Renungan Harian Misioner
Kamis, 11 April 2024
P. S. Stanislaus
Kis 5:27-33; Mzm 34:2,9,17-18,19-20; Yoh 3:31-36; atau dr RUybs
S. Stanislaus, Uskup dan Martir yang kita rayakan hari ini, lahir tahun 1030 di Szczepanowski, Polandia. Ia adalah seorang Uskup Polandia pada abad ke-11, santo yang dihormati dalam Gereja Katolik. Tahun 1072 beliau menjadi Uskup Krakow, seorang pemimpin Gereja yang sangat peduli kepada umat-Nya. Ketaatannya kepada Tuhan membuat Stanislaus bersikap tegas, berani menasihati dan menegur siapa pun yang hidupnya tidak mengikuti ajaran Kristus. Termasuk seorang Raja yang diekskomunikasikan dan dikucilkan dari Gereja dan tidak diperkenankan merayakan Ekaristi serta tidak boleh menerima Komuni Kudus. Raja Boleslawa II yang tidak bermoral ini mendatangi kapel Skalka, dan dengan tangannya sendiri membunuh Uskup Stanislaus saat mempersembahkan misa. Stanislaus menjadi martir di usia 48 tahun, menjadi pelindung Polandia dan Krakow. Ia dikanonisasi pada tahun 1253 oleh Paus Innosensius IV.
“Bapa mengasihi Anak dan telah menyerahkan segala sesuatu kepada-Nya. Barangsiapa percaya kepada Anak, ia beroleh hidup yang kekal, tetapi barang siapa tidak taat kepada Anak, ia tidak akan melihat hidup, melainkan murka Allah tetap ada di atasnya” [Yoh. 3:35-36]
Manusia diciptakan untuk hidup bahagia bersama Tuhan. Kita yang percaya dan telah dibaptis, diangkat menjadi anak-anak Allah agar kita dapat hidup bersatu dengan-Nya dalam cinta kasih. Kita boleh mengenal, mengasihi dan melayani Tuhan sejak masih hidup di dunia. Hidup dalam pertobatan serta taat kepada Allah, akan mengantar kita dalam persatuan dengan Allah Tritunggal.
Sebagai umat beriman, kita percaya keselamatan hanya ada di dalam Yesus Tuhan. Kita percaya kepada kuasa-Nya yang mampu melakukan segala hal kebaikan bagi kita. Kita belajar untuk tetap setia mengikuti-Nya meski melalui jalan salib. Kita mau tetap setia berjalan bersama Yesus yang memanggul salib-Nya sampai ke Golgotha dan wafat disalib untuk menebus dosa manusia. Allah membangkitkan Yesus dari kematian di kayu salib, karena Allah menghendaki manusia bertobat dan menerima pengampunan dosa melalui kematian Putra-Nya. Maka hendaknya kita bertobat dan hidup dalam ketaatan kepada Allah.
Karunia Roh Kudus telah dikaruniakan Allah kepada semua orang yang taat, percaya dan setia mengikuti-Nya. Kesaksian Yohanes membuat kita semakin percaya bahwa Yesus sungguh Allah dan sungguh manusia. Siapa yang bertobat, percaya dan taat kepada Yesus, ia akan beroleh hidup yang kekal. Siapa yg menerima kesaksian-Nya, ia mengakui Allah yang benar. Berserulah kepada-Nya, Dia akan mendengar dan menolong karena Dia adalah Penyelamat kita. Pujilah Tuhan senantiasa, muliakan Dia dan masyhurkanlah nama-Nya. Bagi orang percaya, Tuhan akan meluputkan dan menyelamatkan kita dari kesesakan.
(Alice Budiana – Komunitas Meditasi Katolik Ancilla Domini, Paroki Kelapa Gading – KAJ)
Doa Persembahan Harian
Allah, Bapa kami, kepada-Mu kupersembahkan hari ini. Kuhunjukkan semua doa, pikiran, perkataan, tindakan maupun suka-dukaku hari ini dalam kesatuan dengan Putra-Mu Yesus Kristus, yang senantiasa mempersembahkan Diri-Nya dalam Ekaristi bagi keselamatan dunia. Kiranya Roh Kudus, yang menjiwai Yesus, juga menjadi Pembimbing dan Kekuatanku hari ini sehingga aku siap sedia menjadi saksi Kasih-Mu.
Bersama Santa Maria, Bunda Yesus dan Bunda Gereja, secara khusus aku berdoa bagi ujud-ujud Bapa Suci dan para rasul doa Gereja Indonesia untuk bulan ini:
Ujud Gereja Universal: Peran perempuan – Semoga martabat dan nilai tinggi perempuan diakui di setiap budaya, dan semoga diskriminasi yang mereka alami di berbagai belahan dunia diakhiri.
Ujud Gereja Indonesia: Kesehatan mental – Semoga masyarakat kita memiliki kepekaan untuk mengenali orang dengan masalah kesehatan mental dan orang dengan gangguan jiwa, serta melakukan upaya nyata untuk membantu mereka agar tetap memelihara imannya.
Amin
