Renungan Harian Misioner
Selasa, 26 Desember 2023
P. S. Stefanus
Kis. 6:8-10; 7:54-59; Mzm. 31:3a-4,6,8ab,16b,17; Mat. 10:17-22
Stefanus memberikan BAKTI SUCI bukan hanya melalui ‘uang kolekte’ atau hewan korban, melainkan dengan hidupnya. Dengan demikian, cukup dini, ia sudah menjadi murid dari Sang Kristus, yang sungguh memberikan hidup-Nya untuk diutus Bapa ke dunia demi penyelamatan manusia, melainkan dengan Wafat di salib. Dengan demikian, ia cukup dini sudah memberikan diri seutuhnya bagi Sang Kristus. Pertanyaannya bagi kita di masa sekarang: apakah iman kita kepada Kristus dapat membuat kita terlibat seutuh diri, batin maupun lahiriah total?
Bacaan I: Kisah para Rasul 6:8-10. 7:54-59: memperlihatkan, betapa mendalam iman merangkum hidup murid Kristus, sedemikian sehingga, rela memandang Tuhan Yesus sesungguhnya sebagai “Jalan, Kebenaran, Hidup” dengan nyata: bukan hanya menurut ritual atau upacara atau sekadar perlambangan yang sering kali juga sudah mengesankan? Dengan cara ‘hidup seutuhnya dengan Sang Kristus’ seorang murid Kristus menjadi teladan bagi murid lain, yang tidak terbilang jumlahnya, sampai berabad-abad dan di daerah mana pun juga. “Tuhan ajarilah kami jadi saksiMu”.
Bacaan Injil Matius 10:17-22: cukup dini, Tuhan Yesus sudah memperingatkan para Rasul dan murid-murid yang lain, bahwa mengikuti Guru Nasaret itu bukanlah sekadar memasang mata dan telinga serta melakukan tindak langkah yang teraba dan terasa. Menjadi pengikut Kristus berarti menengadahkan diri ke arah Bapa, yang mengutus Sang Putra, sebagai tanda kemurahan Hati-Nya demi penyelamatan manusia dan pengudusan alam semesta: hidup dan mati hanyalah bagi Allah sendiri. “Tuhan, kurniakanlah Roh Kehidupan, demi kemuliaan-Mu seutuhnya”.
(RP. B.S. Mardiatmadja, SJ – Dosen STF Driyarkara)
Doa Persembahan Harian
Allah, Bapa kami, kepada-Mu kupersembahkan hari ini. Kuhunjukkan semua doa, pikiran, perkataan, tindakan maupun suka-dukaku hari ini dalam kesatuan dengan Putra-Mu Yesus Kristus, yang senantiasa mempersembahkan Diri-Nya dalam Ekaristi bagi keselamatan dunia. Kiranya Roh Kudus, yang menjiwai Yesus, juga menjadi Pembimbing dan Kekuatanku hari ini sehingga aku siap sedia menjadi saksi Kasih-Mu.
Bersama Santa Maria, Bunda Yesus dan Bunda Gereja, secara khusus aku berdoa bagi ujud-ujud Bapa Suci dan para rasul doa Gereja Indonesia untuk bulan ini:
Ujud Gereja Universal: Untuk mereka yang berkebutuhan khusus – Kita berdoa untuk mereka yang hidup dalam berkebutuhan khusus, semoga mereka menjadi pusat perhatian masyarakat dan lembaga-lembaga dapat memberikan program-program bantuan inklusif yang menghargai partisipasi aktif mereka.
Ujud Gereja Indonesia: Perubahan iklim – Kita berdoa, semoga kita bersyukur bahwa Tuhan telah berkenan menjadi manusia yang hidup di dunia, dan karena rasa syukur itu kita terdorong untuk secara individual maupun kelompok ikut mengatasi masalah perubahan iklim dan kerusakan lingkungan yang kini mengancam bumi sebagai rumah kita bersama.
Amin
