Kekuatan Sebuah Harapan

Renungan Harian Misioner
Rabu Pekan Adven I, 06 Desember 2023
P. S. Nikolaus dr Myra

Yes. 25:6-10a; Mzm. 23:1-3a,3b-4,5,6; Mat. 15:29-37

Siang itu suhu udara di Mwandi begitu panas, 42,5 C. Bisa dimengerti, karena Stasi ini tidak jauh dari Caprivi Strip, Padang Gurun Namibia. Perjalanan panjang setengah hari menuju Stasi ini membuat badan terasa seperti digarap bajak. Lebih berat lagi, musim kemarau yang lebih panjang ini membuat umat gagal panen. Setelah merayakan Ekaristi dan mengkoordinasi pembagian bahan makanan bantuan Karitas, saya langsung masuk Sakristi yang sekaligus merupakan tempat istirahat. Begitu meletakkan kepala, mata saya tertuju pada sebuah tulisan di dinding: “Jesus, Ich Vertraue auf Dich” (Yesus, aku percaya kepada-Mu). Tulisan itu menjadi sangat berarti bagi saya. Ia menjadi doa singkat yang memberi ketenangan adikodrati, seperti apa yang dihayati oleh St. Paulus: “Segala perkara dapat kutanggung dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku” (Fil. 4:13).

Saat ini kita berada dalam masa Adven, masa penuh harapan. Pengharapan kita selalu berdasar pada masa lalu, di mana Tuhan hadir menyertai umat-Nya. Pada zaman dahulu Ia menyertai umat-Nya di padang gurun dengan berbagai cara: melalui tiang awan pada siang hari dan tiang api pada malam hari. Ia memberi umat-Nya makan manna, minum air yang keluar dari batu karang. Dalam warta gembira hari ini, para murid-Nya menyaksikan sendiri siapakah Yesus sebenarnya. Ia adalah seorang pribadi yang tiada bandingnya. Ia menyembuhkan berbagai macam penyakit: “Orang bisu berkata-kata, orang timpang berjalan, orang buta melihat”. Ia penuh belas kasih“Hati-Ku tergerak oleh belas kasih kepada orang banyak. Sudah tiga hari mereka mengikuti Aku dan mereka tidak mempunyai makanan”. Apa yang mereka saksikan akhirnya sungguh menakjubkan: “Mereka semuanya makan sampai kenyang.” Ia menjadi kegenapan ramalan nabi Yesaya: “Tuhan akan menghidangkan suatu jamuan mewah dan menghapus air mata dari wajah semua orang.”

Pengharapan kita juga berdasar kuat pada janji-Nya pada masa mendatang: “Ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman” (Mat. 28:20). Barangkali saat ini kita dilanda keputusasaan, seperti sumbu yang berkedip-kedip atau seperti batang pohon yang layu terkulai, tetapi pengharapan kita kepada-Nya tidak pernah akan sia-sia. Ia tidak pernah mengecewakan harapan kita. Ia adalah Alfa dan Omega, tetap sama, dahulu, sekarang, dan yang akan datang. 

(RP. Anton Rosari, SVD – Imam Keuskupan Bogor)

Doa Persembahan Harian

Allah, Bapa kami, kepada-Mu kupersembahkan hari ini. Kuhunjukkan semua doa, pikiran, perkataan, tindakan maupun suka-dukaku hari ini dalam kesatuan dengan Putra-Mu Yesus Kristus, yang senantiasa mempersembahkan Diri-Nya dalam Ekaristi bagi keselamatan dunia. Kiranya Roh Kudus, yang menjiwai Yesus, juga menjadi Pembimbing dan Kekuatanku hari ini sehingga aku siap sedia menjadi saksi Kasih-Mu.

Bersama Santa Maria, Bunda Yesus dan Bunda Gereja, secara khusus aku berdoa bagi ujud-ujud Bapa Suci dan para rasul doa Gereja Indonesia untuk bulan ini:

Ujud Gereja Universal: Untuk mereka yang berkebutuhan khusus – Kita berdoa untuk mereka yang hidup dalam berkebutuhan khusus, semoga mereka menjadi pusat perhatian masyarakat dan lembaga-lembaga dapat memberikan program-program bantuan inklusif yang menghargai partisipasi aktif mereka. 

Ujud Gereja IndonesiaPerubahan iklim – Kita berdoa, semoga kita bersyukur bahwa Tuhan telah berkenan menjadi manusia yang hidup di dunia, dan karena rasa syukur itu kita terdorong untuk secara individual maupun kelompok ikut mengatasi masalah perubahan iklim dan kerusakan lingkungan yang kini mengancam bumi sebagai rumah kita bersama. 

Amin

Tinggalkan komentar