Barui Komitmen sebagai Murid YESUS

Renungan Harian Misioner
Jumat, 17 Mei 2024
P. S. Paskalis Baylon

Kis 25:13-21; Mzm 103:1-2.11-12.19-20ab; Yoh 21:15-19

Saudara-saudari yang terkasih dalam Kristus Yesus. Banyak hal yang menarik yang patut kita renungkan bersama secara khusus dalam bacaan Injil hari ini di mana Yesus bertanya sampai tiga kali kepada Petrus dan sekaligus menantangnya, “Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku lebih dari pada mereka ini?” Jawab Petrus kepada-Nya: “Benar Tuhan, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau.” Kata Yesus kepadanya: “Gembalakanlah domba-domba-Ku.” (Yoh. 21:15). Demikianlah pertanyaan ini terulang sebanyak tiga kali. Mungkinkah pertanyaan ini sebagai bentuk pemulihan hubungan Petrus dan Yesus setelah Petrus dengan terang-terangan menyangkal Yesus di depan orang lain sebanyak tiga kali? Apakah peristiwa yang terjadi pada waktu Tuhan Yesus diadili mengubahkan sikap Petrus mengenai kasihnya dan komitmennya kepada Tuhan Yesus? Oleh karena Petrus menyangkal Tuhan Yesus di depan orang lain, Yesus bertanya apakah dia masih yakin bahwa komitmennya lebih hebat dari pada mereka. Dalam bagian terakhir dari perikop ini, jelaslah bahwa Yesus dengan kasih dan pengampunan, menerima kembali Petrus di depan murid-murid-Nya yang lain. 

Saudara-saudari yang terkasih dalam Kristus Yesus. Peristiwa Yesus menerima kembali Petrus di depan murid-murid-Nya yang lain dengan berkata kepada Petrus, “Ikutlah Aku”,  diawali dengan sebuah sebuah pertanyaan yang mengisyaratkan bahwa mengikuti Yesus harus berlandaskan pada “Kasih” kepada-Nya. Sesungguhnya pertanyaan yang sama juga diberikan kepada murid-murid-Nya yang lain, dan kepada kita semua yang percaya kepada-Nya dan oleh karena baptisan kita dipersekutukan bersama dengan Kristus. Pertanyaan Yesus kepada Petrus adalah pertanyaan yang penting untuk semua orang yang percaya kepada-Nya. Kita semua harus memiliki kasih pribadi dari hati yang tulus bagi Yesus dan senantiasa mengabdi kepada-Nya. Namun mewujudkannya tentu tidak selalu mudah. Itulah sebabnya, mungkin ada maksud tertentu pula mengapa Yesus sampai bertanya tiga kali kepada Petrus, apakah engkau mengasihi Aku?”  karena Yesus tahu betul bagaimana kelemahan kita manusia yang lemah pada komitmen. Janji Baptis yang setiap kali kita ulangi dalam perayaan Vigili Paskah setiap tahun adalah sarana yang baik bagi kita untuk mengingat kembali komitmen kita sebagai murid-murid-Nya. Tetapi komitmen sebagai murid yang mengasihi Yesus tidak harus menunggu untuk diperbarui sekali setahun saja, melainkan harus dilakukan setiap hari setiap waktu mengingat kelemahan manusiawi kita yang selalu ingkar janji dan lemah pada komitmen. Pembaruan ini tentunya lewat cara yang sederhana: tidak lupa membangun hidup doa setiap hari dengan Tuhan dan membaca Firman-Nya sebagai vitamin hidup setiap hari. 

(RD. Hendrik Palimbo – Dosen STIKPAR Toraja, Keuskupan Agung Makassar)

Doa Persembahan Harian

Allah, Bapa kami, kepada-Mu kupersembahkan hari ini. Kuhunjukkan semua doa, pikiran, perkataan, tindakan maupun suka-dukaku hari ini dalam kesatuan dengan Putra-Mu Yesus Kristus, yang senantiasa mempersembahkan Diri-Nya dalam Ekaristi bagi keselamatan dunia. Kiranya Roh Kudus, yang menjiwai Yesus, juga menjadi Pembimbing dan Kekuatanku hari ini sehingga aku siap sedia menjadi saksi Kasih-Mu.

Bersama Santa Maria, Bunda Yesus dan Bunda Gereja, secara khusus aku berdoa bagi ujud-ujud Bapa Suci dan para rasul doa Gereja Indonesia untuk bulan ini:

Ujud Gereja Universal: Formasi para religius dan calon imam – Semoga para biarawan dan biarawati, serta para calon imam, tumbuh dalam panggilan mereka sendiri melalui pembinaan pribadi, pastoral, spiritual dan komunitas, sehingga mereka mampu menjadi saksi Injil yang kredibel. 

Ujud Gereja IndonesiaContent creator dan influencer – Semoga para content creator dan influencer mampu memproduksi konten-konten yang mengandung pesan positif, kejujuran, dan membangun persatuan. 

Amin

Tinggalkan komentar