Renungan Harian Misioner
Senin Pekan Prapaskah IV, 11 Maret 2023
P. S. Sofronius
Yes. 65:17-21; Mzm. 30:2,4,5-6,11-12a,13b; Yoh. 4:43-54
Kata Yesus kepadanya, “Pergilah, anakmu hidup!”
(Yohanes 4:50)
Dalam bacaan Injil yang kita dengarkan hari ini, seorang pegawai istana datang kepada Yesus memohon agar menyembuhkan anaknya yang sakit. Awalnya pegawai Istana ini ingin mengajak Yesus ke rumahnya dan menyembuhkan anaknya, namun ide ini ditolak oleh Yesus. Yesus secara tidak langsung ingin menguji iman sang pegawai istana, apakah dia hanya akan percaya jika melihat langsung Yesus melakukan mukjizat atau dia percaya pada Yesus tanpa perlu bukti-bukti dan tanda-tanda? Dalam perjalanan pulang, anak buah si pegawai istana ini mengabarkan bahwa anaknya sudah sembuh dan waktunya pun sama saat Yesus menyuruh dia pulang. Kejadian ini meneguhkan si pegawai istana dan dia beserta seluruh keluarganya percaya kepada Yesus.
Kisah pegawai istana ini menyatakan sebuah sikap percaya yang tidak bergantung pada tanda-tanda. Yesus menegaskan bahwa banyak orang hanya percaya kepada-Nya ketika mereka melihat tanda-tanda dan mukjizat. Namun, kepercayaan yang sejati adalah kepercayaan atau iman yang tidak tergantung pada hal-hal luar biasa atau pengalaman-pengalaman mistik, supernatural, penampakan-penampakan, tetapi pada Sabda Allah. Pegawai istana dalam bacaan hari ini memilih untuk percaya pada kata-kata Yesus meskipun ia tidak melihat tanda-tanda yang diinginkannya, dan mengalami berkat dari iman itu.
Ketika pegawai istana ini mengetahui bahwa anaknya telah sembuh di saat Yesus menyuruh dia pulang, imannya kemudian bertumbuh. Ia dan seluruh keluarganya kemudian menjadi pengikut Yesus. Ini menunjukkan bahwa pertumbuhan iman seringkali melalui pengalaman pribadi dengan Yesus dan bukan hanya melalui apa yang dilihat oleh orang lain.
Dalam kehidupan kita sehari-hari, iman dan rasa percaya kita kepada Tuhan, kadang goyah. Kita kadang mempertanyakan banyak hal karena tidak ada bukti atau tidak ada hasil apapun saat percaya kepada Yesus. Melalui bacaan Injil hari ini, kita dikuatkan untuk tetap teguh dan kokoh dalam beriman, percaya bahwa Yesus selalu berjalan bersama kita dan mendengarkan setiap kata yang keluar dari dalam diri kita, serta akan mengabulkan semua doa permohonan kita sesuai dengan waktu-Nya.
Melalui bacaan ini, kita diajak untuk memperdalam iman dan kepercayaan kita kepada Yesus Kristus, serta memahami bahwa iman yang sejati tidak selalu tergantung pada pengalaman-pengalaman yang spektakuler, tetapi pada Sabda Allah. Iman sejati tidak menuntut tanda. Iman sejati percaya penuh kepada Sabda Allah.
Misi kita hari ini: Mempercayakan diri secara total kepada Sabda Allah dalam doa yang tak putus dan dalam bakti pelayanan yang tak kunjung pudar.
(Ignasius Lede – Komisi Karya Misioner KWI)
Doa Persembahan Harian
Allah, Bapa kami, kepada-Mu kupersembahkan hari ini. Kuhunjukkan semua doa, pikiran, perkataan, tindakan maupun suka-dukaku hari ini dalam kesatuan dengan Putra-Mu Yesus Kristus, yang senantiasa mempersembahkan Diri-Nya dalam Ekaristi bagi keselamatan dunia. Kiranya Roh Kudus, yang menjiwai Yesus, juga menjadi Pembimbing dan Kekuatanku hari ini sehingga aku siap sedia menjadi saksi Kasih-Mu.
Bersama Santa Maria, Bunda Yesus dan Bunda Gereja, secara khusus aku berdoa bagi ujud-ujud Bapa Suci dan para rasul doa Gereja Indonesia untuk bulan ini:
Ujud Gereja Universal: Para martir zaman sekarang – Semoga mereka yang mempertaruhkan hidup demi pewartaan Injil di berbagai belahan dunia mengobarkan Gereja dengan keberanian dan semangat misioner mereka.
Ujud Gereja Indonesia: Keluarga dengan anak berkebutuhan khusus. Semoga orang tua dan keluarga dengan anak berkebutuhan khusus dapat memaknai kehadiran anak mereka sebagai anugerah dan sarana untuk mewujudkan kasih Allah secara istimewa.
Amin
