Renungan Harian Misioner
Minggu, 10 Desember 2023
HARI MINGGU ADVEN II
Yes. 40:1-5,9-11; Mzm. 85:9ab-10,11-12,13-14; 2Ptr. 3:8-14; Mrk. 1:1-8
Dalam masa Adven, Gereja senantiasa mengajak kita untuk merenungkan mengenai ‘kedatangan Yesus Kristus’ dan bagaimana kita mempersiapkan diri menyambut-Nya. Misteri inkarnasi, Allah yang rela menjelma menjadi manusia, merupakan peristiwa yang luar biasa indah untuk kita renungkan. Nabi Yesaya dalam bacaan pertama memberikan gambaran kepada kita bagaimana Allah akan datang dan menggembalakan umat-Nya dan bahwa seseorang akan mempersiapkan jalan akan kedatangan tersebut. “Lihat, itu Tuhan ALLAH, Ia datang dengan kekuatan dan dengan tangan-Nya Ia berkuasa. Lihat, mereka yang menjadi upah jerih payah-Nya ada bersama-sama Dia, dan mereka yang diperoleh-Nya berjalan di hadapan-Nya.” (Yes. 40:10)
Bacaan Injil, yang ditulis oleh penginjil Markus lebih dari 700 tahun setelah Nabi Yesaya, mengutip kembali nubuat tersebut. Kali ini, sosok Yohanes Pembaptis yang muncul. “…demikianlah Yohanes Pembaptis tampil di padang gurun dan menyerukan: ‘Bertobatlah dan berilah dirimu dibaptis dan Allah akan mengampuni dosamu’.” Yohanes Pembaptis pada jaman itu merupakan tokoh yang terkenal. Banyak orang mengagumi ajarannya dan bahkan ia memiliki banyak pengikut. Namun Yohanes Pembaptis tetap berfokus pada perannya untuk mempersiapkan kedatangan Sang Juruselamat.
Saudari-saudara terkasih, kita mengimani bahwa Allah telah turun ke dunia dan benar-benar tinggal bersama kita. Namun banyak orang belum menyadari hal tersebut dan masih menanti-nantikan-Nya. Kita yang telah dibaptis percaya bahwa Roh Kudus telah dicurahkan atas kita. Apakah kita sudah mampu merasakan kehadiran Yesus dalam hidup kita? Atau masihkah hati kita dipenuhi dengan ketakutan, keragu-raguan, kecemasan, sehingga kehadiran dan cinta Kristus tidak bisa kita rasakan?
Allah adalah kasih dan kasih itu memberikan kebebasan. Meskipun Allah sungguh-sungguh hadir dalam hidup kita, kita selalu punya kebebasan untuk memilih. Apakah kita memilih untuk mengabaikan-Nya dan menganggap masa Adven sebagai bagian dari ritual keagamaan semata. Ataukah kita memilih untuk mengikuti-Nya dengan mempersiapkan hati agar sanggup menyadari kehadiran-Nya. Allah Putra telah lahir ke dunia dalam pribadi Yesus Kristus 2000 tahun lalu dan kini Ia benar-benar hidup ditengah-tengah kita. Maka marilah dengan rendah hati kita mohon kepada Roh Kudus yang telah dicurahkan atas kita agar kita sanggup mempersiapkan diri dan menyadari kehadiran Allah dalam hidup kita. Tuhan memberkati kita.
(Br. Kornelius Glossanto, SX – Misionaris Xaverian)
Doa Persembahan Harian
Allah, Bapa kami, kepada-Mu kupersembahkan hari ini. Kuhunjukkan semua doa, pikiran, perkataan, tindakan maupun suka-dukaku hari ini dalam kesatuan dengan Putra-Mu Yesus Kristus, yang senantiasa mempersembahkan Diri-Nya dalam Ekaristi bagi keselamatan dunia. Kiranya Roh Kudus, yang menjiwai Yesus, juga menjadi Pembimbing dan Kekuatanku hari ini sehingga aku siap sedia menjadi saksi Kasih-Mu.
Bersama Santa Maria, Bunda Yesus dan Bunda Gereja, secara khusus aku berdoa bagi ujud-ujud Bapa Suci dan para rasul doa Gereja Indonesia untuk bulan ini:
Ujud Gereja Universal: Untuk mereka yang berkebutuhan khusus – Kita berdoa untuk mereka yang hidup dalam berkebutuhan khusus, semoga mereka menjadi pusat perhatian masyarakat dan lembaga-lembaga dapat memberikan program-program bantuan inklusif yang menghargai partisipasi aktif mereka.
Ujud Gereja Indonesia: Perubahan iklim – Kita berdoa, semoga kita bersyukur bahwa Tuhan telah berkenan menjadi manusia yang hidup di dunia, dan karena rasa syukur itu kita terdorong untuk secara individual maupun kelompok ikut mengatasi masalah perubahan iklim dan kerusakan lingkungan yang kini mengancam bumi sebagai rumah kita bersama.
Amin
