Penebusan Sampai Tuntas

Renungan Harian Misioner
Sabtu dalam Pekan Suci, 30 Maret 2024
SABTU SUCI

Bacaan 1: Kej. 1:1 – 2:2; Mzm. 104:1-2a,5-6,10,12,13-14,24,35c; Kej. 22:1-18; Mrk. 16:1-7

Untuk zaman-Nya, Yesus dimakamkan secara normal, seperti semua orang yang wafat. Dan Dia wafat di Salib Jumat siang. Maka dimakamkan Jumat sore, supaya tidak dibaringkan baru Sabtunya. Bagi orang, yang secara tradisional merupakan anak-cucu Abraham-Ishak-Yakub, Yesus benar-benar melaksanakan pengutusan-Nya, yaitu menjadi anak Yusuf dan Maria. “Tuhan, terimakasih bahwa menjadi manusia”.

SEORANG sahabat telah menunjukkan persahabatannya, dengan menyumbangkan tanahnya untuk memakamkan Guru dari Nasaret itu dengan wajar. Dengan demikian ia menghormati Sang Guru sampai akhir secara tradisional. Tindakan itu adalah sambutan, yang berharga serta benar menandakan betapa, Guru tersebut mendapat penghargaan di antara masyarakat sekitar Golgotha dan di lingkungan mereka yang mengaku menjadi murid-Nya. Bagi para murid yang lain, upacara Jumat menyongsong Sabtu itu merupakan ungkapan bakti manusiawi yang juga memuji. 

Flavius Yosephus mencatat, sebagai orang yang menulis sejarah masa itu, sebagai tanda dan sarana historis mengenai Wafat dari Guru Nasaret yang dikenal oleh orang Yahudi, Yunani, Mesir, Yordania maupun Syria serta warga negara Romawi. Kenyataan itu menjadi bentuk historis dari Peristiwa Wafatnya Yesus, yang banyak diketahui oleh orang-orang daerah-Nya, sampai kelak menjadi momentum penting dalam sejarah dunia. Dari sisi iman, peristiwa pemakaman itu merupakan ungkapan lebih lanjut dari Pengutusan Sang Putra untuk menyatu dengan manusia yang ditebus sampai tuntas. Bapa yang maharahim memberikan Sang Putra menjadi manusia, yang dari tanah dan kembali ke tanah pula. Deo Gratias.

(RP. B.S. Mardiatmadja, SJ – Dosen STF Driyarkara)

Doa Persembahan Harian

Allah, Bapa kami, kepada-Mu kupersembahkan hari ini. Kuhunjukkan semua doa, pikiran, perkataan, tindakan maupun suka-dukaku hari ini dalam kesatuan dengan Putra-Mu Yesus Kristus, yang senantiasa mempersembahkan Diri-Nya dalam Ekaristi bagi keselamatan dunia. Kiranya Roh Kudus, yang menjiwai Yesus, juga menjadi Pembimbing dan Kekuatanku hari ini sehingga aku siap sedia menjadi saksi Kasih-Mu.

Bersama Santa Maria, Bunda Yesus dan Bunda Gereja, secara khusus aku berdoa bagi ujud-ujud Bapa Suci dan para rasul doa Gereja Indonesia untuk bulan ini:

Ujud Gereja Universal:Para martir zaman sekarang – Semoga mereka yang mempertaruhkan hidup demi pewartaan Injil di berbagai belahan dunia mengobarkan Gereja dengan keberanian dan semangat misioner mereka.

Ujud Gereja Indonesia: Keluarga dengan anak berkebutuhan khusus. Semoga orang tua dan keluarga dengan anak berkebutuhan khusus dapat memaknai kehadiran anak mereka sebagai anugerah dan sarana untuk mewujudkan kasih Allah secara istimewa.

Amin

Tinggalkan komentar