Renungan Harian Misioner
Senin, 29 April 2024
P. S. Katarina dari Sienna
Kis. 14:5-18; Mzm 115:1-2,3-4,15-16; Yoh. 14:21-26; atau dr RUybs
Tidak sedikit orang yang memeluk iman, karena mewarisinya atau tertarik pada iman karena kebiasaan kata atau pikiran atau tindakan saja. Kita diajak untuk memperdalam iman, bukan menembus kebiasaan saja, melainkan sampai lubuk hati yang terdalam. Tradisi Gereja mengajak kita untuk belajar terus menerus, guna menghayati iman secara lahir dan batin. Cara itu dapat menjadikan iman merupakan anugerah Ilahi dan menjadikannya ‘harta rohani yang amat berharga’. Sikap iman yang mendalam itu menyatukannya dengan kasih: seperti Santa Katarina dari Sienna. Dia pantas kita jadikan teladan.
Maka, mari refleksi kita: mohonlah iman, yang melampaui kebiasaan saja.
Bacaan I: Kis. 14:5-18 menggambarkan perjalanan Gereja Perdana, yang pantas menjadi teladan bagi para Murid Kristus selanjutnya. Intinya adalah seberapa pun kita sudah melakukan cacat dan cela, namun terus menerus mau bertobat, untuk disentuh oleh Hati Sang Putra. Kadang kala, hal itu bahkan membawa korban, seperti dikisahkan mengenai Paulus, yang sesudah bertobat, namun tetap mau merasa, memikir dan bertindak sesuai dengan Kehendak Tuhan. Lalu mereka juga tetap mau pergi ke mana-mana demi mewartakan Injil. St. Katarina dari Sienna juga menyediakan diri untuk terlibat dalam banyak daerah, dan mengusahakan banyak orang berbakti kepada Tuhan.
Refleksi: siagakan hatimu.
Bacaan Injil: Yoh. 14:21-26 mengundang semua murid Kristus, untuk membuka diri agar Sang Bijaksana sudi memberi Kerahiman dan membawa orang bertobat. Lalu memulihkan pelbagai perselisihan menjadi persekutuan. Begitulah yang dilakukan oleh Santa Katarina dari Sienna, sampai memulihkan Gereja menjadi utuh suci. Dengan demikian, cintanya kepada Tuhan Yesus telah membantu Gereja membagikan Kasih Sayang Ilahi, di seluruh Gereja. Kasih sayang itu menyuburkan Gereja.
Refleksi kita: marilah kita membuka hati, agar Roh Kasih Kristus meneguhkan kita dan menguatkan iman menjadi daya kasih dalam diri maupun komunitas dan Gereja kita. Tuhan jadikan iman yang penuh kasih.
(RP. B.S. Mardiatmadja, SJ – Dosen STF Driyarkara)
Doa Persembahan Harian
Allah, Bapa kami, kepada-Mu kupersembahkan hari ini. Kuhunjukkan semua doa, pikiran, perkataan, tindakan maupun suka-dukaku hari ini dalam kesatuan dengan Putra-Mu Yesus Kristus, yang senantiasa mempersembahkan Diri-Nya dalam Ekaristi bagi keselamatan dunia. Kiranya Roh Kudus, yang menjiwai Yesus, juga menjadi Pembimbing dan Kekuatanku hari ini sehingga aku siap sedia menjadi saksi Kasih-Mu.
Bersama Santa Maria, Bunda Yesus dan Bunda Gereja, secara khusus aku berdoa bagi ujud-ujud Bapa Suci dan para rasul doa Gereja Indonesia untuk bulan ini:
Ujud Gereja Universal: Peran perempuan – Semoga martabat dan nilai tinggi perempuan diakui di setiap budaya, dan semoga diskriminasi yang mereka alami di berbagai belahan dunia diakhiri.
Ujud Gereja Indonesia: Kesehatan mental – Semoga masyarakat kita memiliki kepekaan untuk mengenali orang dengan masalah kesehatan mental dan orang dengan gangguan jiwa, serta melakukan upaya nyata untuk membantu mereka agar tetap memelihara imannya.
Amin
