Betapa Besar Cinta YESUS pada Kita

Renungan Harian Misioner
Rabu, 15 Mei 2024
P. S. Dymphna

Kis 20:28-38; Mzm 68:29-30.33-35a.35b-36c; Yoh 17:11b-19

Perikop Injil yang kita baca dan renungkan hari ini merupakan perikop yang sama yang digunakan pada hari Minggu, 12 Mei yang lalu. Ketika saya membaca dan merenungkannya, hati saya mengalami sukacita karena menyadari betapa baiknya Tuhan kita Yesus Kristus kepada kita. 

Yesus yang adalah Guru dan Penyelamatku, sebelum meninggalkan para murid-Nya untuk kembali kepada Bapa-Nya, Ia berdoa bagi semua murid-Nya. Ini menunjukkan betapa besar cinta Yesus kepada semua murid-Nya. Ini yang membuat hati saya mengalami sukacita yang besar! 

Dalam perikop itu ada 3 macam doa yang Tuhan Yesus panjatkan kepada Bapanya. Pertama, Yesus berdoa supaya Bapa memelihara para murid-Nya agar mereka menjadi satu. Yesus tahu salah satu ancaman yang akan terjadi pada para murid-Nya adalah perpecahan. Maka Ia mohon kepada Bapa-Nya agar memelihara mereka supaya tetap bersatu. Kedua, Yesus meminta kepada Bapa-Nya agar melindungi para murid-Nya dari yang jahat. Yesus tahu persis apa yang akan terjadi pada para murid-Nya setelah kelak Ia tinggalkan, yaitu bahwa dunia akan membenci mereka seperti dunia membenci diri-Nya. Alasannya jelas: karena mereka bukan berasal dari dunia, seperti Yesus juga bukan berasal dari dunia. Ketiga, Yesus berdoa agar Bapa menguduskan para murid-Nya dalam kebenaran. Yesus telah menguduskan diri-Nya bagi mereka, maka Ia berharap agar mereka pun dikuduskan dalam kebenaran.

Mengenali isi doa Yesus ini, mendorong kita semua untuk mewujudkannya dalam kehidupan kita. Yesus yang memohon kepada Bapa-Nya agar para murid-Nya bersatu, mestinya mendorong kita semua untuk mewujudkan persatuan itu. Kalau kita mengusahakan persatuan itu, pastilah Bapa mengabulkan permohonan Yesus itu. Kalau kita tidak mengusahakannya, meskipun Yesus telah berdoa kepada Bapa-Nya agar memelihara umat-Nya tetap bersatu, maka mustahillah terjadi persatuan itu. Usaha sekecil apapun dari pihak kita untuk mewujudkan persatuan di antara murid Yesus sangat berguna bagi tercapainya persatuan itu.

Yesus sudah berdoa kepada Bapa-Nya agar para murid-Nya dilindungi dari yang jahat. Di sini perlu kita perhatikan baik-baik: Yesus meminta kepada Bapa-Nya supaya melindungi para murid-Nya dari yang jahat. Yesus tidak meminta kepada Bapa-Nya agar membebaskan para murid-Nya dari yang jahat. Karena membebaskan para murid-Nya dari yang jahat adalah hal yang tidak mungkin. Bahkan Yesus sendiri mengatakan,  “Seorang hamba tidaklah lebih tinggi dari pada tuannya. Jikalau mereka telah menganiaya Aku, mereka juga akan menganiaya kamu.” (Yoh. 15:20). Kalau kadang-kadang kita mendapatkan penganiayaan hanya karena kita ini murid-murid Yesus, kita harus tetap yakin bahwa Allah tetap melindungi dan menjagai kita. Tuhan Yesus Kristus sendiri telah berkata, “Aku akan menyertai kamu senantiasa sampai akhir zaman”(Mat. 28:20).

Yesus mengundang para murid-Nya untuk menjadi kudus dan menjadi sempurna seperti Allah Bapa adalah sempurna (bdk. Mat. 5:48). Menyadari bahwa dengan kekuatannya sendiri para murid tidak sanggup memenuhi undangan itu, Tuhan Yesus meminta Bapa-Nya untuk menguduskan para murid-Nya dalam kebenaran. Usaha manusia yang ditopang oleh rahmat Allah akan memampukan manusia mencapai kekudusan/kesempurnaan itu. Allah Bapa atas permintaan Yesus selalu menyediakan rahmat kekudusan bagi kita semua, sekarang tinggal bagaimana kita memanggapi tawaran rahmat itu. Kalau kita menanggapinya secara positif dengan mengusahakan sekuat tenaga kita dan ditopang oleh rahmat Allah, kita akan mampu mencapai kekudusan itu. Semoga!!!

(RP. Yakobus Sriyatmoko, SX – Magister Novis Serikat Xaverian di Wisma Xaverian Bintaro, Tangerang)

Doa Persembahan Harian

Allah, Bapa kami, kepada-Mu kupersembahkan hari ini. Kuhunjukkan semua doa, pikiran, perkataan, tindakan maupun suka-dukaku hari ini dalam kesatuan dengan Putra-Mu Yesus Kristus, yang senantiasa mempersembahkan Diri-Nya dalam Ekaristi bagi keselamatan dunia. Kiranya Roh Kudus, yang menjiwai Yesus, juga menjadi Pembimbing dan Kekuatanku hari ini sehingga aku siap sedia menjadi saksi Kasih-Mu.

Bersama Santa Maria, Bunda Yesus dan Bunda Gereja, secara khusus aku berdoa bagi ujud-ujud Bapa Suci dan para rasul doa Gereja Indonesia untuk bulan ini:

Ujud Gereja Universal: Formasi para religius dan calon imam – Semoga para biarawan dan biarawati, serta para calon imam, tumbuh dalam panggilan mereka sendiri melalui pembinaan pribadi, pastoral, spiritual dan komunitas, sehingga mereka mampu menjadi saksi Injil yang kredibel. 

Ujud Gereja IndonesiaContent creator dan influencer – Semoga para content creator dan influencer mampu memproduksi konten-konten yang mengandung pesan positif, kejujuran, dan membangun persatuan. 

Amin

Tinggalkan komentar