Jebakan dan Kebajikan

Renungan Harian Misioner
Selasa, 04 Juni 2024
P. S. Kuirinus

2Ptr 3:12-15a.17-18; Mzm 90:2.3-4.10.14.16; Mrk 12:13-17

“Berikanlah milik Kaisar kepada Kaisar dan milik Allah kepada Allah.”
(Markus 12:17)

Bacaan yang kita dengarkan dari Injil Markus 12:13-17 menceritakan perihal membayar pajak kepada kaisar. Orang-orang farisi dan Herodian mencobai Yesus dengan mengajukan pertanyaan yang kontroversial: apakah diperbolehkan membayar pajak kepada Kaisar atau tidak? Jika Yesus menjawab “ya,” maka Yesus bisa dituduh mendukung penjajah Romawi dan kehilangan dukungan dari rakyat Yahudi yang tertindas. Jika Yesus menjawab “tidak,” maka Yesus bisa dituduh memberontak terhadap kekuasaan Romawi.

Yesus, yang mengetahui kemunafikan orang-orang farisi dan para pendukung Herodes, meminta mereka untuk membawa uang Dinar yang digunakan untuk membayar pajak. Yesus kemudian bertanya, “Gambar dan nama siapakah ini?” Mereka menjawab, “Gambar dan nama Kaisar.” Yesus lalu memberikan jawaban yang bijak, “Berikanlah milik Kaisar kepada Kaisar dan milik Allah kepada Allah.” Mereka pun terkejut dengan jawaban ini dan tidak bisa menjebak Yesus.

Melalui bacaan hari ini, Yesus menunjukkan kebijaksanaan dan kecerdasan dalam menghadapi pertanyaan yang menjebak. Sikap Yesus ini mengingatkan kita untuk selalu berpikir dengan bijak dan tidak terjebak dalam provokasi atau pertanyaan yang bertujuan untuk menjatuhkan. Yesus mengakui kewajiban kita sebagai warga negara dan sebagai umat Allah. Kita harus menjalankan tanggung jawab kita kepada negara, seperti membayar pajak, namun pada saat yang sama kita harus tetap setia dan memberikan apa yang menjadi milik Allah, yaitu hidup, iman, dan perbuatan baik kita.

Uang Dinar bergambar Kaisar menunjukkan kekuasaan duniawi yang dimiliki oleh Kaisar, sementara memberikan kepada Allah apa yang menjadi milik-Nya menandakan kekuasaan ilahi yang lebih tinggi. Ini mengingatkan kita bahwa segala sesuatu di dunia ini pada akhirnya adalah milik Tuhan, dan kita harus memprioritaskan hubungan kita dengan-Nya di atas segalanya. Orang-orang Farisi dan Herodian mendekati Yesus dengan niat yang tidak jujur. Mereka bertanya kepada Yesus bukan karena ingin mencari kebenaran, tetapi karena mereka ingin mencari celah untuk menjatuhkan Yesus. Hal ini mengingatkan kita untuk selalu bertindak dengan kejujuran dan integritas, terutama dalam hubungan kita dengan orang lain.

Dalam kehidupan kita setiap hari, ada banyak kejadian di mana kita menjadi pelaku yang mencoba menjebak orang lain atau menjadi korban jebakan oleh orang lain. Yang kita dan orang lain inginkan bukanlah kebenaran dan kebaikan yang lebih besar, melainkan mencari cela untuk menjatuhkan satu sama lain. Dengan bertindak demikian, kita menyangkal Yesus dan lari dari kasih Allah. 

Melalui bacaan Injil hari ini, kita diingatkan untuk bertindak dengan tujuan yang lebih baik, demi kebaikan sesama dan demi kemuliaan nama Allah. Mari kita selalu berusaha untuk selalu mengedepankan kasih dan menjadikan Allah sebagai tujuan utama semua tindakan kita.

Misi kita hari ini: bersikap bijak dengan mengedepankan kasih dan menjauhi sikap iri, dengki, kebiasaan bergosip. 

(Ignasius Lede – Komisi Karya Misioner KWI)

Doa Persembahan Harian

Allah, Bapa kami, kepada-Mu kupersembahkan hari ini. Kuhunjukkan semua doa, pikiran, perkataan, tindakan maupun suka-dukaku hari ini dalam kesatuan dengan Putra-Mu Yesus Kristus, yang senantiasa mempersembahkan Diri-Nya dalam Ekaristi bagi keselamatan dunia. Kiranya Roh Kudus, yang menjiwai Yesus, juga menjadi Pembimbing dan Kekuatanku hari ini sehingga aku siap sedia menjadi saksi Kasih-Mu.

Bersama Santa Maria, Bunda Yesus dan Bunda Gereja, secara khusus aku berdoa bagi ujud-ujud Bapa Suci dan para rasul doa Gereja Indonesia untuk bulan ini:

Ujud Gereja UniversalPara migran yang meninggalkan negeri mereka – Semoga para migran yang meninggalkan negeri mereka karena perang atau kelaparan, terpaksa melakukan perjalanan penuh bahaya dan kekerasan, menemukan sambutan dan peluang baru di negara-negara yang menerima mereka. 

Ujud Gereja IndonesiaOrang muda – Semoga Gereja semakin terbuka dan mampu merangkul kaum muda di tengah proses pembentukan identitas, sehingga mereka dapat mengalami Kristus sebagai Sahabat dan Juru Selamat.

Amin

Tinggalkan komentar