Menemukan KRISTUS dalam Komunitas Umat Beriman

Renungan Harian Misioner
Minggu, 07 April 2024
HARI MINGGU PASKAH II
MINGGU KERAHIMAN ILAHI

Kis. 4:32-35; Mzm. 118:2-4,16ab-18,22-24; 1Yoh. 5:1-6; Yoh. 20:19-31

Kita tentu telah mengetahui bahwa kata ‘Gereja’ memiliki 2 pengertian, yakni sebagai bangunan tempat umat Kristiani beribadah dan juga komunitas umat beriman. Mungkin bagi sebagian dari kita, bangunan fisik Gereja mendapat lebih banyak perhatian. Akan tetapi pernahkah kita merenungkan bagaimana situasi Gereja sebagai komunitas orang beriman di sekitar kita? Masing-masing dari kita dipanggil untuk mengikuti Yesus Kristus secara personal. Namun iman kita bertumbuh dalam komunitas ‘Gereja’ itu sendiri. 

Bacaan Injil dalam minggu Paskah II kali ini mengajak kita merenungkan bagaimana Thomas menemukan kembali iman-nya dalam komunitas para rasul. Sama seperti manusia modern yang selalu mencari pembuktian akan imannya, Thomas juga menginginkan bukti bahwa Yesus benar-benar bangkit dan menampakkan diri kepada teman-temannya. Thomas dikisahkan tidak hadir bersama komunitas ketika Yesus menampakkan diri. Ketika ia kembali bergabung dan berkumpul bersama para rasul, Yesus kembali menampakkan diri dan Thomas mendapatkan bukti yang diinginkannya dan percaya. 

Ada pribadi-pribadi yang di tengah pergulatan rohaninya, mereka memisahkan diri dari komunitas gerejani. Ada pula dalam situasi lain di mana komunitas umat beriman yang justru menutup mata akan kebutuhan rohani anggotanya, sehingga menyebabkan pribadi-pribadi  tertentu merasa dikucilkan dan terasing. Situasi yang demikian jelas jauh dari gambaran jemaat perdana di mana para rasul berkumpul dan melihat Yesus yang bangkit di tengah mereka. 

Kata-kata Yesus sendiri yang seharusnya menjadi bahan permenungan kita. Sementara pintu-pintu terkunci, Yesus datang dan Ia berdiri di tengah-tengah mereka dan berkata: “Damai sejahtera bagi kamu!” Yesus senantiasa menyebarkan kedamaian. Hanya ketika komunitas umat beriman mampu memancarkan keharmonisan dan kedamaian, ia mampu menjadi bukti kehadiran Kristus. Dalam komunitas seperti itulah, orang-orang yang mengalami pergulatan dalam pencarian iman seperti Thomas, menemukan kembali kekuatan. 

Saudari-saudara yang terkasih, marilah dalam semangat Paskah ini, bersama-sama kita merefleksikan kembali peranan kita dalam membangun Gereja sebagai persekutuan umat Allah. Semoga melalui kehadiran kita sebagai anggota Gereja, banyak orang merasakan dan melihat kehadiran Kristus yang bangkit dengan mulia. Semoga kita turut serta membangun Gereja yang selalu memancarkan kedamaian dan sukacita. Tuhan memberkati. 

(Br. Kornelius Glossanto, SX – Misionaris Xaverian)

Doa Persembahan Harian

Allah, Bapa kami, kepada-Mu kupersembahkan hari ini. Kuhunjukkan semua doa, pikiran, perkataan, tindakan maupun suka-dukaku hari ini dalam kesatuan dengan Putra-Mu Yesus Kristus, yang senantiasa mempersembahkan Diri-Nya dalam Ekaristi bagi keselamatan dunia. Kiranya Roh Kudus, yang menjiwai Yesus, juga menjadi Pembimbing dan Kekuatanku hari ini sehingga aku siap sedia menjadi saksi Kasih-Mu.

Bersama Santa Maria, Bunda Yesus dan Bunda Gereja, secara khusus aku berdoa bagi ujud-ujud Bapa Suci dan para rasul doa Gereja Indonesia untuk bulan ini:

Ujud Gereja UniversalPeran perempuan – Semoga martabat dan nilai tinggi perempuan diakui di setiap budaya, dan semoga diskriminasi yang mereka alami di berbagai belahan dunia diakhiri. 

Ujud Gereja IndonesiaKesehatan mental – Semoga masyarakat kita memiliki kepekaan untuk mengenali orang dengan masalah kesehatan mental dan orang dengan gangguan jiwa, serta melakukan upaya nyata untuk membantu mereka agar tetap memelihara imannya.  

Amin

Tinggalkan komentar