena Yesus datang untuk menggenapi Sejarah Keselamatan yang dirancang oleh Allah (Lukas 10:23-34; Matius 2:15, 17, 23). Selain puncak (penggenapan) dari sejarah, pribagi Tuhan kita Yesus Kristus juga adalah juga “destinasi ke perjalanan setiap orang akan berakhir,” sekaligus “Putra Allah yang ingin dikenal oleh banyak nabi dan raja, namun tidak mendapat kesempatan untuk itu”. Para muridlah yang mendapat kesempatan isimewa untuk melihat, mendengar, dan mengalami hidup bersama Yesus. Karena itulah para murid termasuk orang-orang yang berbahagia! 

Yesus Kristus: tunas dari tunggul Isai! 

Merujuk kepada Firman Tuhan dalam Perjanjian Lama, ternyata bahwa apa yang ingin dikenal oleh banyak nabi dan raja itu adalah tunas dari tunggul Isai, yang pada-Nya berdiam roh Allah: roh hikmat dan pengertian, dan roh takut akan Tuhan, yang datang dengan kuasa pengadilan, yang memberikan keadilan kepada orang-orang yang taat-setia, dan melenyapkan orang-orang fasik; dan mewujudkan damai dalam relasi antar semua makhluk ciptaan Tuhan (Yesaya 11:1-9).

Yesus: jaminan kebahagiaan bagi manusia!

Jaminan untuk kebahagiaan bagi manusia adalah yang mengenal pribadi Yesus secara lengkap, baik dari sisi sejarah inkarnasi-Nya dan dari cara hidup-Nya serta hukum-hukum dan perintah yang ditetapkan-Nya. Dan tidak hanya sekadar mengenal-Nya, tetapi orang-orang yang berbahagia adalah mereka yang mendengar dan melakukan apa yang diajarkan oleh Tuhan kita Yesus Kristus, tunas dari tunggul Isai ini (Bdk. Matius 7:24-25). Demikian, semoga kita menjadi orang-orang yang berbahagia karena mengenal Yesus dan hidup sesuai dengan apa yang Dia perintahkan untuk kita lakukan. Amin!

(RD. Marcel Gabriel – Imam Keuskupan Pangkalpinang)

Doa Persembahan Harian

Allah, Bapa kami, kepada-Mu kupersembahkan hari ini. Kuhunjukkan semua doa, pikiran, perkataan, tindakan maupun suka-dukaku hari ini dalam kesatuan dengan Putra-Mu Yesus Kristus, yang senantiasa mempersembahkan Diri-Nya dalam Ekaristi bagi keselamatan dunia. Kiranya Roh Kudus, yang menjiwai Yesus, juga menjadi Pembimbing dan Kekuatanku hari ini sehingga aku siap sedia menjadi saksi Kasih-Mu.

Bersama Santa Maria, Bunda Yesus dan Bunda Gereja, secara khusus aku berdoa bagi ujud-ujud Bapa Suci dan para rasul doa Gereja Indonesia untuk bulan ini:

Ujud Gereja Universal: Untuk mereka yang berkebutuhan khusus – Kita berdoa untuk mereka yang hidup dalam berkebutuhan khusus, semoga mereka menjadi pusat perhatian masyarakat dan lembaga-lembaga dapat memberikan program-program bantuan inklusif yang menghargai partisipasi aktif mereka. 

Ujud Gereja IndonesiaPerubahan iklim – Kita berdoa, semoga kita bersyukur bahwa Tuhan telah berkenan menjadi manusia yang hidup di dunia, dan karena rasa syukur itu kita terdorong untuk secara individual maupun kelompok ikut mengatasi masalah perubahan iklim dan kerusakan lingkungan yang kini mengancam bumi sebagai rumah kita bersama. 

Amin

Tinggalkan komentar