Panggilan kepada Pertobatan

Renungan Harian Misioner
Minggu, 21 Januari 2024
HARI MINGGU BIASA III

Yun. 3:1-5,10; Mzm. 25:4bc-5ab,6-7bc,8-9; 1Kor. 7:29-31; Mrk. 1:14-20

“Saatnya telah genap; Kerajaan Allah sudah dekat. Bertobatlah dan percayalah kepada Injil.”

(Markus 1:15)

Dalam bacaan Injil hari ini dikisahkan tentang Yesus yang mulai tampil di Galilea dan mulai mewartakan Injil serta kisah panggilan murid-murid pertama-Nya. Bacaan Injil hari ini dimulai dengan menyebutkan bahwa setelah Yohanes ditahan, Yesus mulai memberitakan Injil Allah di Galilea. Hal ini menunjukkan bahwa dalam setiap situasi, termasuk saat kesulitan atau cobaan, Allah punya rencana yang indah untuk kita semua. Yesus datang pada waktu yang tepat untuk memulai pelayanan-Nya.

Memulai pelayanan-Nya, Yesus mewartakan pertobatan karena Kerajaan Allah sudah dekat. Yesus mau mengajak semua orang yang mendengar Sabda-Nya untuk percaya pada Allah dan berpaling dari kebiasaan buruk. Yesus mau agar kita perlahan-lahan memantaskan diri menyambut Kerajaan Allah.

Di awal pelayanan-Nya ini juga, Yesus mulai memanggil murid-murid yang pertama. Murid-murid Yesus berasal dari kalangan biasa-biasa, orang sederhana, tidak berpendidikan dan berprofesi sebagai nelayan. Pada titik ini, Yesus mau menunjukkan bahwa kita semua dipanggil dan ketika kita dipanggil, kita harus menjawab dengan cepat dan lugas, layaknya para murid pertama Yesus dalam bacaan Injil hari ini. Saat dipanggil oleh Yesus, para murid tidak meragukan atau menunda, melainkan segera meninggalkan segala sesuatu untuk mengikuti Yesus.

Orang-orang yang Yesus pilih tidak sempat mempersiapkan diri. Yesus tidak memilih orang yang ahli dalam bidang keagamaan atau orang yang sudah terkenal di mana-mana. Yesus juga tidak memanggil para murid di rumah ibadah, tetapi di pantai, sedang bekerja. Panggilan mengikuti Yesus mengubah segala sesuatu dalam hidup para muirid: keluarga, pekerjaan, dan lain-lain. Menjadi murid Yesus berarti mematuhi panggilan Yesus tanpa syarat. Panggilan menjadi murid bukan panggilan untuk menjadi relawan, yaitu bekerja sesuai minat dan waktu kita. Menjadi murid Yesus juga bukan berarti menjual segala milik kita dan hidup miskin. Yesus memanggil para murid untuk hidup yang benar dan menghidupi semangat Injil dalam hidup sehari-hari.

Layaknya para murid Kristus dalam bacaan hari ini, yang hidupnya berubah total saat bertemu Kristus, hidup kita pun sebagai murid Kristus di zaman ini sedang diubah oleh Yesus. Kita dipanggil untuk memiliki gaya hidup Kristus: melayani untuk kemuliaan Allah, bukan untuk kepentingan diri sendiri. Kita dipanggil untuk selalu membarui diri dalam pertobatan yang terus menerus untuk mempersiapkan diri menyambut Yesus dalam hidup kita. Mari terus berusaha menjadi murid Yesus yang menghidupi semangat Injil dan pertobatan.

Misi kita hari ini: melakukan pengakuan dosa dan hidup baik dengan semua orang.

(Ignasius Lede – Komisi Karya Misioner KWI)

Doa Persembahan Harian

Allah, Bapa kami, kepada-Mu kupersembahkan hari ini. Kuhunjukkan semua doa, pikiran, perkataan, tindakan maupun suka-dukaku hari ini dalam kesatuan dengan Putra-Mu Yesus Kristus, yang senantiasa mempersembahkan Diri-Nya dalam Ekaristi bagi keselamatan dunia. Kiranya Roh Kudus, yang menjiwai Yesus, juga menjadi Pembimbing dan Kekuatanku hari ini sehingga aku siap sedia menjadi saksi Kasih-Mu.

Bersama Santa Maria, Bunda Yesus dan Bunda Gereja, secara khusus aku berdoa bagi ujud-ujud Bapa Suci dan para rasul doa Gereja Indonesia untuk bulan ini:

Ujud Gereja Universal: Karunia keberagaman dalam Gereja – Semoga Roh Kudus menuntun kita untuk mengenali anugerah berbagai karisma dalam komunitas Kristiani dan menghargai kekayaan berbagai tradisi dan ritus dalam Gereja Katolik.

Ujud Gereja Indonesia: Keluarga muda – Semoga keluarga-keluarga muda menemukan ruang pribadi yang intim dan penuh cinta Ilahi di tengah kesibukan kerja, rumah tangga dan peran dalam Gereja dan masyarakat.

Amin

Tinggalkan komentar