Siaga Mengabdi

Renungan Harian Misioner
Senin, 13 Mei 2024
SP. MARIA dari FATIMA

Kis 19:1-8; Mzm 68:2-3.4-5ac.6-7ab; Yoh 16:29-33

Sejak Gereja awal, tidak terhitung lagi orang yang bertobat: ya dari dunia Yahudi atau Yunani atau Romawi; dari daerah Mesir atau Germania atau Afrika dan Inggris bahkan Timur. Sebelum hati yang penuh kebencian, atau ketakutan atau tidak pedulian,- ada saja jenis orang yang batinnya sungguh tak terhitung. Sangat banyak orang yang bertobat menjadi murid Kristus, yang menjadi mengagumi Yesus Kristus, padahal sebelumnya penuh kebencian atau acuh tak acuh. Banyak sekali orang yang menjadi terpukau kepada Tuhan Yesus. 

Refleksi: Dari asal batiniah apakah yang sungguh beralih ke menjadi murid Kristus, kita ini sekarang menjadi murid Kristus? Bagaimanakah sikap hati kita di masa sekarang? Selalu demikian? Ataukah kadang kali mondar-mandir ke segala arah, karena hati tidak stabil dalam berbakti terus? 

Bacaan I: Kis  19:1-8 memperlihatkan, bagaimana dengan pertobatannya, Paulus dan kawan-kawannya cepat menjadi saksi dalam mewartakan mengajak orang segera siap diberi pewartaan yang luhur, mengenai Sang Putra. Padahal, mereka tidak mendapat upah apapun. Daerah pelayanannya pun sulit dihitung arah dan lingkaran jaraknya. Anugerah Roh melimpah tanpa bisa dihitung pengaruh kasih-Nya. Sampai sekarang, jejak langkah jangkauan kerasulannya menyebabkan bahwa sulit sekali memperhitungkan generasi kerasulannya: mereka menjadi murid dari banyak generasi orang yang menyediakan diri disambut menjadi bagian siswa/i Kristus. 

Refleksi: warisan generasi keberapakah kita bila diurutkan dalam pemuridan Sang Penebus dan Sahabat Kristus? Betapa kita pantas bersyukur karena boleh jadi murid Paulus dan berikutnya. 

Bacaan Injil: Yoh. 16:29-33 memaparkan pelbagai macam cara yang dipakai oleh generasi perdana dari evangelisasi awal. Betapa kita perlu bersyukur atas kemampuan mendengarkan pewartaan Para Rasul itu. Padahal mereka merupakan generasi pertama, yang masih harus menyaring pelbagai ajaran itu. Kita perlu ingat, betapa cermat kita perlu menyaring kata dan warna dasar pengajaran Tuhan, yang masih perlu ditata. Maka dari itu, betapa perlu dikagumi, anugerah generasi muda yang dengan penuh kerendahan hati dalam mendengarkan Sang Sabda. 

Refleksi kita: betapa kita perlu mensyukuri curahan rahmat Allah Roh Kudus untuk menyambut Kerahiman Ilahi. Kita jua perlu mensyukuri lapis demi lapis kita menerima Roh Allah. Untuk masa ini, kita siap dan siaga untuk bergegas menyambut pewartaan-pewartaan berikutnya, supaya dapat menjadi Saksi Injil selanjutnya.

(RP. B.S. Mardiatmadja, SJ – Dosen STF Driyarkara)

Doa Persembahan Harian

Allah, Bapa kami, kepada-Mu kupersembahkan hari ini. Kuhunjukkan semua doa, pikiran, perkataan, tindakan maupun suka-dukaku hari ini dalam kesatuan dengan Putra-Mu Yesus Kristus, yang senantiasa mempersembahkan Diri-Nya dalam Ekaristi bagi keselamatan dunia. Kiranya Roh Kudus, yang menjiwai Yesus, juga menjadi Pembimbing dan Kekuatanku hari ini sehingga aku siap sedia menjadi saksi Kasih-Mu.

Bersama Santa Maria, Bunda Yesus dan Bunda Gereja, secara khusus aku berdoa bagi ujud-ujud Bapa Suci dan para rasul doa Gereja Indonesia untuk bulan ini:

Ujud Gereja Universal: Formasi para religius dan calon imam – Semoga para biarawan dan biarawati, serta para calon imam, tumbuh dalam panggilan mereka sendiri melalui pembinaan pribadi, pastoral, spiritual dan komunitas, sehingga mereka mampu menjadi saksi Injil yang kredibel. 

Ujud Gereja IndonesiaContent creator dan influencer – Semoga para content creator dan influencer mampu memproduksi konten-konten yang mengandung pesan positif, kejujuran, dan membangun persatuan. 

Amin

Tinggalkan komentar