Apakah YESUS Sudah Berada di Dalam Dirimu?

Renungan Harian Misioner
Kamis Pekan Adven III, 21 Desember 2023
P. S. Petrus Kanisius

Kid. 2:8-14 atau Zef. 3:14-18a; Mzm. 33:2-3,11-12,20-21; Luk. 1:39-45

Perikop Injil yang kita renungkan hari ini menceritakan kisah Maria mengunjungi Elisabet istri Zakaria – Ibu Yohanes Pembaptis. Dalam penampakannya kepada Maria, Malaikat Gabriel memberitahukan kepada Maria bahwa Elisabet sanaknya sedang mengandung seorang anak laki-laki di usia tuanya. Dikatakan juga bahwa pada saat itu Elisabet mengandung pada bulan keenam. Mendengar berita itu, terdorong oleh kepekaan hatinya Maria langsung menuju rumah Zakaria-Elisabet untuk meringankan beban Elisabet. Dilaporkan oleh Penginjil Lukas bahwa Maria tinggal di rumah sanaknya ini kira-kira tiga bulan lamanya (Luk. 1: 56). Ini berarti Maria menemani dan membantu Elisabet pada saat Elisabet sungguh-sungguh membutuhkan pertolongan karena mengandung di usia tuanya. 

Dari sini kita bisa belajar dari Maria yang mempunyai kepekaan pada penderitaan sesamanya. Tanpa diminta, Maria berinisiatif datang ke rumah Elisabet untuk membantunya. Maria mempunyai hati seperti hati Putranya yang mudah tergerak oleh penderitaan sesamanya. Kalau di dalam hati kita ada Yesus (Putra Maria yang sekaligus Putra Allah) mestinya diri kita juga mudah tergerak oleh penderitaan sesama. Kita bisa berhenti sejenak di sini. Kita yang mengaku diri sebagai pengikut Kristus sudahkah membiarkan hati kita mudah tergerak oleh penderitaan sesama kita? Kalau sudah, ini tanda bahwa Yesus benar-benar sudah tinggal di dalam hati kita dan menguasai diri kita. Bila belum, meskipun kita mengklaim diri sebagai pengikut Yesus, tapi Yesus masih berada di luar diri kita. Saat ini adalah kesempatan yang baik untuk membiarkan diri “dihamili” oleh Roh Kudus agar kita pun “mengandung Yesus” agar memiliki kepekaan hati seperti Dia dan seperti Maria.

Bila Yesus sungguh-sungguh mendiami hati kita, maka perjumpaan kita dengan orang lain akan membawa sukacita bagi orang yang kita jumpai seperti yang terjadi dalam perjumpaan Maria dan Elisabet. Perjumpaan itu membawa sukacita, “Sesungguhnya, ketika salammu sampai kepada telingaku, anak yang di dalam rahimku melonjak kegirangan.” (Luk. 1:44). Semoga di sekitar masa Natal ini di mana kita merayakan kelahiran Yesus, Yesus berkenan hadir di hati kita masing-masing agar kita mampu menjumpai semua orang, tanpa melihat latar belakang agama, untuk membawa sukacita dan damai bagi mereka. 

Pertanyaan terakhir: apa syaratnya supaya Yesus berkenan hadir di dalam hati kita? Syaratnya hanya satu, yaitu bila kita merindukan-Nya dan menyiapkan hati yang layak bagi kehadiran-Nya. Mari kita rindukan kehadiran-Nya dan kita bersihkan hati kita dari setiap kotoran yang menghambat kehadiran-Nya, melalui Sakramen Tobat yang dilakukan dengan tulus. ***

(RP. Yakobus Sriyatmoko, SX – Magister Novis Serikat Xaverian di Wisma Xaverian Bintaro, Tangerang)

Doa Persembahan Harian

Allah, Bapa kami, kepada-Mu kupersembahkan hari ini. Kuhunjukkan semua doa, pikiran, perkataan, tindakan maupun suka-dukaku hari ini dalam kesatuan dengan Putra-Mu Yesus Kristus, yang senantiasa mempersembahkan Diri-Nya dalam Ekaristi bagi keselamatan dunia. Kiranya Roh Kudus, yang menjiwai Yesus, juga menjadi Pembimbing dan Kekuatanku hari ini sehingga aku siap sedia menjadi saksi Kasih-Mu.

Bersama Santa Maria, Bunda Yesus dan Bunda Gereja, secara khusus aku berdoa bagi ujud-ujud Bapa Suci dan para rasul doa Gereja Indonesia untuk bulan ini:

Ujud Gereja Universal: Untuk mereka yang berkebutuhan khusus – Kita berdoa untuk mereka yang hidup dalam berkebutuhan khusus, semoga mereka menjadi pusat perhatian masyarakat dan lembaga-lembaga dapat memberikan program-program bantuan inklusif yang menghargai partisipasi aktif mereka. 

Ujud Gereja IndonesiaPerubahan iklim – Kita berdoa, semoga kita bersyukur bahwa Tuhan telah berkenan menjadi manusia yang hidup di dunia, dan karena rasa syukur itu kita terdorong untuk secara individual maupun kelompok ikut mengatasi masalah perubahan iklim dan kerusakan lingkungan yang kini mengancam bumi sebagai rumah kita bersama. 

Amin

Tinggalkan komentar