Renungan Harian Misioner
Senin, 11 Desember 2023
P. S. Damasus I
Yes. 35:1-10; Mzm. 85:9ab-10,11-12,13-14; Luk. 5:17-26
“Hari ini kami telah menyaksikan hal-hal yang sangat mengherankan.”
(Lukas 5:26)
Kisah penyembuhan orang lumpuh dalam Injil Lukas 5:17-26 menjadi cerminan tentang mukjizat penyembuhan dan kekuatan iman.
Pada suatu hari, banyak orang berkumpul untuk mendengarkan ajaran Yesus. Kehadiran Yesus menarik banyak orang untuk mencari kesembuhan rohani dan jasmani. Di antara kerumunan orang yang ingin berjumpa dengan Yesus itu, ada sekelompok orang yang membawa seorang sahabat mereka yang lumpuh. Mereka begitu yakin akan kuasa penyembuhan Tuhan Yesus sehingga mereka bersusah payah membawa temannya melalui atap rumah dan menurunkannya di depan Yesus. Tindakan mereka mencerminkan kepercayaan yang mendalam bahwa Yesus memiliki kuasa untuk menyembuhkan.
Ketika Yesus melihat iman mereka, Dia menyatakan kepada orang lumpuh tersebut, “Hai, Saudara, dosa-dosamu sudah diampuni” (Lukas 5:20). Kata-kata Yesus ini bukan hanya mengandung kuasa penyembuhan jasmani, tetapi juga memulihkan jiwa. Yesus menyembuhkan bukan hanya penyakit fisik, tetapi juga dosa-dosa yang membebani hati manusia.
Peristiwa penyembuhuan orang lumpuh ini mengajarkan kita pentingnya iman yang tulus dan percaya sepenuhnya kepada kuasa penyembuhan Tuhan. Para sahabat dari orang yang lumpuh itu menunjukkan tekad yang luar biasa untuk membawa teman mereka kepada Yesus. Iman mereka tidak berhenti saat menghadapi rintangan atau kesulitan. Mereka yakin bahwa Yesus dapat mengubah keadaan teman mereka. Saat jalan di depan mereka tertutup, mereka tidak putus asa. Mereka mencari jalan lain dan ekstrim: lewat atap rumah. Kegigihan dan tekad baja teman-teman orang lumpuh ini menggugah hati Yesus. Yesus pun menyembuhkan teman mereka yang lumpuh itu.
Bagaimana dengan kita saat ini? Sejauh mana kita yakin bahwa Tuhan Yesus memiliki kuasa untuk menyembuhkan dan mengampuni dosa-dosa kita? Mungkin kita sering kali terjebak dalam kecemasan dan kekhawatiran, lupa bahwa Tuhan adalah sumber kekuatan dan penyembuhan. Kita juga mungkin meragukan kuasa Yesus saat kita berdoa dengan ujud tertentu namun tidak juga mendapatkan hasil yang kita inginkan. Belajar dari bacaan hari ini, kita diajak untuk berusaha lebih giat dan percaya lebih sungguh. Dengan melihat kesungguhan hati kita dan usaha yang kita keluarkan untuk datang kepada-Nya, Yesus akan menyapa kita dan memberikan karunia-karunia yang kita inginkan.
Melalui bacaan Injil hari ini, kita diajak untuk merefleksikan iman kita dan memberikan segala kesusahan, kekhawatiran, dan beban kita kepada Tuhan. Sebagaimana Yesus berkata, “kepadamu Kukatakan, bangunlah, angkatlah pembaringanmu dan pulanglah ke rumahmu!” (Lukas 5:24), mari memperkuat iman kita dan berserah sepenuhnya kepada kuasa Tuhan.
Misi kita hari ini: Terus percaya pada penyelenggaran Tuhan, baik dalam suka dan duka, baik dalam kegembiaraan dan penderitaan, dan selalu setia mendengarkan Sabda-Nya melalui bacaan Alkitab dan pelayanan karya misi di Gereja.
(Ignasius Lede – Komisi Karya Misioner KWI)
Doa Persembahan Harian
Allah, Bapa kami, kepada-Mu kupersembahkan hari ini. Kuhunjukkan semua doa, pikiran, perkataan, tindakan maupun suka-dukaku hari ini dalam kesatuan dengan Putra-Mu Yesus Kristus, yang senantiasa mempersembahkan Diri-Nya dalam Ekaristi bagi keselamatan dunia. Kiranya Roh Kudus, yang menjiwai Yesus, juga menjadi Pembimbing dan Kekuatanku hari ini sehingga aku siap sedia menjadi saksi Kasih-Mu.
Bersama Santa Maria, Bunda Yesus dan Bunda Gereja, secara khusus aku berdoa bagi ujud-ujud Bapa Suci dan para rasul doa Gereja Indonesia untuk bulan ini:
Ujud Gereja Universal: Untuk mereka yang berkebutuhan khusus – Kita berdoa untuk mereka yang hidup dalam berkebutuhan khusus, semoga mereka menjadi pusat perhatian masyarakat dan lembaga-lembaga dapat memberikan program-program bantuan inklusif yang menghargai partisipasi aktif mereka.
Ujud Gereja Indonesia: Perubahan iklim – Kita berdoa, semoga kita bersyukur bahwa Tuhan telah berkenan menjadi manusia yang hidup di dunia, dan karena rasa syukur itu kita terdorong untuk secara individual maupun kelompok ikut mengatasi masalah perubahan iklim dan kerusakan lingkungan yang kini mengancam bumi sebagai rumah kita bersama.
Amin
