Renungan Harian Misioner
Jumat, 26 April 2024
P. S. Kletus dan Marselinus
Kis. 13:26-33; Mzm. 2:6-7,8-9,10-11; Yoh. 14:1-6
Janganlah gelisah hatimu. Percayalah kepada Allah, percayalah juga kepada-Ku.
(Yohanes 14:1)
Menjalani sesuatu tanpa tujuan dan kepastian membuat semua orang bertanya-tanya dan ragu untuk melangkah. Hal ini dialami oleh para Murid Yesus dalam bacaan Injil yang kita dengarkan hari ini. Menjelang peristiwa kematian dan kebangkitan-Nya, Yesus menguatkan hati para murid untuk tetap teguh dan setia kepada-Nya karena Dia-lah jalan kebenaran dan hidup.
Yesus memulai dengan mengatakan, “Janganlah gelisah hatimu.” Kata-kata Yesus ini mengingatkan murid-murid-Nya untuk mempercayai Dia seutuhnya. Pesan ini penting bagi kita semua, karena dalam kehidupan yang penuh dengan ketidakpastian dan kesulitan, kepercayaan kepada Tuhan dapat memberikan kedamaian dan kekuatan.
Yesus menyatakan bahwa Dia akan pergi untuk mempersiapkan tempat bagi para murid-Nya di rumah Bapa-Nya. Sabda Yesus ini menggambarkan janji Yesus akan surga bagi mereka yang percaya dan mengikuti-Nya. Janji Yesus ini adalah pengharapan yang menguatkan, bahwa di tengah kesulitan dunia ini, ada tempat yang telah disiapkan bagi kita di hadapan Allah.
Selain menguatkan hati para murid dengan mengatakan bahwa sudah ada tempat bagi mereka di rumah Bapa-Nya, Yesus menyatakan bahwa Dia sendiri adalah jalan, kebenaran, dan kehidupan. Kata-kata Yesus ini menegaskan eksklusivitas Kristus sebagai satu-satunya jalan kepada Allah dan surga-Nya. Sabda Yesus ini adalah panggilan bagi kita untuk menempuh jalan yang benar, yaitu jalan yang ditunjukkan oleh Kristus: hidup penuh kasih kepada semua orang.
Dalam kehidupan sehari-hari, kita tidak boleh membiarkan hati kita gelisah karena Yesus selalu ada untuk kita. Yesusmengetahui segalanya sebagaimana Dia mengetahui hati setiap murid-Nya. Ketika Yesus mengatakan kepada para muriddan kita saat ini untuk percaya kepada-Nya, Dia memanggil kita kepada keselamatan dalam perjamuan abadi di Surga. Saat hati kita gelisah, kita dapat datang kepada Yesus melalui saat hening dan doa pribadi yang mendalam. Dengan demikian, segala kegelisahan kita hilang dan hanya ada damai. Marilah kita selalu percaya kepada Yesus dengan total dan tanpa sedikitpun keraguan.
Misi kita hari ini: Mendekatkan diri kepada Yesus melalui doa pribadi dan saat hening.
(Ignasius Lede – Komisi Karya Misioner KWI)
Doa Persembahan Harian
Allah, Bapa kami, kepada-Mu kupersembahkan hari ini. Kuhunjukkan semua doa, pikiran, perkataan, tindakan maupun suka-dukaku hari ini dalam kesatuan dengan Putra-Mu Yesus Kristus, yang senantiasa mempersembahkan Diri-Nya dalam Ekaristi bagi keselamatan dunia. Kiranya Roh Kudus, yang menjiwai Yesus, juga menjadi Pembimbing dan Kekuatanku hari ini sehingga aku siap sedia menjadi saksi Kasih-Mu.
Bersama Santa Maria, Bunda Yesus dan Bunda Gereja, secara khusus aku berdoa bagi ujud-ujud Bapa Suci dan para rasul doa Gereja Indonesia untuk bulan ini:
Ujud Gereja Universal: Peran perempuan – Semoga martabat dan nilai tinggi perempuan diakui di setiap budaya, dan semoga diskriminasi yang mereka alami di berbagai belahan dunia diakhiri.
Ujud Gereja Indonesia: Kesehatan mental – Semoga masyarakat kita memiliki kepekaan untuk mengenali orang dengan masalah kesehatan mental dan orang dengan gangguan jiwa, serta melakukan upaya nyata untuk membantu mereka agar tetap memelihara imannya.
Amin
