Renungan Harian Misioner
Senin Pekan Biasa V, 05 Februari 2024
P. S. Agata
1Raj. 8:1-7,9-13; Mzm. 132:6-7,8-10; Mrk. 6:53-56; atau dr RUybs
Di zaman Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru, banyak orang yang sungguh beriman masih tetap mengarahkan hati kepada Allah. Memang ada yang melupakan Allah; namun tidak sedikit, yang menengadah ke arah Allah. St. Agata boleh menjadi teladan kita membuka diri seutuhnya kepada Allah, di tengah duka derita yang tidak kecil, seraya menyatukan dirinya dengan Guru Nasaret, yang melumurkan Darah-Nya pada umat-Nya, dengan penuh Kemuliaan, karena menjalankan Pengutusan Allah Bapa, supaya menyelamatkan kita. TANDA BAKTI KITA: berdasarkan syukur kepada cinta kasih Tuhan Yesus Kristus, betapa layaknya, kalau kita senantiasa menjaga iman kita, sehingga tidak henti-hentinya ber-BAKTI KEPADA ALLAH, juga kalau kita SESEKALI MENGALAMI KESURAMAN HIDUP, dalam kesendirian, maupun dalam komunitas yang berjalan bersama dengan kita menuju ALLAH.
Bacaan I: 1 Raj. 8:1-7.9-13 menampilkan dalam kontemplasi kita, Salomo yang mempersembahkan BAKTI DI TENGAH DUKA, yang ada dalam Kerajaan yang diwariskan Daud. Raja baru itu menarik perhatian umat pada Kehadiran Yang Maha Agung di tengah hidup mereka, dengan Tabut Perjanjian, yang dihadirkan senantiasa di tengah mereka. Iman dibantu terasa hadir melalui “tanda dan sarana” yang inderawi. Oleh sebab itu, Israel mengimani Kasih Ilahi, bukan hanya dalam hati, tetapi juga secara nyata setiap menghadap Allah melalui Tabut Perjanjian. Umat Allah tidak mau lupa pada Kasih Sayang Allah, seberapa pun situasi dan kondisi nyata hidup pribadi dan komunitas kita. Oleh sebab itu, Perlindungan Allah senantiasa mereka amini.
Refleksi Kita: sejauh manakah Kasih Allah Yang Mulia senantiasa kita sambut, dengan hati, budi dan tindakan kehidupan? Arahkanlah hidup kita kepada Cinta Allah yang tanpa batas itu.
Bacaan Injil: Mrk. 6:53-56 memperlihatkan keadaan dulu maupun sekarang, yang meliputi seluruh umat, yaitu duka derita kendati diimani, bahwa Allah melindungi kita senantiasa. Dalam komunitas murid-murid Kristus, cinta kasih satu sama lain dan sembah bakti kepada Allah yang Mahakasih senantiasa kita hunjukkan. Kita sungguh yakin, bahwa kerakal dan kerikil yang ada dalam perjalanan bersama menuju kepada Allah akan senantiasa ditampung oleh Allah yang penuh kasih sayang. Ia pasti melingkupi kita dengan Roh Kasih-Nya. Darah Kristus sudah memperlihatkannya dan akan senantiasa mengungkapkan kerahiman-Nya.
Refleksi Kita: marilah kita memohon doa St. Agata, untuk membuka diri kita seutuhnya kepada belas kasih Allah seutuhnya. Terimakasih Tuhan.
(RP. B.S. Mardiatmadja, SJ – Dosen STF Driyarkara)
Doa Persembahan Harian
Allah, Bapa kami, kepada-Mu kupersembahkan hari ini. Kuhunjukkan semua doa, pikiran, perkataan, tindakan maupun suka-dukaku hari ini dalam kesatuan dengan Putra-Mu Yesus Kristus, yang senantiasa mempersembahkan Diri-Nya dalam Ekaristi bagi keselamatan dunia. Kiranya Roh Kudus, yang menjiwai Yesus, juga menjadi Pembimbing dan Kekuatanku hari ini sehingga aku siap sedia menjadi saksi Kasih-Mu.
Bersama Santa Maria, Bunda Yesus dan Bunda Gereja, secara khusus aku berdoa bagi ujud-ujud Bapa Suci dan para rasul doa Gereja Indonesia untuk bulan ini:
Ujud Gereja Universal: Mereka yang sakit parah – Semoga mereka yang sakit parah berserta keluarga mereka, menerima perawatan dan pendampingan jasmani dan rohani yang diperlukan.
Ujud Gereja Indonesia: Pemilihan Umum – Semoga warga negara Indonesia yang memiliki hak pilih dianugerahi kebijaksanaan dan kejernihan hati untuk memilih wakil rakyat dan pemimpin negeri yang mengutamakan kepentingan umum.
Amin
