Resmi T-SoM Angkatan ke-4 Dimulai

T-SoM Angkatan 4

Tidak terasa perjalanan Teens School of Mission atau T-SoM, sekolah misi remaja sudah memasuki angkatan ke-4. Pada hari Selasa, 05 Maret 2024, bertempat di Wisma Uskup KWI, dua belas Direktur Diosesan dan Direktur Nasional Karya Kepausan Indonesia bertemu untuk melakukan rapat pertama membahas program T-SoM angkatan ke-4. Ada 13 belas keuskupan yang menyatakan kesediaannya untuk ikut, namun pada rapat pertama ini Dirdios K. A. Palembang, RP. Yohanes Sigit Winarno, SCJ berhalangan hadir. 

Ada 45 remaja Katolik yang akan ikut dalam T-SoM 4 ini, didampingi oleh 17 kakak animator/animatris. Romo Nur Widipranoto selaku Dirnas KKI mengingatkan kembali pentingnya konsistensi para peserta dan kakak pendamping dalam mengikuti program selama 1 tahun. Keberhasilan program ini ditentukan oleh 2 hal, yaitu: kerjasama dan keseriusan bersama. 

Sejarah T-SoM

T-SoM merupakan program sekolah misi remaja yang diampu oleh Karya Kepausan Indonesia. T-SoM lahir untuk menjawab kegelisahan beberapa Uskup setelah Jamnas di Pontianak, bahwa setelah mengikuti Jambore Nasional atau Jamnas SEKAMI, sepertinya para remaja hanya ramai saat acara besar, setelah pulang tidak berbuat apa-apa, padahal telah mengeluarkan banyak biaya. KKI ingin menunjukkan bahwa Jamnas bukan event selebratif, melainkan event formatif dan edukatif. Setelah Jamnas selesai, pendampingan tidak berhenti, melainkan menjadi puncak pendampingan. 

Makna menjadi Katolik

Program T-SoM memiliki visi, misi dan indikator capaian. Telah disiapkan silabus yang berisi: topik, sasaran, dsbnya untuk proses pendampingan selama setahun. Menurut Romo Nur, menjadi Katolik memerlukan proses bertarget, pertumbuhan dan pertobatan yang terus-menerus. Seperti motto T-SoM: Menjadi remaja Katolik, cerdas-tangguh-gembira-misioner. Beriman tidak sekali jadi tapi berdinamika dan proses yang terus menerus, kadang naik, kadang turun hingga kemudian sampai pada tingkat kematangan tertentu. 

Cerdas-Tangguh-Gembira-Misioner

Romo Nur menyegarkan kembali pemahaman akan motto T-SoM, sekaligus sebagai informasi bagi dua keuskupan yang baru mengikuti T-SoM, yaitu: K. Sibolga dan K. Sanggau. Cerdas berarti membangun kecerdasan iman yang memadai. Tangguh berarti beriman tak tergoyahkan. Gembira berarti memiliki ciri dasar pengikut Kristus, yaitu sukacita/kegembiraan batin. Dan yang terakhir: Misioner berarti dalam jiwa martyria menginjili dengan perkataan dan perbuatan. Sementara arah T-SoM tidak pernah berubah, sesuai kekhasan SEKAMI, yaitu: 2D 2K (Doa, Derma, Kurban, Kesaksian). 

Tiga belas keuskupan yang ikut serta dalam program T-SoM Angkatan 4 adalah: K. Amboina, K. Manado, K.A. Makassar, K. Tanjung Selor, K. Sanggau, K. Sintang, K. Bogor, K. Bandung, K.A. Semarang, K. Pangkalpinang, K.A. Palembang, K. Padang, dan K. Sibolga.

(Budi Ingelina – Biro Nasional Karya Kepausan Indonesia)

Tinggalkan komentar